Pendukung mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerbu Planalto Palace alias kantor kepresidenan di di Brasilia, Brazil Ahad (8/1/2023). | AP Photo/Eraldo Peres

Kabar Utama

Pendukung Bolsonaro Mengamuk di Brasil

Pendukung mantan presiden Bolsonaro menyerang sejumlah gedung pemerintahan.

RIO DE JANEIRO -- Pendukung Jair Bolsonaro yang menolak kekalahan mantan presiden Brasil itu menyerbu gedung Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Presiden. Penyerangan dilakukan satu pekan setelah pelantikan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.

Ribuan pengunjuk rasa melewati barikade keamanan. Mereka lalu memanjat atap, memecahkan jendela, dan menerobos masuk ketiga gedung yang diyakini kosong dan terletak di Three Powers Square, Brasilia. Pengunjuk rasa mendesak militer melakukan intervensi untuk menaikkan Bolsonaro ke kursi kekuasan atau menggulingkan Lula.

Dalam konferensi pers di Negara Bagian Sao Paulo, Lula mengatakan, Bolsonaro mendorong pemberontakan kelompok yang ia sebut "fanatik fasis" dan membacakan dekrit yang baru saja ditandatangani. Dekrit itu menegaskan pemerintah federal mengambil alih keamanan di distrik federal.

"Tidak ada preseden atas apa yang mereka lakukan dan orang-orang ini harus dihukum," kata Lula, Ahad (8/1/2023).

photo
Para pendukung mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerbu Gedung Kongres Nasional di Brasilia, Brazil Ahad (8/1/2023). - (AP Photo/Eraldo Peres)

Bolsonaro merupakan presiden yang cenderung pada ideologi sayap kanan di Brasil. Meski kerap mengeluarkan komentar-komentar kontroversial, ia memiliki basis massa populis yang signifikan di Brasil. 

Sebaliknya, Presiden Lula merupakan kandidat dengan garis politik sayap kiri. Meski begitu, ia juga terkenal dengan sejumlah kasus korupsi sepanjang masa jabatan pertamanya sebagai presiden pada 2003-2011. Lula pernah dipenjara terkait tuduhan korupsi dan pencucian uang.

Tayangan stasiun televisi Globo News menunjukkan, pengunjuk rasa mengenakan pakaian hijau dan kuning warna bendera Brasil yang juga menjadi simbol gerakan konservatif negara itu. Pendukung Bolsonaro mengadopsi warna tersebut.

Mantan presiden itu berkali-kali berselisih dengan Mahkamah Agung. Pendukungnya merusak gedung lembaga yudisial tersebut. Mereka menyemprotkan cairan pemadam kebakaran di dalam gedung Kongres dan merusak kantor Istana Presiden. Jendela gedung-gedung tersebut pecah.

Bolsonaro yang lari ke Florida menjelang pelantikan Lula belum memberikan komentar tentang penyerbuan tersebut. Polisi menembakkan gas air mata untuk menguasai kembali gedung-gedung yang diserang.

Sekitar pukul 18.30 waktu setempat, kurang dari empat jam usai penyerbuan, dalam tayangan televisi terlihat pasukan keamanan mengusir pengunjuk rasa keluar dari gedung Mahkamah Agung. Mereka juga menggiring keluar pengunjuk rasa dari Istana Presiden.

Namun, kerusakan sudah terjadi, banyak warga Brasil yang mempertanyakan bagaimana polisi mengabaikan peringatan, tidak siap atau membiarkan pengunjuk rasa begitu saja. Dalam konferensi pers, Lula mengatakan, terdapat "inkompetensi atau iktikad buruk" dari polisi.

Polisi juga diam saat pendukung Bolsonaro menggelar kerusuhan di ibu kota beberapa pekan yang lalu. Lula berjanji akan menghukum dan mengeluarkan para petugas polisi itu dari korps.

photo
Pendukung mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerbu Planalto Palace alias kantor kepresidenan di di Brasilia, Brazil Ahad (8/1/2023). - (AP Photo/Eraldo Peres)

Kejadian ini mengingatkan serangan pendukung Donald Trump ke Capitol Hill pada 6 Januari 2021 lalu. Selama berbulan-bulan, pengamat politik sudah memperingatkan penyerangan serupa di Brasil, mengingat Bolsonaro juga menyebarkan ketidakpercayaan pada sistem pemilihan elektronik Brasil.

Hasil pemilihan umum sudah diakui oleh politisi dari berbagai spektrum, termasuk sekutu-sekutu Bolsonaro dan puluhan pemerintah asing lainnya. Tidak seperti serangan di AS terlihat hanya beberapa petugas yang berjaga di gedung Kongres dan Mahkamah Agung Brasil.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, kerusuhan di Brasil "keterlaluan". Penasihat keamanan nasionalnya Jake Sullivan memberikan pernyataan yang lebih keras.

"(AS) mengecam setiap upaya yang merusak demokrasi di Brasil," cicitan Sullivan di Twitter. Dia menambahkan, AS mendukung "institusi demokrasi yang tak tergoyahkan".

photo
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyeka keringat dalam pertemuan kabinet di Brasilia, Brasil, Jumat (6/1/2023) lalu. - (AP Photo/Eraldo Peres)

"Upaya kekerasan untuk merusak demokrasi di Brasil tidak dapat dibenarkan, Presiden @LulaOficial dan pemerintah Brasil mendapat dukungan penuh dari Inggris," cicitan Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly.

