
Nasional
Ratusan Alumni LPDP tidak Balik Mengabdi ke Tanah Air
Penerima beasiswa LPDP dibiayai oleh hasil investasi dana abadi pendidikan lebih dari Rp 120 triliun.
JAKARTA – Tercatat ratusan alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tidak kembali ke Tanah Air untuk mengabdi. Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto mengatakan, ada berbagai alasan mereka tidak kembali memenuhi perjanjian seusai studi di luar negeri, mulai dari menikah dengan orang luar negeri hingga melanjutkan studi di luar negeri.
“Dari 35 ribu penerima beasiswa LPDP, yang bermasalah seperti itu ada 413 orang,” kata Andin dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pada Rabu (1/2).
Ia mencatat, dari 413 orang tersebut, sebanyak 144 sudah ditindak dan kembali ke Indonesia. Sementara 169 orang lainnya masih berada di luar negeri. “Ini sisa dari para alumni LPDP yang berada di luar negeri masih dalam tahap komunikasi persuasif untuk kembali ke Tanah Air,” kata dia.

Menurutnya, para alumni penerima beasiswa yang belum kembali tidak lebih dari satu persen. “Sebenarnya tidak sampai satu persen, tapi masih kita insentifkan untuk mengajak mereka kembali,” katanya.
Mereka yang tidak kembali ke Indonesia memiliki berbagai alasan, seperti menikah dengan orang luar negeri maupun menunggu kelulusan putra/putri mereka yang bersekolah di luar negeri. Kendati begitu, Andin mencatat, sejumlah alumni yang tidak kembali ke Indonesia mengganti seluruh biaya kuliah sesuai dengan yang dikeluarkan negara.
Meski demikian, banyak alumni yang sudah menyelesaikan masa pengabdian di Indonesia sekitar lima tahun, kemudian memutuskan untuk bekerja di luar negeri. “Kalau yang tidak kembali mereka mengganti uangnya sebesar yang kita keluarkan. Itu juga ada beberapa yang mengganti. Jadi, yang di luar negeri juga sudah ada karena mereka selesai masa pengabdian kita izinkan bekerja di luar negeri,” ujarnya.
Alumni LPDP wajib mengabdi ke Indonesia selama waktu yang ditentukan, kecuali mereka yang bekerja pada organisasi internasional atau melanjutkan studi di luar negeri. “Kalau ini kita anggap mereka melakukan pengabdian,” ujar Andin.

Sementara alumni LPDP tercatat sebanyak 17.979 orang yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Mereka tergabung dalam wadah alumni Mata Garuda.
LPDP akan membuka kesempatan baru bagi penerimanya. Andin Hadiyanto mengatakan, tahun ini pihaknya akan menargetkan penerima beasiswa LPDP sebanyak 7.000 orang. “Pada 2023 ini akan kita terima 7.000 orang rekrutmen, jauh lebih tinggi dari sebelumnya sekitar 5.000 (orang),” kata Andin.
Andin mengatakan, tahun ini pendaftaran beasiswa LPDP ada dua kali atau dua tahap. Pendaftaran periode 1 ditetapkan pada 25 Januari-25 Februari dan periode 2 mulai pendaftaran pada Juni-Juli. “Pendaftaran tahap pertama saat ini sedang berlangsung hingga 25 Februari mendatang dan pengumuman hasil seleksi pada 8 Juni tahun ini,” ujarnya.
Sementara proses pendaftaran tahap kedua akan dilakukan pada pengumuman tahap kedua pada 9 Juni-9 Juli dan pengumuman hasil seleksi pada 7 November 2023. “Agar nantinya bisa kuliah di Januari tahun berikutnya atau semester baru,” katanya.
Banyak alumni yang sudah menyelesaikan masa pengabdian di Indonesia sekitar lima tahun, kemudian memutuskan untuk bekerja di luar negeri.
Menurut Andin, penerimaan beasiswa LPDP mengalami peningkatan terutama dua tahun terakhir pada 2021 dan 2022. Pada 2021, ia mencatat terdapat 4.266 peserta penerima beasiswa LPDP, sedangkan 2022 sekitar 5.664 orang yang mengikuti beasiswa jalur LPDP.
Sejak 2013 hingga saat ini, LPDP telah melakukan rekrutmen sebanyak 35.536 orang. Sementara total alumni sudah mencapai 17.979 orang. “LPDP adalah program beasiswa yang dikelola dan berdiri sejak 2013, ini fokusnya di program S-2 dan S-3,” kata Andin.
Andin juga mencatat ratusan penerima beasiswa LPDP berhasil melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi top 25 dunia. Mereka di antaranya tersebar di Eropa, Amerika, Australia, dan Asia.
LPDP juga melakukan penyegaran terhadap para pewawancara dengan melakukan seleksi secara independen untuk para profesor dan doktor. Pihaknya harus memilih dengan saksama untuk menampik isu bahwa terdapat para penyeleksi yang kurang adil. “Pewawancara adalah profesor dan doktor di perguruan tinggi dan kita seleksi lagi dan pada tahun lalu ada 728 orang,” kata dia.
Saya suka khawatir kalau ada orang yang semakin pintar sekolah ke luar negeri terus lupa menjadi orang Indonesia.SRI MULYANI, Menteri Keuangan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku khawatir jika ada orang Indonesia yang sekolah ke luar negeri dan semakin pintar. Hal itu karena membuat mereka enggan kembali ke Tanah Air. “Saya suka khawatir kalau ada orang yang semakin pintar sekolah ke luar negeri terus lupa menjadi orang Indonesia,” kata Sri Mulyani.
Ia mengingatkan agar para alumni penerima beasiswa LPDP tidak lupa negara asalnya. Menkeu berharap mahasiswa Indonesia yang diberangkatkan ke luar negeri oleh negara itu bisa kembali ke Indonesia setelah menjalani pendidikan di luar negeri. Kemenkeu mencatat, jumlah penerima beasiswa LPDP sejak 2013 hingga 2022 sebanyak 35.536 orang.
Dari 35 ribu orang yang sudah disekolahkan, terdapat sebanyak 18 ribu lebih alumni. Menkeu ingin para alumni bisa membuka cakrawala agar nantinya menjadi pemimpin masa depan yang bisa diharapkan. Seluruh penerima beasiswa tersebut dibiayai oleh hasil investasi dana abadi pendidikan, sebanyak lebih dari Rp 120 triliun.
AS Kembali Buka Front di Pasifik
Sejak 2019 Cina memburu pengaruh sekutu-sekutu di Pasifik.
SELENGKAPNYAOperasi Pasar Vs Mafia Beras
Presiden Jokowi janjikan operasi pasar kendalikan harga beras.
SELENGKAPNYA