Warga melaksanakan shalat jenazah dalam prosesi pemakaman korban pengeboman masjid di Peshawar, Pakistan, Selasa (31/1/2023). | AP Photo/Muhammad Sajjad

Kabar Utama

Duka Keluarga Korban Bom Masjid

Jumlah korban gugur pengeboman masjid Peshawar mencapai 100 orang.

OLEH ZAHROTUL OKTAVIANI, ALI YUSUF

"Putraku, anakku,” teriak seorang wanita tua yang berjalan di samping ambulans yang membawa peti mati. Sementara di sekitarnya, petugas penyelamat membawa orang-orang yang terluka ke unit gawat darurat rumah sakit.

Pengeboman masjid di masjid di dekat markas kepolisian di Peshawar, Pakistan, menyisakan kedukaan bagi banyak manusia. Jumlah korban jiwa akibat tindakan keji itu juga terus melonjak.

Pada Rabu (1/2), jumlahnya telah mencapai 100 orang. Puluhan kerabat terlihat putus asa berupaya memadati area rumah sakit.

Bom yang menghancurkan masjid saat dalam keadaan penuh sesak menjalankan shalat Dhuhur ini menewaskan 97 polisi dan 3 warga sipil. Serangan yang terjadi di distrik kepolisian itu merupakan yang paling mematikan dalam satu dekade.

photo
Warga berdiri di depan masjid lokasi pemboman di Peshawar, Pakistan, Selasa (31/1/2023). - (EPA-EFE/ARSHAD ARBAB)

Diketahui, kota di wilayah barat laut yang bergolak ini berlokasi dekat dengan perbatasan Afghanistan, serta kerap terjadi gelombang kekerasan terhadap polisi.

Sedikitnya 170 orang dilaporkan terluka dalam ledakan itu. Aksi tidak bertanggung jawab ini menghancurkan hingga dinding atas masjid, saat ratusan jamaah sedang melakukan shalat dhuhur.

Seorang pejabat senior pemerintah daerah, Riaz Mashud, mengatakan jumlah korban kemungkinan akan bertambah karena para petugas terus melakukan pencarian melalui puing-puing.

"Sejauh ini, 100 jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Lady Reading," kata juru bicara fasilitas medis terbesar di kota itu, Mohammad Asim, dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Rabu (1/2).

photo
Petugas kesehatan membawa seorang korban yang terluka akibat bom bunuh diri saat tiba dirumah sakit di Peshawar, Pakistan, Senin, (30/1/2023). - (AP/Muhammad Sajjad)

Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah mengatakan, kepada parlemen 97 dari 100 orang korban meninggal dunia itu adalah petugas polisi.

Pihak berwenang mengatakan mereka tidak tahu bagaimana pelaku bom berhasil menembus pos pemeriksaan militer dan polisi, yang mengarah ke distrik Police Lines.

Wilayah ini merupakan sebuah perkemahan mandiri era kolonial di pusat kota, yang menjadi rumah bagi personel polisi berpangkat menengah dan bawah bersama keluarga mereka.

Mengingat masalah keamanan di Peshawar, masjid tersebut dibangun untuk memungkinkan polisi melaksanakan shalat tanpa meninggalkan daerah tersebut.

Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan, pelaku bom berada di barisan atau shaf pertama ketika dia menyerang.

photo
Petugas keamanan Pakistan memeriksa lokasi pemboman di Peshawar, Selasa (31/1/2023). - ( EPA-EFE/ARSHAD ARBAB)

Serangan itu adalah yang paling mematikan di Peshawar, sejak pemboman bunuh diri kembar di Gereja All Saints yang menewaskan puluhan jamaah pada September 2013. Hal Ini juga dianggap sebagai serangan paling mematikan terhadap minoritas Kristen.

Kota Peshawar berada di tepi tanah suku Pashtun, wilayah yang terperosok dalam kekerasan selama dua dekade terakhir. Kelompok militan paling aktif di wilayah itu adalah Taliban Pakistan, Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

TTP merupakan sebuah kelompok untuk Sunni dan faksi Islam, sektarian yang menentang pemerintah di Islamabad.

Tidak ada kelompok yang secara resmi mengklaim serangan itu. Tetapi, Sanaullah mengatakan sebuah faksi sempalan dari TTP bernama Khurasani mengaku bertanggung jawab.

photo
Serangan Bom di Masjid - (Republika)

TTP menolak bertanggung jawab, meskipun telah meningkatkan serangan sejak menarik diri dari kesepakatan damai dengan pemerintah tahun lalu. Kebijakan untuk membebaskan militan di bawah amnesti sebagai bagian dari kesepakatan telah menghasilkan aksi pengeboman.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim menyampaikan duka yang mendalam kepada warga Pakistan yang terdampak bom bunuh diri. "MUI mengucapkan duka dan belasungkawa mendalam kepada semua keluarga korban Dan pemerintah Pakistan. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Allahummaghfirlahum warhamhum wa afihi wa'fu anhum," tulis Prof Sudarnoto Abdul Hakim kepada Republika, Rabu (1/2).

Sudarnoto berdoa warga Pakistan yang sedang melakukan shalat dan jadi korban bom bunuh diri mendapat pahala dari Allah sebagai syuhada. "Insya Allah mereka yang wafat saat melakukan ibadah sholat dimasukkan dalam surga-Nya sebagai syuhada," katanya.

Prof Sudarnoto mengatakan, MUI dan umat Islam Indonesia memandang bom bunuh diri adalah perbuatan nista dan terkutuk karena tidak saja melanggar ajaran agama. Bom bunuh diri juga telah menistakan hak-hak kemanusiaan. "Ini adalah dosa besar," katanya.

Perang panjang Amerika - (republika)

Dia menuturkan, atas peristiwa ini ada spekulasi yang berkembang, bahwa pelakunya adalah kelompok garis keras yang selama ini berhadapan dengan pemerintah yaitu Tahreek-e Taliban Pakistan.

Kelompok ini disinyalir terinspirasi oleh Taliban di Afghanistan yang berhasil memegang kendali kekuasaan dan menerapkan Syariat Islam. "Sukses Taliban Afghanistan menjadi inspirasi dan motivasi Taliban Pakistan," katanya.

Kelompok ISIS juga dianggap bertanggung jawab atas bom bunuh diri di masjid. ISIS di Khurasan (ISIS-K) juga kerap melakukan teror Dan pengeboman di masjid Syiah di Afghanistan beberapa hari setelah Taliban berhasil menguasai Afghanistan.

"Kelompok ini dinilai memanfaatkan situasi politik dan keamanan yang memburuk di Pakistan untuk kepentingan ideologi mereka dengan tindakan teror di Pakistan," katanya.

Bagi MUI siapapun pelakunya dan apapun motifnya, bunuh diri dan sekaligus membunuh dan menyengsarakan orang banyak serta merusak ketentraman apalagi di tempat ibadah adalah tindakan pengecut dan tercela. Tidak ada alasan sedikitpun untuk membenarkan tindakan brutal ini. "Pengebom masjid adalah teroris dan ekstrimis dan musuh bersama semua orang," katanya.

MUI: Korban Bom Bunuh Diri di Pakistan Mati Syahid

Tingkatkan kewaspadaan akan kelompok teroris.

SELENGKAPNYA

Pengeboman Masjid di Pakistan Dikecam

Tak ada WNI meninggal dalam pengeboman masjid di Peshawar.

SELENGKAPNYA

Siapa di Balik Pengeboman Masjid Pakistan-Afghanistan?

Ratusan jamaah telah berpulang akibat serangan teroris di masjid-masjid.

SELENGKAPNYA