
Ekonomi
Waspada Gejolak Harga Minyak Goreng
Para produsen diminta menyediakan dan mendistribusikan minyak goreng rakyat.
OLEH FAUZI RIDWAN, DEDY DARMAWAN NASUTION
Harga minyak goreng di pasaran belakangan mulai mengalami kenaikan. Kondisi gejolak harga tak terkendali seperti tahun lalu dikhawatirkan terulang.
Merujuk pada catatan Kementerian Perdagangan, seluruh jenis minyak goreng mengalami kenaikan harga jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Harga minyak goreng kemasan premium yang tercatat pada angka Rp 21.100 per liter pada 30 Desember 2022 meningkat ke angka Rp 21.200 pada 31 Januari 2023.
Sementara itu, minyak goreng curah pada periode yang sama naik sebesar 4,23 persen dari Rp 14.200 menjadi 14.800. Minyak kemasan subsidi dari pemerintah, Minyakita, yang diharapkan dapat menahan kenaikan harga juga mengalami lonjakan harga dari Rp 14.100 menjadi Rp 14.900 alias 5,67 persen.
Sejumlah pedagang sembako di Pasar Tradisional Kosambi, Kota Bandung, mengaku kesulitan memperoleh minyak goreng kemasan Minyakita sejak awal tahun. Mereka sesekali dapat memperoleh Minyakita, tapi dengan kapasitas yang terbatas dari pihak distributor.

Salah seorang pedagang sembako, Siti Sarah, mengaku sejak awal tahun 2023 hanya mendapatkan pasokan Minyakita satu karton per pekan. Satu karton berisi 12 bungkus minyak goreng ukuran 1 liter atau enam bungkus minyak goreng ukuran 2 liter.
"Dijatah dari sananya (distributor, Red) satu karton 12 bungkus, ukuran 1 liter. Langka," ujarnya ketika ditemui di Pasar Tradisional Kosambi, Selasa (31/1).
Ia mengungkapkan, penyaluran Minyakita sesuai pesanan para pedagang. Namun, sejak awal tahun 2023, pedagang dibatasi hanya boleh membeli satu karton. "Terakhir Rabu (pekan) kemarin (dikirim), Rabu itu langsung habis. Sampai sekarang belum ada penyaluran lagi," katanya.
Siti mengatakan, para konsumen yang mencari Minyakita sangat banyak, khususnya para pedagang gorengan dan lainnya. Namun, harga minyak goreng tersebut saat ini relatif mengalami kenaikan.

"Dibanderol Rp 14 ribu per liter, tapi sudah naik. Ada yang jual Rp 15 ribu per liter dan yang 2 liter Rp 32 ribu. Sekarang banyak diburu, Minyakita, karena harganya murah," katanya.
Ia sempat menanyakan kepada distributor soal alasan pembatasan pembelian Minyakita. Mereka pun mengaku dibatasi untuk menyalurkan minyak goreng jenis tersebut. "Enggak tahu kenapa langka. Nanya ke distributor, bilang di sananya juga dibatasi," katanya. Dengan kondisi tersebut, ia menuturkan, para konsumen beralih membeli minyak goreng curah.
Badan Pangan Nasional mengkhawatirkan kondisi tersebut. Mereka mendorong perlunya peningkatan pasokan dan distribusi stok minyak goreng demi mengantisipasi lonjakan permintaan pada bulan Ramadhan dan Lebaran. Hal itu demi mengantisipasi terulangnya gejolak minyak goreng yang terjadi berbulan-bulan pada tahun lalu.
"Kita bersama para produsen minyak goreng duduk bersama menyepakati komitmen penambahan pendistribusian minyak goreng untuk tiga bulan ke depan dan akan kita review serta evaluasi secara berkala,” kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Selasa (31/1).
Ia menjelaskan, melalui komitmen tersebut, para produsen diminta menyediakan dan mendistribusikan minyak goreng rakyat sebesar 450 ribu ton per bulan. Jumlah itu meningkat 50 persen dari jumlah sebelumnya yang 300 ribu ton per bulan.
Selain itu, para pelaku usaha juga diminta melakukan pembinaan kepada jaringan distribusi, terutama untuk menjaga harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) di tingkat konsumen. Harga tersebut ialah Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan rakyat, Minyakita, dan Rp 15.500 per kilogram untuk minyak goreng curah. “Penambahan jumlah pendistribusian dari 300 ribu ke 450 ribu saya rasa cukup," kata Arief.
Ia menuturkan, komitmen para produsen telah tertuang dalam surat pernyataan komitmen yang ditandatangani dalam rapat bersama di Kementerian Perdagangan, Senin (30/). Arief meyakini, komitmen itu merupakan langkah yang baik untuk mengamankan pasokan minyak goreng menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) ketika permintaan terhadap minyak goreng dipastikan akan melonjak.
Berdasarkan data Prognosa Neraca Pangan periode Januari-Maret 2023, pada akhir Maret ini, stok minyak goreng nasional diperkirakan sekitar 808 ribu ton. Kebutuhan minyak goreng nasional per bulan rata-rata sebanyak 401 ribu ton.

Arief juga menekankan pentingnya kontribusi para produsen minyak goreng dalam penyelenggaraan cadangan pangan pemerintah (CPP) minyak goreng. Sebab, ketersediaan CPP merupakan solusi jangka panjang untuk menjaga agar pasokan dan harga komoditas pangan tidak mengalami gejolak.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pihaknya tidak ingin kelangkaan minyak goreng tahun lalu terulang lagi. Oleh karena itu, pasokan minyak goreng harus ditambah sebagai persiapan untuk menghadapi lonjakan permintaan HBKN Ramadhan dan Lebaran pada Maret-April ini.
Pemerintah dan produsen siap meningkatkan tambahan suplai minyak goreng kemasan dan curah sebanyak 450 ribu ton per bulan selama tiga bulan, yaitu Februari-April 2023. Ia mengatakan, penambahan stok itu merupakan upaya agar kebutuhan masyarakat dapat tercukupi selama memasuki Ramadhan hingga Lebaran 2023.
Hal itu disampaikan Zulkifli Hasan seusai menggelar Rapat Evaluasi Pendistribusian Minyak Goreng Rakyat dengan produsen minyak goreng pada Senin (30/1) di Jakarta.

“Pemerintah dan produsen akan meningkatkan pasokan minyak goreng program domestic market obligation (DMO) sebanyak 450 ribu ton per bulan selama tiga bulan, yaitu pada Februari-April 2023," kata Zulhas, sapaan akrabnya, dalam pernyataan resmi.
Ia mengatakan, alokasi tersebut meningkatkan 50 persen DMO bulanan dari alokasi saat ini yang sebesar 300 ribu ton per bulan. Menurut dia, produsen minyak goreng juga telah menyatakan komitmen untuk meningkatkan pasokan DMO dalam negeri.
Para pelaku usaha akan melaporkan realisasi setiap Jumat kepada Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. Selain itu, pelaku usaha juga akan melakukan pembinaan kepada jaringan distribusi masing-masing agar HET diimplementasikan dengan baik.
Ia pun menyampaikan akan memastikan kecukupan suplai minyak goreng ke pasar-pasar rakyat dan ritel-ritel modern di seluruh Indonesia dalam waktu sepekan ke depan. "Kami juga akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendistribusian minyak goreng, baik kemasan merek Minyakita maupun curah di pasar rakyat maupun ritel modern di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Nasihat Syekh Ibnu Athaillah Mengenai Zikir
Inilah untaian nasihat Syekh Ibnu Athaillah mengenai zikir kepada Allah.
SELENGKAPNYABerhati-hati dengan Pesan Pembawa Malware
Pelaku melakukan pendekatan atau social engineering pada korban.
SELENGKAPNYAMengapa Tiktok Dimusuhi di Mana-Mana?
Tiktok diyakini memiliki info pribadi dan data sensitif konsumen.
SELENGKAPNYA