Video yang tersebar di media sosial menunjukkan tidak banyak polisi militer yang berjaga di gedung-gedung yang diserbu. Hanya ada satu petugas yang berdiri saat massa masuk ke dalam gedung Kongres, dan satu orang memfoto kejadian itu dengan telepon genggamnya. Sekretariat keamanan tidak menanggapi permintaan komentar tentang tidak adanya petugas polisi di lokasi.

"Pihak berwenang Brasil memiliki dua tahun untuk belajar dari penyerbuan Capitol Hill, dan mempersiapkan diri dari sesuatu yang sama di Brasil," kata profesor ilmu politik State University of Rio de Janeiro, Maurício Santoro.

"Pasukan keamanan setempat di Brasilia gagal dalam cara yang sistematis untuk mencegah dan merespons aksi ekstremis di kota, dan pihak berwenang federal yang baru, seperti menteri kehakiman dan pertahanan tidak dapat bertindak dalam cara yang menentukan," katanya.

Gubernur Distrik Federal Ibaneis Rocha mengonfirmasi bahwa ia telah memecat kepala keamanan publik kota, Anderson Torres. Media Brasil melaporkan, saat ini Torres sedang berada di AS. Kantor kejaksaan agung Lula meminta Mahkamah Agung memenjarakan Torres.

Sejak 30 Oktober lalu, pendukung Bolsonaro sudah memprotes kemenangan Lula. Mereka memblokir jalan, membakar mobil dan berkumpul di depan gedung-gedung militer, meminta angkatan bersenjata untuk melakukan intervensi.

Pihak berwenang pemilihan umum Brasil menolak permintaan Bolsonaro dan partainya untuk membatalkan surat suara dari mesin pemilihan elektronik.

"Dua tahun sejak 6 Januari, warisan Trump terus meracuni belahan dunia yang lain, melindungi demokrasi, dan meminta pertanggungjawaban dari aktor jahat sangat penting," kata ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS Bob Menendez di Twitter.

Kecaman meluas

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, kehendak rakyat dan institusi Brasil harus dihormati. "Saya yakin akan seperti itu, Brasil negara demokrasi yang hebat," katanya.

photo
Sekjen PBB Antonio Guterres. - (AP/John Minchillo/POOL AP)

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyebut serangan terhadap gedung-gedung pemerintah di Brasil sebagai upaya kudeta kelompok konservatif, yang didorong oligarki dan orang-orang fanatik. Ia mengatakan, penyerangan tersebut tercela dan tidak demokratis.

"Lula tidak sendirian, ia memiliki dukungan kekuatan progresif di negaranya, Meksiko, benua Amerika dan seluruh dunia," katanya.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyebut penyerangan ke gedung-gedung pemerintahan Brasil dilakukan oleh ekstremis. Ia menegaskan, dukungan Uni Eropa pada Lula, pemerintahnya, Kongres, dan Mahkamah Agung Brasil.

Menteri Luar Negeri Portugal Joao Gomes Cravinho mengatakan, tidak diragukan lagi mantan presiden Jair Bolsonaro bertanggung jawab atas serangan ke gedung-gedung pemerintah. Cravinho mengatakan, suara Bolsonaro didengar pengunjuk rasa anti-demokrasi.

"Akan sangat penting bila ia memberikan pesan mengecam wajah kekacauan yang saat ini terjadi di Brasilia," katanya.

photo
Mantan presiden Brasil Jair Bolsonaro. - (AP/Eraldo Peres)

Presiden Chile Gabriel Boric, Presiden Kolombia Gustavo Petro, dan Presiden Argentina Alberto Fernandez juga menyampaikan dukungan penuh mereka pada pemerintahan Lula di Brasil. Begitu pula, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Kementerian Luar Negeri Uruguay dan Peru, Presiden Ekuador Guillermo Lasso dan Presiden Bolivia Luis Arce mengecam penyerbuan pendukung Bolsonaro tersebut. Presiden Paraguay Marito Abdo mengatakan prihatin atas apa yang terjadi di Brasil dan mendesak semua pihak menghormati institusi, demokrasi, dan kebebasan.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni yang berhaluan ultra-kanan juga menyampaikan solidaritas pada Brasil.

"Apa yang terjadi di Brasil tidak bisa membuat kami diam saja, gambar gangguan terhadap kantor institusional tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan segala bentuk perbedaan pendapat demokratis," katanya. "Kembali pada normalitas sangat diperlukan dan kami mengungkapkan solidaritas pada institusi Brasil." 

Mengenal Mbah Son, Guru Spiritual Gus Dur

Mbah Son adalah salah satu dari para kiai yang dipatuhi Gus Dur.

SELENGKAPNYA

Telusur Sejarah Pembukuan Alquran

Pembukuan Alquran dimulai pada masa sahabat Nabi Muhammad SAW.

SELENGKAPNYA

Cina Buka Pintu, Negara Lain Waspada

Negara-negara masih mengkhawatirkan lonjakan Covid-19 di Cina

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya