Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Motivasi Alquran

Surah al-Isra' dan Alquran

Surah al-Isra’ selain mempromosikan keagungan Alquran juga meringkas beberapa pesan pokok.

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Surah al-Isra’ selain mempromosikan keagungan Alquran juga meringkas beberapa pesan pokok yang terkandung di dalamnya. Di antara pesan yang selalu Alquran tekankan adalah tentang tauhid. Sebab, tujuan diturunkannya Alquran adalah untuk mendeklarasikan kalimah “laa ilaaha illallah” (tiada tuhan selain Allah).

Dalam surah al-Isra', deklarasi tauhid ini disandingkan dengan berbakti kepada kedua orang tua (wa qadhaa rabbuka allaa ta’buduu illaa iyaahu wa bi waalidaini ihsaana). Ini untuk menunjukkan bahwa memuliakan kedua orang tua adalah bagian dari pembuktian tauhid.

 
Dalam surah al-Isra', deklarasi tauhid ini disandingkan dengan berbakti kepada kedua orang tua.
 
 

Di sini tampak kesinambungan antara Alquran dan kitab-kitab terdahulu karena hakikat tauhid dan berbakti kepada kedua orang tua adalah risalah semua para nabi.

Mengenai pengabdian kepada kedua orang tua, surah al-Isra’ masuk kepada teknis dan cara yang sangat detail, yaitu jangan berkata kasar kepada keduanya (fa laa taqul lahumaa uffin wa laa tanhar huma), ucapkanlah perkataan yang penuh hormat (wa qul lahumaa qaulan kariimaa) (QS al-Isra' [17]: 23).

Rendah dirilah di hadapan kedua orang tua dengan penuh kasih sayang (wakhfidh lahumaa janaahadz dzulli minarrahmati), lalu doakanlah agar keduanya mendapatkan rahmat (wa qur rabbirham humaa kamaa rabbayaani shaghiiraa) (QS al-Isra' [17]: 24).

Menarik digunakannya kata janaah (sayap), sebab burung akan membuka sayapnya jika ingin terbang tinggi ke angkasa dan merendahkan sayapnya untuk melindungi anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.

Dalam ayat wakhfidh lahumaa janaahadz dzulli (rendahkanlah dirimu terhadap kedua orang tuamu) mengandung sentuhan yang sangat dalam, seakan mengajak agar kita belajar dari burung dalam menyikapi kedua orang tua yang telah melahirkan kita.

 
Seakan mengajak agar kita belajar dari burung dalam menyikapi kedua orang tua yang telah melahirkan kita.
 
 

Sebuah perumpamaan yang memberikan makna penting tentang ketawadhuan dan kasih sayang. Janganlah sekali-kali bersikap seperti burung terbang di hadapan keduanya karena itu kesombongan. Ketahuilah bahwa semua yang kita miliki adalah milik kedua orang tua kita.

Pernah seorang murid bertanya kepada gurunya dengan mengatakan bahwa ibunya menumpang di rumahnya dan membuat masalah dengan istrinya. Seketika guru itu menjawab, justru kamulah yang menumpang karena kamu dan hartamu adalah miliknya.

Di antara pesan pokok Alquran adalah tentang harta yang harus digunakan tidak saja dalam urusan pribadi, tetapi lebih dari itu dalam kemanfaatan sosial terutama para kerabat yang membutuhkan bantuan karena kemiskinannya atau dalam perjalanan (wa aati dzal qurbaa haqqaahuu wal miskiina wabnas sabiili).

Syaratnya, jangan menggunakannya secara berhambur-hamburan, sebab ini adalah perbuatan setan (wa laa tubadzdzir tabdziiraa, innal mubadzdziriina kaanu ikhwanasy syayathiini) (QS al-Isra' [17]: 26-27).

Hindari sikap bakhil atau boros (wa laa taj’al yadaka maghlulatan ilaa ‘unuqika wa laa tabsuthhaa kullal bashthi) (QS 17: 29). Kata maghlulatan (terbelenggu) menggambarkan sikap kikir yang berlebihan sehigga seakan tangannya dalam belenggu, tidak bisa berbagi kebaikan.

Tema berikutnya tentang menjaga jiwa, seperti jangan membunuh anak karena takut lapar (wa laa taqtuluu awlaadakum khasyyata imlaaq) (QS 17: 31), jangan berzina, karena zina adalah jalan yang paling buruk (wa laa taqrabuz zinaa innahuu kaana faahisyataw was aa asabiilaa) (QS 17: 32).

Janganlah membunuh jiwa kecuali karena hukuman mati (qishas) dan peperangan (wa laa taqtulun nafsallati harramallahu illaa bilhaq) (QS 17:33), jagalah harta anak yatim (wa laa taqrabuu maalal yatiimi illaa billatii hiya ahsan) (QS 17:34), janganlah sekali-kali mencuri timbangan (wa auful kaila idzaa kiltum wa zinuu bil qisthaasil mustaqiim) (QS 17:35).

Tegakanlah shalat lima waktu (aqimis shalaata) dan lakukanlah shalat tahajud karena ini jalan menuju kemuliaan (wa minallaili fatahajjad bihii naafilatal laka ‘asaa ay yab’atsaka rabbuka maqaamam mahmuuda) (QS 17: 79).

Partai Prima, PRD, dan Hakim Penunda Pemilu

Gugatan Partai Prima yang dikabulkan PN Jakpus munculkan riak politik.

SELENGKAPNYA

Rufaidah, Perintis Keperawatan Islam

Di Arab dan Timur Tengah, sosok Rufaidah lebih masyhur dibandingkan Florence Nightingale.

SELENGKAPNYA

Demi Generasi Z yang Berakhlak

Mereka tak lelah mengajak remaja ibu kota Jakarta agar mau datang dan beraktivitas di masjid.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya