Wisatawan mancanegara asal Cina tiba di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (22/1). | ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Kabar Utama

Ratusan Turis Cina Tiba di Bali

Wisatawan Cina disambut tarian tradisional hingga barongsai.

BADUNG -- Sebanyak 210 orang penumpang pesawat asal Cina dengan penerbangan carter maskapai Lion Air nomor penerbangan JT2648 tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Ahad (22/1). Penerbangan carter tersebut menjadi penerbangan perdana dari Cina ke Bali setelah Pemerintah Cina mengizinkan warganya untuk kembali bepergian ke luar negeri sejak 8 Januari.

"Jadi, ini yang pertama secara resmi. Ini merupakan momentum yang baik untuk mengembalikan turis Cina ke Bali," kata Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini, Ahad (22/1).

Setibanya di Terminal Internasional Bandara Bali, 210 orang wisatawan yang berangkat dari Shenzhen, Cina, itu langsung disambut dengan pengalungan bunga, tarian tradisional Bali, serta kesenian Barongsai. Ni Made Ayu Marthini mengatakan, pihaknya berharap setelah kedatangan penerbangan perdana itu akan ada lebih banyak lagi turis-turis dari Cina yang tiba di Pulau Dewata.

"Target yang ditetapkan pemerintah 255.300 orang wisatawan Cina. Itu target, tapi kami berharap dan berupaya untuk melampaui target tersebut, bahkan kalau bisa seperti tahun 2019," kata dia.

photo
Wisatawan asal Cina disambut kesenian Barongsai setibanya di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (22/1). - (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Ia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterima, Pemerintah Cina pada 6 Februari mendatang juga akan mulai melepas grup-grup wisatawan ke sejumlah negara, termasuk Indonesia. "Mereka juga sudah menyatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang dituju. Dan seluruh penerbangan yang dulu dapat izin itu juga dapat dibuka juga. Jadi, saya rasa setelah Imlek ini akan lebih banyak lagi pesawat yang akan datang secara langsung ke Bali," kata dia.

Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan, kembali hadirnya wisatawan dari Cina akan membangkitkan pariwisata Bali. "Kami berharap pariwisata bangkit kembali seperti situasi normal, yaitu 6,3 juta orang wisatawan setahun. Kami berharap paling tidak tahun ini 4,5 juta," kata Gubernur Koster saat menyambut para wisatawan.

photo
Turis asal Cina tiba di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad (22/1). - (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Konsul Jenderal (Konjen) Cina di Denpasar, Zhu Xinglong, menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19 ada sekitar 1,3 juta warga Cina berwisata ke Bali pada 2019. Menurut dia, setelah penerbangan perdana kali ini, dalam waktu dekat akan ada sejumlah penerbangan langsung dari Cina yang tiba di Bali.

"Kami juga akan mendorong kota-kota di Cina, seperti Beijing dan Shanghai, membuat lebih banyak penerbangan langsung ke Bali. Dan pada bulan Februari nanti akan lebih banyak pesawat asal Cina ke Bali," kata Zhu Xinglong.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyampaikan, pemerintah telah membuka sektor pariwisata untuk seluruh wisatawan asing dari berbagai negara, termasuk dari Cina. Ia menyebutkan, pada awal Februari nanti akan banyak wisatawan asing asal Cina yang berkunjung ke daerah lain.

"Kita membuka untuk turis semua negara, tanpa terkecuali dari Cina, silakan. Saya melihat di awal bulan Februari ini akan berbondong-bondong, ramai turis dari Cina akan masuk ke Manado, masuk ke Sulawesi Utara," kata Jokowi dalam keterangan pers seusai mengunjungi kawasan wisata Bunaken, Sulawesi Utara, Jumat (20/1).

Jokowi mengatakan, pemerintah telah melakukan perbaikan infrastruktur dan fasilitas untuk mendukung pariwisata di Sulawesi Utara. Salah satu kawasan wisata yang diperbaiki yakni Bunaken. Karena itu, ia berharap turis mancanegara pun bisa kembali meramaikan kawasan wisata di Sulawesi Utara, khususnya Bunaken.

Selain Bunaken, pemerintah memperbaiki infrastruktur dan fasilitas di kawasan wisata Likupang. Wisata di Likupang pun disebutnya telah terbuka untuk wisatawan yang ingin berkunjung. Jokowi menyebut wisata Likupang yang merupakan salah satu destinasi superprioritas akan banyak dikunjungi oleh turis Cina.

Jokowi meminta masyarakat agar tak khawatir terhadap banyaknya wisatawan asing yang akan datang ke Indonesia, terutama dari Cina. Menurut Presiden, Cina melakukan prosedur pengecekan Covid-19 terhadap warganya yang akan bepergian ke luar negeri.

Jokowi menegaskan, dalam pembukaan pariwisata, pemerintah menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan. "Wisatawan, sekali lagi, kita terbuka bagi turis dari mana pun. Tapi, yang kita lihat, yang banyak ini dari Cina, dari Tiongkok. Yang paling penting, protokol kesehatan. Tetapi, di Tiongkok saya lihat yang mau keluar juga sudah dicek semuanya oleh negara mereka. Jadi, kita enggak perlu khawatir," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyebut kekebalan imunitas masyarakat Indonesia sudah sangat baik, yakni mencapai 98,5 persen. Karena itu, pemerintah pun tidak akan menerapkan prosedur karantina terhadap para wisatawan asing yang akan masuk ke Indonesia.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) sebelumnya telah merilis data terbaru jumlah kasus meninggal akibat Covid-19. Tercatat sebanyak 59.938 warga setempat tewas saat terjadinya puncak lonjakan Covid-19 dari 8 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023.

Di antara 59.938 kematian akibat Covid-19 itu, sebanyak 5.503 kasus karena kegagalan saluran pernapasan akibat serangan virus tersebut dan 54.435 kasus dibarengi penyakit bawaan.

Lonjakan kasus Covid-19 yang mulai terjadi pada Desember 2022 bersamaan dengan kebijakan otoritas setempat yang melonggarkan protokol kesehatan. Pada bulan itu pula NHC memutuskan tidak lagi memublikasikan data harian Covid-19.

Pada 8 Januari 2023, Cina membebaskan warganya bepergian ke luar negeri. Beberapa negara di Eropa, ditambah Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia, mewajibkan warga Cina untuk menunjukkan hasil tes negatif PCR sebelum keberangkatan karena Cina dituduh tidak transparan menunjukkan data Covid-19 terbaru.

Cina menganggap kebijakan negara-negara tersebut diskriminatif, kemudian melakukan tindakan balasan dengan tidak memberikan visa kepada warga negara Korsel dan Jepang. Beberapa media juga melaporkan pemandangan tempat-tempat krematorium, khususnya di Beijing dan Shanghai, yang kewalahan menerima jenazah para pasien Covid-19.

Cina Buka Data, 60 Ribu Meninggal Akibat Covid-19

Cina hanya menghitung kematian akibat Covid-19 di rumah sakit.

SELENGKAPNYA

Cina Terus Tutupi Data Covid-19 

WHO juga mengatakan bahwa Cina masih tidak melaporkan kematian akibat Covid-19.

SELENGKAPNYA

Xi Jinping Cari Dalih Penanganan Covid-19 di Cina

Cina melonggarkan peraturan Covid-19 paling ketat di dunia pada Desember 2022.

SELENGKAPNYA