Minuman manis (ilustrasi) | Republika/Rakhmawaty La

Sehat

Efek Luar Biasa Ketika Kita Menjauh dari Gula

Asupan gula yang lebih tinggi dalam diet dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi.

Pemanis, termasuk gula atau sirup yang ditambahkan selama pemrosesan atau persiapan makanan, mungkin membuat makanan terasa enak. Namun, terlalu banyak mengonsumsi gula dapat merusak kesehatan secara keseluruhan.

Harvard Health Publishing melaporkan, asupan gula tambahan yang tinggi dikaitkan dengan segala hal, mulai dari diabetes dan penambahan berat badan hingga penyakit hati berlemak. Senada, Mayo Clinic memperingatkan, konsumsi gula tambahan yang berlebihan juga dapat meningkatkan kadar trigliserida, yang terkait dengan risiko penyakit jantung yang lebih besar.

Melihat itu semua, tidak ada salahnya untuk berhenti mengonsumsi gula. Berikut ini merupakan beberapa efek luar biasa dari berhenti mengonsumsi gula selama sebulan.

Mengurangi peradangan dalam tubuh

Belajar hidup tanpa tambahan gula bisa membantu mengurangi peradangan kronis yang telah dikaitkan dengan berbagai macam penyakit. Mulai dari diabetes, penyakit kardiovaskular, alzheimer, hingga radang sendi. Tiga dari lima orang di seluruh dunia pun meninggal karena berbagai penyakit akibat peradangan ini.

Selain gula, ada pula faktor gaya hidup umum lainnya yang dapat memperburuk kondisi peradangan, seperti minum berlebihan, merokok, obesitas, dan stres kronis. 

Mengurangi risiko kanker

Sebuah laporan  2020 yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition menemukan, asupan gula dapat menjadi faktor risiko dalam perkembangan beberapa jenis kanker, dengan penekanan pada kanker payudara. Allison Tallman MS, RDN, CNSC, ahli diet terdaftar di Sporting Smiles, juga menjelaskan berhenti mengonsumsi gula juga dapat mengurangi risiko kanker tertentu.

“Konsumsi gula ‘memberi makan’ sel kanker, bahkan dengan mereka yang sudah menderita kanker,” kata Tallman, dilansir dari Eat This, Not That, Selasa (24/1/2023).

Peningkatan energi

Tallman mengatakan, jenis dan sumber gula adalah hal yang paling penting. Dia menunjukkan, gula rafinasi, seperti yang ditemukan dalam makanan olahan, biskuit, keripik, dan kue dapat membuat Anda merasa lamban dan lesu.

“Dengan melepaskan makanan ini dan karena itu gula, kita cenderung meningkatkan energi dan merasa lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.

Kesehatan usus yang lebih baik

Ternyata mengurangi gula selama sebulan bisa bermanfaat bagi kesehatan pencernaan Anda. Salah satu cara melakukannya adalah dengan membantu Anda mencapai keseimbangan bakteri usus “baik” yang lebih baik.

“Gula dan karbohidrat olahan memberi makan bakteri jahat di usus, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan,” kata Jenny Askew, ahli diet integratif dan fungsional dan presiden Klinik Nutrisi untuk Kesehatan Pencernaan.

Hal ini dapat menyebabkan terlalu banyak bakteri jahat dan kekurangan bakteri baik serta berpotensi menyebabkan masalah pencernaan, seperti gas, kembung, diare, bahkan sembelit. “Gula juga dapat berkontribusi pada kondisi peradangan, pikirkan jerawat, sakit kepala, dan ruam,” ujar Askew.

Kesehatan gigi yang lebih baik

photo
Tim medis Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri memeriksa kesehatan gigi siswa SMP Al-Azhar Syifa Budi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/3/2022). - (ANTARAFOTO/Maulana Surya/foc.)

Menurut Healthy Food America, orang dewasa yang tidak mengonsumsi minuman manis dan anak-anak yang rutin minum soda berisiko hampir dua kali lipat mengalami kerusakan dibandingkan anak yang tidak minum soda. Oleh karena itu, ganti minuman sarat gula dengan alternatif sehat selama bulan, seperti air seltzer yang memiliki rasa atau teh bebas gula dengan lemon.

Lebih sedikit depresi dan kecemasan

Membuang gula tambahan selama sebulan tidak hanya berdampak positif pada tubuh, tetapi juga pikiran. Menurut sebuah penelitian, asupan gula yang lebih tinggi dalam diet dikaitkan dengan risiko depresi yang lebih tinggi.

Dalam studi terpisah  2019, ditemukan juga diet tinggi gula dapat menyebabkan perubahan fungsi otak neurobiologis, perubahan keadaan emosi, dan kecemasan.

Menurunkan risiko diabetes

photo
Petugas kesehatan memeriksa gula darah warga saat peringatan Hari Diabetes Sedunia di Plaza Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Ahad (13/11/2022). Republika/Abdan Syakura - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Menurut  studi baru-baru ini diterbitkan di PLOS ONE, para peneliti menemukan “peningkatan gula dalam persediaan makanan suatu populasi dikaitkan dengan tingkat diabetes tipe dua yang lebih tinggi, terlepas dari tingkat obesitas.”

Jadi, risiko terkena diabetes tipe dua, yang merupakan bentuk paling umum dari diabetes dapat diturunkan jika Anda dapat mengurangi atau membatasi konsumsi gula tambahan.

Kulit yang lebih baik

photo
Pengunjung mencoba produk kecantikan pada pembukaan gerai Sociolla di Palembang Icon, Sumatra Selatan, Senin (7/2/2022). - (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Sebuah studi baru-baru ini di Prancis mengamati lebih dari 23 ribu orang dewasa untuk melihat apakah kebiasaan diet berpengaruh pada apakah seseorang mengembangkan jerawat atau tidak.

Apa yang peneliti temukan adalah pola makan yang penuh gula, lemak, dan produk hewani memang berkaitan dengan peningkatan jerawat pada orang dewasa. Jadi, berhenti mengonsumsi gula selama sebulan mungkin bermanfaat untuk membersihkan kulit.

 
Gula dan karbohidrat olahan memberi makan bakteri jahat di usus.
JENNY ASKEW, Ahli Diet Integratif
 
   

 

Penyebab dan Makna Sleep Talking

Bicara saat tidur juga dikenal dengan istilah somniloquy.

SELENGKAPNYA

Pembakaran Alquran Menjalar ke Belanda

Finlandia siap tinggalkan Swedia gabung NATO.

SELENGKAPNYA

Pembakaran Alquran di Eropa, Apa yang Bisa Dilakukan RI?

RI tidak cukup hanya mengutuk kejadian tersebut.

SELENGKAPNYA