Harlah 1 Abad NU (Ilustrasi) | ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Khazanah

Nahdliyin Mulai Padati Sidoarjo

Panitia telah merekrut tiga ribu relawan untuk menyukseskan resepsi.

SIDOARJO -- Warga Nahdliyin mulai berdatangan ke Sidoarjo untuk menyemarakkan Puncak Resepsi Harlah Satu Abad NU yang akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada Selasa (7/2/2023) mendatang.

Mereka datang ke Sidoarjo dengan menggunakan berbagai moda transportasi, baik bus, kereta, maupun pesawat. Pantauan Republika di Bandara Juanda, warga Nahdliyin tampak hilir mudik untuk ikut ambil bagian menjadi saksi sejarah Satu Abad NU. Mereka menggandeng keluarga dari daerah masing-masing.

Untuk menyambut mereka, Panitia Satu Abad NU juga memasang spanduk bertuliskan "Selamat Datang Warga NU, Menyambut Abad Kedua" di Bandara Juanda. Spanduk itu juga menampilkan bendera Merah Putih dan bendera NU.

Sejak awal, panitia puncak resepsi Satu Abad NU memang mempersilakan Nahdliyin dan masyarakat umum dari berbagai daerah untuk hadir di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Panitia tidak mengeluarkan syarat dan ketentuan apa pun bagi masyarakat untuk datang ke lokasi acara.

"Kami senang dan bahagia mendengar antusiasme warga NU dan masyarakat yang berencana datang ke stadion. Ini acara tasyakuran bersama. Seperti pesan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, acara ini dibuat untuk ngalap berkah," kata Juru Bicara Panitia Puncak Resepsi 1 Abad NU, Rahmat Hidayat Pulungan, di Jakarta, Jumat (3/2/2023) lalu.

 
Seperti pesan Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf, acara ini dibuat untuk ngalap berkah.
RAHMAT HIDAYAT PULUNGAN Juru Bicara Panitia Resepsi 1 Abad NU
 

Demikian terbukanya Puncak Resepsi Satu Abad NU ini hingga panitia sengaja mendesain sesuai dengan semangat NU yang selalu hadir untuk masyarakat. Dia menjelaskan, panitia tidak membatasi kehadiran masyarakat dengan ketentuan-ketentuan selain yang selama ini biasa berlaku.

Warga pun tidak harus menggunakan gelang tertentu atau atribut lain. "Karena NU memang hadir untuk semua golongan, semua kalangan dan lapisan masyarakat," ujar Rahmat.

Kedatangan Nahdliyin ini pun membawa berkah bagi sopir taksi di Bandara Juanda. Salah satu sopir taksi yang mangkal di bandara, Mujiono, mengungkapkan rasa syukurnya atas banyaknya masyarakat yang datang ke Sidoarjo.

"Ya senang Mas, dengan Harlah NU ini kita dapat berkahnya juga," ujar Mujiono kepada Republika di Bandara Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (4/2/2023) malam.

Kebangkitan Satu Abad NU - (Republika/Daan Yahya)  ​

Koordinator Relawan Resepsi Satu Abad NU, Abdul Kharis Ma'mun alias Sofiwi, mengatakan, saat ini pihaknya telah merekrut ribuan relawan untuk menyukseskan Puncak Resepsi Satu Abad NU.

"Kami telah merekrut 3.000 relawan sebagai bentuk berkhidmat dan menyemarakkan agenda besar NU sebagai relawan yang hanya bisa kita temui 100 tahun lagi," ujar Sofiwi dalam siaran persnya, Sabtu (4/2/2023).

Menurut Sofiwi, panitia membutuhkan relawan dalam jumlah yang cukup besar untuk membantu suksesnya kegiatan Nahdliyin tersebut. Dia menegaskan, relawan itu akan bekerja secara sukarela. "Tentunya mereka yang berniat menjadi relawan datang dengan sukarela dan ikhlas menyukseskan kegiatan ini," kata Sofiwi.

 
Total kami sudah terima 3.000 relawan yang telah mendaftar melalui Google form.
ABDUL KHARIS MA'MUN Koordinator Relawan Resepsi Satu Abad NU
 

Panitia akan memberikan ID card sebagai tanda pengenal dan ucapan terima kasih berupa piagam penghargaan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Panitia membagi relawan menjadi empat bidang, yakni kesehatan, konsumsi, lalu lintas, dan kebersihan.

"Total kami sudah terima 3.000 relawan yang telah mendaftar melalui Google form setelah diseleksi oleh tim relawan dan ada pula relawan dari berbagai komunitas yang ada di Sidoarjo, seperti dari pramuka, anak-anak sekolah yang disebut tim semut," kata Sofiwi.

Dia pun menambahkan, panitia Satu Abad NU berharap masyarakat bisa berbondong-bondong menyukseskan kegiatan ini dalam puncak Resepsi Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

"Tidak ada kata selain terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak, utamanya relawan semoga menjadi bagian sejarah dan menjadi ladang amal dengan harapan dapat berkah para kiai," kata dia.

photo
Guru pendamping siswa Taman Kanak-Kanak Muslimat mengikuti kegiatan Kemilau Sholawat di Gedung Serbaguna GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (23/1/2023). Kegiatan yang diikuti ratusan anak tersebut dalam rangka Harlah NU 1 Abad. - (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Pemilihan Sidoarjo

Sidoarjo dipilih sebagai tempat perhelatan ini karena menjadi daerah tempat para pendiri NU menempa dirinya untuk dapat memperdalam ilmu agamanya. Di daerah yang memiliki nama asal Sidokare ini lah pendiri NU, Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari dan gurunya Syaikhona Kholil Bangkalan pernah mengenyam pendidikan.

Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan dan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Siwalan Panji, Sidoarjo. Kiai Hasyim bahkan diangkat sebagai menantu oleh kiainya, yaitu KH Ya'qub.

Karena itu, peringatan Satu Abad NU digelar di Sidoarjo dalam rangka menjemput limpahan berkah dari para pendiri NU tersebut. "Dengan penyelenggaraan di Sidoarjo, kita ingin meraup berkah dari para muassis (pendiri) NU dan guru-guru dari beliau-beliau semua," ujar Rahmat Hidayat Pulungan di Sidoarjo, Sabtu (4/2/2023).

Hal ini sesuai dengan semangat yang digelorakan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam menyambut Satu Abad NU ini, yaitu mengambil berkah sebanyak-banyaknya. "Kita tahu, Gus Yahya selalu menyampaikan dalam berbagai pidato sambutannya bahwa Resepsi Satu Abad NU ini harus diniatkan untuk mengambil berkah," ujar Rahmat.

Dia pun kembali mengajak seluruh Nahdliyin untuk bersama-sama memperbaharui niat menghadiri Resepsi Satu Abad NU dalam rangka mengambil berkah. "Ayo, kita hadiri 1 Abad NU ini dengan niat memperoleh berkah," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU itu.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh PACGPANSORPEDAN (@pacgpansorpedan)

Zikir Berjamaah, Bolehkah?

Zikir berjamaah dengan bersuara diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu.

SELENGKAPNYA

Negara-Bangsa dalam Sejarah Islam

Kaum Muslimin di sepanjang histori mengalami berbagai bentuk pemerintahan.

SELENGKAPNYA

Peran Politik NU dari Masa ke Masa

'Kembali ke khittah' itu sendiri sesungguhnya juga merupakan langkah politik NU.

SELENGKAPNYA