Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Sidayu, Gresik, Jawa Timur, Jumat (30/9/2022). | ANTARA FOTO/Rizal Hanafi

Nusantara

Wapres Minta tak Ada Lagi Korban di Wamena

Polri mengganti Kapolres Jayawijaya AKPB Hesman Sotarduga Napitupulu

JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta aparat keamanan berhati-hati dalam menangani kerusuhan di Wamena, Papua Pegunungan. Ia tak ingin timbul korban lagi dari kerusuhan yang terjadi pada Kamis (23/2) tersebut. 

Menurut Kiai Ma’ruf, aparat keamanan agar menyelesaikan kerusuhan di Wamena, Papua, tanpa menimbulkan korban jiwa. Menurut dia, langkah antisipasi harus disiapkan dalam menangani setiap kerusuhan sehingga tak semakin meluas.

"Dan jangan sampai menangani kerusuhan itu sampai terjadi banyak korban. Jadi, harus ada langkah-langkah, antisipasi supaya menyelesaikan setiap kerusuhan itu sedikit mungkin. Jangan sampai ada korban," ujar Wapres di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (1/3).

Ia mengatakan, penanganan kerusuhan juga harus dilakukan secara tuntas serta mencari hingga akar permasalahannya. "Dan penanganannya sendiri memang harus ditangani secara tuntas dan harus dicari sumber-sumbernya. Kalau sampai ada korban ini harus juga dituntaskan sebenarnya-sesungguhnya yang terjadi seperti apa," kata Kiai Ma'ruf.

photo
Kondisi pascakerusuhan di Sinakma, Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2023). - (Dok Republika)

Selain itu, Wapres juga meminta agar pengamanan di berbagai daerah terus diperkuat. Sehingga tidak ada masyarakat yang melakukan eksodus dari satu daerah ke daerah lainnya karena merasa tak aman.

"Pengamanan harus diperkuat. Jangan sampai ada daerah-daerah yang kosong tidak terkendali dan jangan sampai ada masyarakat eksodus dari satu daerah ke daerah yang lain karena merasa tidak aman. Barangkali itu harus disiapkan," ujar Wapres.

Kerusuhan di Wamena kembali pecah pada Kamis (23/2). Dalam kerusuhan tersebut, kabar terakhir pendataan, Senin (27/2), sebanyak 12 warga sipil meninggal dunia. Sembilan korban di antaranya warga asli Papua. Selebihnya adalah pendatang. Kerusuhan tersebut terjadi antara warga asli Papua, dengan pihak keamanan Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta warga sipil pendatang.

photo
Satu unit truk hangus terbakar akibat kerusuhan massa di Wamena, Papua, Jumat (24/2/2023). - (Antara/Iwan Adisaputra )

Kerusuhan tersebut terjadi di kawasan Sinakma. Kawasan tersebut adalah pasar tradisional yang didominasi oleh warga asli Papua. Kerusuhan tersebut pecah karena kabar yang tak diketahui kebenarannya tentang penculikan anak-anak asli Papua. Dikabarkan, dua warga pendatang asal Sumatra Utara dituduh akan melakukan penculikan anak-anak asli Papua. Tuduhan tersebut berujung pada upaya main hakim sendiri warga lokal.

Pihak keamanan dari Polri berusaha untuk melerai. Kepolisian mengamankan warga pendatang yang dituduh penculik tersebut. Warga asli Papua tak terima. Lalu mereka diceritakan menyerang kepolisian dengan senjata panah dan batu serta pemukul. 

Kepolisian meminta bantuan personel militer untuk membubarkan massa. Akan tetapi, warga asli Papua semakin melawan dan nekat menyerang personel keamanan, pun warga pendatang di sekitar. Sebanyak delapan kios milik warga pendatang turut dibakar massa dalam kerusuhan tersebut.

Wakil Presiden juga meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) agar melakukan langkah antisipasi penyebaran berita hoaks menyusul terjadinya kerusuhan di Wamena. "Saya minta pihak Kemenkominfo ya dan tentu dengan alat-alat dengan keamanan juga melakukan langkah-langkah antisipasinya. Jangan sampai nanti ada lagi ya," kata Wapres.

photo
Kondisi pascakerusuhan di Sinakma, Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2023). - (Dok Republika)

Ia menilai, masyarakat di wilayah pegunungan akan lebih mudah terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan. "Sebab memang daerah pegunungan daerah provinsi pegunungan ini menjadi mudah terprovokasi dan daerah Papua juga tentu harus dilakukan antisipasi," kata Kiai Ma'ruf.

