Pemanfaatan QRIS (ilustrasi) | EPA-EFE/FILIP SINGER

Inovasi

Wajah Literasi Digital Indonesia 

DI Yogyakarta dan Kalimantan Barat memiliki indeks literasi digital tertinggi pada 2022.

Kemampuan masyarakat Indonesia dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi digital secara umum terus menunjukkan peningkatan. Hal itu terutama terlihat pada masa awal pandemi sampai sekarang.

Hal itu juga terlihat dari laporan hasil pengukuran Indeks Literasi Digital Indonesia tahun 2022 yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC), Rabu (1/2/2023).

Menurut laporan tersebut, indeks literasi digital Indonesia pada 2022 berada di level 3,54 poin dari skala 1-5. Itu artinya, secara umum, tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level "sedang".

Indeks tersebut naik 0,05 poin dari tahun 2021 yang masih berada di level 3,49. Bahkan, jika dibandingkan dengan 2020, angkanya naik 0,08 poin. Adapun indeks literasi digital dalam laporan ini diukur melalui empat pilar indikator besar, yakni Digital Skills, Digital Ethics, Digital Safety, dan Digital Culture. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, hasil pemetaan terhadap kekuatan dan kelemahan tingkat kecakapan dan pengetahuan digital menunjukkan, DI Yogyakarta dan Kalimantan Barat memiliki indeks literasi digital tertinggi pada 2022. DI Yogyakarta dan Kalimantan Barat memiliki skor 3,64 yang menempatkan keduanya di posisi pertama dan kedua provinsi dengan tingkat literasi digital tertinggi.

Provinsi dengan tingkat literasi digital tertinggi selanjutnya adalah Kalimantan Timur dengan skor 3,62, Papua Barat dengan 3,63, dan Jawa Tengah dengan 3,61. “Provinsi yang indeks literasi digitalnya tinggi artinya mereka sudah tahu bagaimana mengamankan dirinya, enggak mudah memberikan OTP (one time password), enggak mudah klik-klik sembarangan,” kata Semuel dalam Peluncuran Status Literasi Digital Indonesia 2022 di Jakarta Pusat, Rabu (1/2).

Semuel membantah anggapan yang menyebut tingkat literasi digital yang tinggi di DI Yogyakarta berhubungan dengan hacker (peretas) yang banyak di provinsi itu. “Enggak. Itu artinya mereka memahami bagaimana cara kerjanya digital, mereka skill-nya sudah ada, mereka punya dan ngerti safety-nya,” ujar dia.

Semuel tak menampik bahwa ada ketimpangan indeks literasi digital antara kota besar dan daerah-daerah lain. Meski demikian, menurut dia, fasilitas tidak menjamin perbaikan karakter masyarakatnya.

“Buktinya di Papua Barat dan Kalimantan tinggi juga. Jadi, ini lebih ke karakter yang mesti kita sebarkan. Jadi, fasilitas tidak menjadi kunci, Kalimantan Barat dan Papua Barat tinggi,” kata Semuel.

Selama periode 2021 dan 2022, kenaikan dengan skor tertinggi dialami oleh Maluku Utara (kenaikan 0,36), Riau (kenaikan 0,27), Kalimantan Selatan (kenaikan 0,36). Sedangkan, daerah dengan penurunan tertinggi berada pada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (penurunan 0,36), Gorontalo (penurunan 0,26), dan Sulawesi Barat (penurunan 0,24). “Dengan tahu indeksnya rendah, kita tahu targetnya,” ujar Semuel.

Kemenkominfo dan KIC melakukan survei ini terhadap 10 ribu pengguna internet berusia 13-70 tahun yang tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Survei dilakukan selama periode Agustus-September 2022 melalui wawancara tatap muka.

photo
Pemandangan Tugu Pal Putih saat senja di Yogyakarta, Selasa (9/8/2022). Kawasan Tugu Pal Putih menjadi salah satu primadona pengunjung menghabiskan saat senja. - (Republika/Wihdan Hidayat)

Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan sekitar 0,98 persen dan interval kepercayaan 95 persen. Responden memiliki beragam latar belakang, dari ibu rumah tangga, wiraswasta, pekerja, pelajar, petani, dan lainnya.

 

 
Provinsi yang indeks literasi digitalnya tinggi artinya mereka sudah tahu bagaimana mengamankan dirinya.
SEMUEL ABRIJANI PANGERAPANDirektur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo.
 
 

Dua Tahun Kudeta, Dua Tahun Nelangsa

ASEAN masih mengandalkan Lima Poin Konsensus mengatasi persoalan Myanmar.

SELENGKAPNYA

Perjuangan Umat dan UU Perkawinan

Hingga berakhirnya Orde Lama, payung hukum perkawinan berbasis syariat tak kunjung terealisasi.

SELENGKAPNYA

Duka Keluarga Korban Bom Masjid

Jumlah korban gugur pengeboman masjid Peshawar mencapai 100 orang.

SELENGKAPNYA