
Kabar Utama
Indonesia Kutuk Brutalitas Israel di Kamp Pengungsi Jenin
Korban gugur di Jenin dari berbagai faksi di Palestina.
JAKARTA -- Tindakan militer Israel di Tepi Barat yang menggugurkan 10 warga Palestina mendapat kecaman dari berbagai negara. Indonesia ikut serta dalam gelombang kecaman tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sembilan warga Palestina yang gugur berada di kamp pengungsi Jenin, setelah pasukan Israel menyerang daerah tersebut. Warga Palestina lainnya, yaitu seorang pria berusia 22 tahun, ditembak oleh pasukan Israel di Kota al-Ram, sebelah utara Yerusalem.
Dalam serangan Jenin setidaknya 20 lainnya terluka oleh tembakan peluru tajam. Empat di antaranya dalam kondisi kritis. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, di antara yang gugur dalam serangan pada Kamis (26/1) pagi itu adalah seorang perempuan berusia 61 tahun.
Sementara tiga yang gugur diklaim oleh Jihad Islam Palestina, empat lainnya oleh Hamas, dan satu dari sayap bersenjata Fatah. Hal ini menandakan kematian dalam satu insiden yang mana seluruh faksi besar di Palestina jadi korban.
Militer Israel (IDF) tiba saat fajar pada Kamis di beberapa pintu masuk pengungsian Jenin. Menurut Sakir Khader, seorang pembuat film Palestina-Belanda di tempat kejadian, sejumlah orang bersenjata menembak kendaraan lapis baja Israel yang menyamar sebagai van komersial. IDF membalas tembakan dan baku tembak sengit selama empat jam terjadi, menyebabkan kerusakan yang meluas.
“Saya terjebak di tengah baku tembak selama berjam-jam,” kata Khader. "Ini gila. Ada penembak jitu dan drone dan mereka menggunakan buldoser untuk memblokir jalan. Hal itu menghancurkan banyak mobil dan tempat pertemuan publik."
Khader menuturkan, kerap Palestina sepanjang hidupnya dan belum pernah melihat penyerangan sebrutal Kamis itu. “Di rumah sakit ada ibu-ibu mencari anaknya…. Semuanya masih sangat tegang. Saya telah ke Palestina sepanjang hidup saya dan saya belum pernah melihat yang seperti ini.”
Indonesia mengutuk keras penggunaan kekerasan oleh aparat keamanan Israel di Jenin tersebut. "Indonesia mengutuk keras. Tindakan brutal Israel ini akan semakin mempersulit tercapainya perdamaian di Timur Tengah," demikian pernyataan Indonesia melalui akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI pada Jumat (27/1).
1. Indonesia mengutuk keras penggunaan kekerasan secara berlebihan oleh aparat keamanan Israel di Jenin yang telah menewaskan 9 (sembilan) orang warga sipil Palestina. — MoFA Indonesia (Kemlu_RI) January 27, 2023
Indonesia juga menyerukan masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel untuk menghentikan kekerasan mematikan terhadap warga Palestina. "Mendesak Israel agar menghormati hak-hak rakyat Palestina," begitu bunyi pernyataan tersebut.
Amerika Serikat pada Kamis (26/1) juga menyatakan "sangat prihatin" setelah pasukan Israel melakukan operasi militer di Kota Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat utara. Washington mendesak "semua pihak" agar meredakan ketegangan.
"Kami berduka atas hilangnya nyawa-nyawa tak berdosa serta warga sipil yang terluka dan sangat prihatin dengan sederet kekerasan di Tepi Barat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam keterangan tertulis.
"Kami menggarisbawahi urgensi pentingnya semua pihak untuk meredakan ketegangan, mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut serta untuk bekerja sama meningkatkan situasi keamanan di Tepi Barat," katanya. "Warga Palestina dan Israel sama-sama layak untuk hidup secara aman dan terjamin."
Warga Palestina dan Israel sama-sama layak untuk hidup secara aman dan terjamin.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Jumat (27/1) akan mengadakan sesi darurat membahas serangan Israel di kamp pengungsi Palestina di Jenin. Dua diplomat yang mewakili negara-negara di panel DK mengatakan bahwa pertemuan itu diminta oleh Uni Emirat Arab (UEA) selaku perwakilan Liba Arab di DK.
Pertemuan darurat dikatakan juga didesak oleh Cina dan Prancis. "Anggota Dewan Keamanan akan menerima pengarahan dari utusan proses perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland," kata para diplomat dikutip Time of Israel, Jumat.
Pertemuan tersebut akan menjadi sesi darurat kedua DK PBB untuk membahas konflik Israel-Palestina sejak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah di pemerintahan sayap kanan garis kerasnya akhir bulan lalu.
Berbeda dengan sesi awal bulan ini yang membahas kunjungan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir ke Temple Mount Yerusalem, sesi Jumat akan diadakan secara tertutup.
Serangan Israel Kamis (26/1) pagi memicu ketegangan regional yang semakin tinggi. Militer Israel dikatakan bersiap untuk kemungkinan balasan ataupun kekerasan yang lebih luas.
View this post on Instagram
Militer Israel (IDF) mengeklaim operasi Kamis diperlukan untuk menghentikan ancaman teror yang kredibel. IDF mengatakan pasukan memasuki kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat utara untuk menggagalkan rencana serangan yang akan segera dilakukan oleh Jihad Islam setempat. "Kelompok itu telah menyiapkan bahan peledak dan senjata api," kata IDF.
Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Timur Dekat Barbara Leaf mengatakan bahwa dia dan beberapa rekannya telah berbicara dengan pejabat Israel dan Palestina dalam upaya memulihkan ketenangan.
"Kami pikir tidak masuk akal untuk pergi ke forum internasional pada saat ini. Inilah titik di mana mereka perlu terlibat satu sama lain dan itu akan menjadi sifat diskusi kami dengan kedua set pejabat," kata Leaf menanggapi kemungkinan Otoritas Palestina mengambil tindakan di PBB.
Netanyahu mengatakan kepada petinggi militer bahwa "Israel tidak ingin mencari eskalasi, tetapi menginstruksikan pasukan keamanan untuk mempersiapkan skenario apa pun di berbagai arena untuk memastikan keselamatan warga Israel."
Sementara Palestina mengakhiri koordinasi keamanan dengan Israel di Tepi Barat yang diduduki. "Mengingat agresi berulang terhadap rakyat kami, dan merusak perjanjian yang ditandatangani, termasuk keamanan, kami menganggap bahwa koordinasi keamanan dengan pemerintah pendudukan Israel tidak lagi ada sampai sekarang,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan Abbas setelah pertemuan kepemimpinan Palestina seperti dikutip laman Al Arabiya, Jumat (27/1).
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, kekerasan terjadi dalam operasi berdarah di kamp pengungsi Jenin. Jenin menjadi sebuah kantong milisi di Tepi Barat yang menjadi fokus penyerbuan Israel selama hampir satu tahun terakhir.
AS Diminta Serius Soal Solusi Israel-Palestina
Senat dan penasihat keamanan Gedung Putih menemui kedua sisi pada Kamis.
SELENGKAPNYAIsrael Pecah dari Dalam?
Publik Israel terbelah soal kebijakan pengebirian Mahkamah Agung.
SELENGKAPNYAPalestina Balas Kebijakan Ekstrem Israel
Paus Fransiskus menyerukan agar status quo sejarah dan hukum di Yerusalem dilestarikan.
SELENGKAPNYA