Karena itu, Wapres mengingatkan agar jangan sampai berita hoaks dimanfaatkan untuk mengacaukan keadaan. Upaya antisipasi pun harus dilakukan melalui edukasi terhadap masyarakat agar tidak mudah terprovokasi. "Saya kira pertama tentu sumbernya itu hoaks ini harus, jangan sampai hoaks ini kan dijadikan alat untuk mengacaukan keadaan, mengadu domba oleh KKB," ujar Kiai Ma'ruf.

Mengenai kerusuhan dan bentrokan yang terjadi antara pihak keamanan dan warga asli Papua pada Kamis (23/2), Polda Papua sudah menurunkan tim untuk melakukan evaluasi dan pemeriksaan terhadap para anggotanya.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri mengatakan, sebanyak 16 anggota dari Polres Jayawijaya sudah diperiksa untuk mengetahui ada atau tidaknya pelanggaran prosedural dalam antisipasi massa. 

Kondisi HAM di Papua - (Republika)  ​

"Jumlah yang diperiksa ini tentu akan bertambah karena banyak anggota yang diturunkan ke lapangan. Dan kita pastikan untuk memeriksa peran masing-masing anggota,” kata Irjen Mathius.

Sementara, Polri mengganti Kapolres Jayawijaya AKPB Hesman Sotarduga Napitupulu. Pergantian tersebut menyusul bentrokan yang menewaskan 12 warga sipil di Kota Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023) pekan lalu. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk AKBP Heri Wibowo sebagai kapolres yang baru di wilayah hukum Lembah Baliem tersebut.

“Benar. Pergantian tersebut sudah dilakukan melalui surat telegram Kapolri akhir pekan lalu,” kata Kabid Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa (28/2). Kombes Benny menjelaskan, pergantian tersebut tertuang dalam Surat Telegram (ST) Kapolri 498/II/KEP/2023 bertanggal 26 Februari 2023.

photo
Kondisi pascakerusuhan di Sinakma, Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2023). - (Dok Republika)

AKBP Hesman Napitupulu menjabat sebagai kapolres Wijaya sejak Juli 2022 lalu. Permutasian kali ini, kata Kombes Benny menerangkan, menempatkan AKBP Hesman Napitupulu sebagai perwira menengah (pamen) Polda Papua. “Untuk serah terima jabatan kapolres yang baru, ditunggu untuk konfirmasi berikutnya,” kata Kombes Benny menambahkan. 

Namun, Kombes Benny menegaskan, tak ingin mengaitkan permutasian tersebut sebagai ‘sanksi’ imbas dari kerusuhan yang terjadi di Wamena pekan lalu. “Rotasi jabatan itu biasa saja. Di samping untuk kebutuhan organisasi, juga melihat Pak Kapolres yang sudah terbilang senior,” ujar Kombes Benny.

Pejabat Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo juga meninjau posko pengungsi di Makodim 1702/JWY di Jalan Yos Sudarso, Distrik Wamena, Selasa. Kunjungan pejabat gubernur Papua Pegunungan didampingi Dandim 1702/JWY Letkol Cpn Athenius Murip dan setibanya di Makodim tersebut langsung meninjau kondisi pengungsi yang terdampak kerusuhan Wamena pada Kamis (23/02).

Kekerasan dan pengungsian di Papua - (Republika)

  ​

Pejabat Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo mengapresiasi langkah yang diambil Kodim 1702 Jayawijaya yang menyiapkan tempat untuk warga yang mengungsi akibat kerusuhan. Pemprov sendiri telah melakukan koordinasi dan bersinergi untuk memastikan proses evakuasi berlangsung dengan cepat dan lancar, serta kebutuhan logistik dan kesehatan tercukupi dengan baik.

"Keamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama," kata Kondomo. Dandim 1702 Letkol Cpn Athenius Murip mengatakan penampungan pengungsi ini merupakan bentuk sinergi Kodim 1702/JWY dengan Pemda Jayawijaya dalam menangani korban kerusuhan yang terjadi.

Jumlah warga yang mengungsi sejak Kamis (23/2) tercatat 1.225 orang, tapi banyak yang sudah kembali ke rumah mereka. “Sebagian besar warga yang mengungsi adalah wanita, anak-anak, dan orang tua,” kata Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Inf Murip.

Pendapat Fadli Zon dan Kiai Cholil Soal Sumpah Injak Quran

Pernyataan tersebut hanya untuk menegaskan jika Iwan tidak pernah melakukan jual beli jabatan

SELENGKAPNYA

Susi Bicara Penyanderaan, Mahfud-Pangdam Beda Keterangan

Saat ini, TNI dan Polri terus berupaya mencari tahu posisi sandera.

SELENGKAPNYA

Ramai-Ramai Kembangkan Platform Metaverse

Metaverse hadir untuk memberikan pengalaman yang lebih imersif.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya