
Ekonomi
Produk Fesyen Lokal Dominasi Penjualan Harbolnas
Total transaksi Harbolnas 2022 mencapai Rp 22,7 triliun.
JAKARTA -- Hasil riset NielsenIQ mencatat terdapat peningkatan transaksi terhadap produk lokal selama Hari Belanja Online atau Harbolnas yang digelar pada 10-12 Desember 2022. Produk lokal yang paling banyak dibeli konsumen adalah produk fesyen dan pakaian olahraga.
Direktur NielsenIQ Rusdy Sumantri menyampaikan, total transaksi selama Harbolnas 2022 mencapai Rp 22,7 triliun. Produk lokal menyumbang Rp 10 triliun dari total transaksi. Riset mencatat, transaksi pembelian fesyen dan pakaian olahraga buatan lokal mencapai 69 persen dari total penjualan produk lokal, naik 2 persen dari Harbolnas 2021.
Adapun busana Muslim menyumbang sekitar 14 persen atau meningkat 2 persen dari 2021. Jenis busana yang paling banyak dibeli adalah jilbab dan sarung. Selain busana Muslim, produk fesyen yang paling diburu yakni pakaian, aksesori, alas kaki, tas dan dompet, serta kaus kaki.
Rusdy mengatakan, nilai transaksi Harbolnas yang sebesar Rp 22,7 triliun memang mengalami kenaikan. Namun, hasil riset menunjukkan terdapat pertumbuhan yang melandai.
Dia memerinci, capaian transaksi tersebut meningkat 4,7 triliun atau 26 persen dari torehan Harbolnas 2021 yang sebesar 18,1 triliun. Adapun penjualan produk lokal menyumbang Rp 10 triliun, naik 1,5 triliun atau 18 persen dari capaian pada 2021.
Kenaikan transaksi Harbolnas 2022 terutama terjadi di Jawa sebesar 23 persen. Capaian di luar Jawa justru mengalami penurunan hingga 3 persen. "Penjualan produk lokal dalam transaksi di Jawa tetap mencatat kenaikan 15 persen. Namun, transaksi di luar Jawa terhadap produk lokal menyusut 8 persen," kata Rusdy dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (12/1).

Kendati total transaksi mengalami kenaikan, Rusdy menyebut ada pertumbuhan transaksi yang melandai. Pasalnya, peningkatan penjualan Harbolnas pada tahun-tahun sebelumnya sempat mencapai 30 persen hingga 50 persen. Pertumbuhan kali ini, berdasarkan data NielsenIQ, merupakan yang terendah sejak 2015.
Menurut dia, perlambatan pertumbuhan terjadi karena inflasi pada akhir tahun, terutama setelah pemerintah menaikkan harga BBM sejak September yang berpengaruh pada naiknya biaya logistik. Hingga Desember 2022, laju inflasi nasional mencapai level 5,5 persen.
Namun, Rusdy mencatat, inflasi tertinggi terdapat pada transportasi sebesar 15,3 persen. Inflasi transportasi di Jawa tercatat 14,4 persen dan luar Jawa 16,4 persen.
Kenaikan inflasi di transportasi berdampak ke biaya pengiriman.
"Tentu saja dengan kenaikan inflasi di transportasi berdampak ke biaya pengiriman dari sisi pemain logistik," katanya.
Sementara dari sisi konsumen, pengeluaran untuk transportasi akan meningkat. Itu bisa menjadi pemicu melambatnya transaksi belanja daring dari masyarakat, yaitu karena kenaikan harga bahan bakar. "Pembeli cenderung mengurangi jumlah pembelian dan ada kecenderungan pindah ke merek-merek lain yang lebih murah," katanya.
Pada tahun ini, Rusdy menyarankan para pelaku e-commerce membuat inovasi untuk membuat biaya pengiriman lebih menarik, khususnya ke luar Jawa. Promosi kreatif juga masih dapat terus dilakukan oleh masing-masing pemain.
Menurut NielsenIQ, prospek belanja daring masih cukup positif. Pasalnya, masih terdapat gap antara pengguna internet dan konsumen niaga daring. Pada 2022 lalu, total pengguna internet naik menjadi 42 juta dari 41 juta pengguna 2021. Sementara itu, pembeli daring meningkat menjadi 31 juta dari 29 juta sebelumnya.
"Berarti ada gap 10 juta yang belum belanja online. Saya yakin masih ada peluang," kata dia.

Direktur Eksekutif Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA) Arshi Adini mengatakan, gelaran Harbolnas 2022 telah mencapai level ultimate branding untuk meningkatkan transaksi belanja daring. "Tinggal mendorong produk lokalnya. Perkembangan terus meningkat, festival ini akan menjadi trigger bagi industri kreatif," katanya.
Pihaknya pun mengajak lebih banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk bisa bergabung dalam Harbolnas yang digelar setiap tahun. UMKM diharapkan terus meningkatkan transaksi dalam Harbolnas.
"Kita melihat perdagangan elektronik, meski pada masa pandemi, industri ini tetap jalan. Ini menjadi nilai tambah dan kemudahan untuk masyarakat," kata dia.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Ridwan Rumasukun Ditunjuk Gantikan Lukas Enembe
Gubernur Papua Lukas Enembe kini telah berstatus tahanan KPK.
SELENGKAPNYAWajah Teknologi Pendidikan Kita
Sebanyak apa pun produk digital, guru akan tetap menjadi klaim keberhasilan pembuat platform.
SELENGKAPNYA