Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Untuk Apa Hasad

Iri, dengki, dan hasad merupakan permulaaan penyakit dan dosa.

Oleh ALVIAN IQBAL ZAHASFAN

OLEH ALVIAN IQBAL ZAHASFAN

Penyakit iri, dengki, dan hasad merupakan permulaaan penyakit dan dosa yang diperbuat oleh makhluk Allah di muka bumi dan di surga.

Alkisah di Kota Tarim, Yaman, ada dua orang tak akur. Jika satunya hadir di satu majelis, maka yang satunya enggan duduk di majelis yang sama. Ia pasti pergi mencari majelis yang lain.

Akar permusuhan dan perseteruannya muncul karena rasa iri, dengki, dan hasad. Tak sudi ada orang lain (saingan) yang lebih hebat atau lebih sukses dari dirinya.

Perilaku tak baik dua orang tersebut akhirnya viral di kalangan publik. Suatu hari, salah satu dari keduanya wafat. Saingannya datang menshalati bahkan mengantarkannya sampai kuburan.

Tidak sampai di sana saja, ketika pelayat dan pengantar jenazah sudah balik, ia masih duduk di pinggir makam sendirian. Orang-orang terkesima, takjub, dan bersyukur karena akhirnya salah satu dari mereka tobat dan berdamai karena salah satunya telah wafat.

Sangkaan masyarakat meleset. Ternyata saingan yang masih hidup dan masih bertahan di atas kuburan tadi bukan sudah tobat dan sedih dengan kepergian saingannya, tapi malahan membacakan ayat-ayat azab untuk saingannya sembari berseloroh dengan congkak. "Hei fulan, siapa kini yang lebih hebat, saya atau kamu yang ada di bawah?”

Malamnya, dia bermimpi saingannya yang telah mati. Ia bertanya, "Apa yang Allah perbuat untukmu di sana?" Ia menjawab, "Alhamduillah, berkat bacaan ayat-ayat azabmu, Allah berkenan mengampuni dosa-dosaku dan aku kini ditempatkan di tempat yang mulia."

Seketika ia bangun dari mimpinya, kemudian ia terserang penyakit stroke karena iri, dengki, dan hasad atas nikmat yang diperoleh oleh saingannya di alam barzakh sana.

Kisah ini penulis dengar dari Habib Syafiq BSA ketika mengaji kepadanya di Majelis Jalsatud Duat Tangerang. Saat mendengar kisah itu, kami menertawakan kisahnya. Namun di waktu yang sama, kami prihatin dan khawatir dalam diri kami terdapat benih-benih penyakit hati tersebut.

 
Penyakit iri, dengki, dan hasad merupakan permulaaan penyakit dan dosa yang diperbuat oleh makhluk Allah SWT di muka bumi dan di surga.
 
 

Jangan-jangan selama ini kita tak sadar kalau penyakit itu juga menjangkiti hati kita. Naudzubillah min dzalik karena penyakit iri, dengki, dan hasad merupakan permulaaan penyakit dan dosa yang diperbuat oleh makhluk Allah SWT di muka bumi dan di surga.

Diriwayatkan, ketika tubuh Nabi Adam tercipta belum ada ruhnya, Iblis berkata kepada malaikat. “Inilah bakal makhluk junior kita. Sebentar saya akan masuk ke dalamnya. Ternyata makhluk ini memiliki banyak rongga. Jika ia nanti menjadi makhluk yang taat, maka aku akan menyesatkan mereka. Jika mereka sesat, maka kita bergembira."

Pernyataan Iblis kepada malaikat tersebut menyiratkan sifat iri, dengki, dan hasad dari Iblis. Ia tak sudi dengan kesempurnaan bentuk tubuh Nabi Adam yang diciptakan Allah (QS at-Tin [95]: 4). Karena itu, Iblis dan bala tentaranya akan terus menggoda dan menyesatkan Bani Adam. 

Demikian pula dosa pertama-tama yang diperbuat bani Adam adalah dosa gegara iri, dengki, dan hasad. Dosa yang dilakukan Qabil ketika membunuh saudaranya sendiri yang bernama Habil karena iri kurbannya tidak diterima Allah SWT, sementara kurban adiknya diterima.

Begitulah bahaya dari penyakit iri, dengki, dan hasad. Semoga kita bisa menjauhkan hati kita dari sifat tercela tersebut, ya Rabb.

Jangan lupa perbanyak membaca surah al-Falaq untuk melindungi kita dan mengusir dari bahaya iri, dengki, dan hasad.

Seabad Observatorium Astronomi Modern Indonesia

Teleskop sepanjang 11 meter yang didatangkan dari Jerman dan mulai beroperasi sejak tahun 1928 tersebut menjadi alat pengamatan bintang terbesar serta menjadi ikon observatorium itu.

SELENGKAPNYA

Ikhlas, Engkau Harapan Kami

Sungguh sulit mencari pemimpin semacam ini.

SELENGKAPNYA

Semua Ada Tempatnya

Semua ibadah ada tempatnya, jika dilakukan bukan pada tempatnya akan sia-sia.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya