
Perencanaan
Tetap Optimistis di Masa Depan
Sebagian besar masyarakat akan mengubah pola konsumsinya lebih cepat sebagai adaptasi terhadap inflasi.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan menyambut tahun baru setelah melewati pandemi Covid-19. Meskipun banyak rencana, sikap optimistis dan ceria harus dijaga untuk membuka lembaran baru pada tahun depan.
Menurut psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener, banyak orang tua dan keluarga yang ingin menyambut momen tahun baru dengan ceria dan optimistis. “Banyak orang ingin lebih ceria setelah bebas dari pandemi,” kata dia dalam acara diskusi media di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (22/12).
Samanta menyarankan agar kita mampu menciptakan suasana ceria sebisa mungkin setiap harinya. Karena itu, dia menekankan bahwa regulasi emosi adalah hal penting, agar setiap anggota keluarga bisa tetap menciptakan suasana ceria di rumah. “Ceria kapan pun, tak harus hanya tahun baru,” ujar dia.
Samanta mengatakan, regulasi emosi membuat seseorang menjadi lebih tenang. Ketika memiliki regulasi emosi yang baik, Samanta menjelaskan, orang itu akan memiliki energi yang baik setelah sampai di rumah. Jadi, kita tetap bisa membangun relasi yang positif sama anak-anak.
Tantangan Inflasi
View this post on Instagram
Di bidang ekonomi, External Communications of DBS Indonesia Rifka Suryandari menyebut, setelah pandemi berlalu, inflasi menjadi tantangan selanjutnya, di mana masyarakat merasakan tren kenaikan harga. Dalam riset DBS Group Research, masyarakat memandang inflasi disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan konflik geopolitik Ukraina dan Rusia.
Riset menunjukkan, konsumen mengantisipasi situasi inflasi bertahan hingga paruh pertama 2023 bahkan hingga 2024. Riset membuktikan sebagian besar masyarakat akan mengubah pola konsumsinya lebih cepat sebagai adaptasi terhadap inflasi. Menabung lebih banyak, mengeluarkan uang lebih sedikit (save more, spend less) menjadi langkah yang diambil untuk menghadapi situasi," ujar Rifka.
Dengan volatilitas pasar yang makin sulit diprediksi saat ini, member layanan investasi Pluang Plus Belda Marpaung (29) dan Jefry Sihombing (30) menganggap bekal informasi pasar yang akurat dan kredibel sangat penting. Informasi itu dapat membantu untuk langkah-langkah taktis dalam menyesuaikan profil risiko investasi pada 2023. Faktor- faktor seperti kebijakan-kebijakan moneter, fiskal, perkembangan laba, dan valuasi korporasi juga menentukan seberapa optimal aset-aset yang diinvestasikan.
Sementara, Head of Brands Partnership & Digital Products Shopee Indonesia Daniel Minardi berbagi ide resolusi inspiratif sebagai proses perbaikan diri pada masa depan. Pertama, belajar keterampilan baru yang bahkan belum pernah dilakukan, seperti memasak, membuat kue, bercocok tanam, membaca lebih banyak buku, melukis, bahkan journaling.
Menabung lebih banyak, mengeluarkan uang lebih sedikit menjadi langkah yang diambil untuk menghadapi situasi.RIFKA SURYANDARI, External Communications of DBS Indonesia
Kedua, Daniel melanjutkan, adalah memperbanyak relasi dan bertemu orang baru. Bertemu orang baru dapat bermanfaat bagi kesehatan mental dan memberikan keuntungan lain, seperti membuka peluang bisnis, menjalin kerja sama, hingga bertukar ide brilian. Jangan ragu berkelana dengan teman dan rekan kerja baru yang membawa positive vibes dan semangat baru untuk mencapai banyak hal.
Ketiga, dia menyarankan agar menyempatkan diri untuk olahraga yang baik untuk kesehatan dan meningkatkan imunitas. Lalu keempat adalah mengatur keuangan, dimulai dari gaji dan pengeluaran yang dimulai dari hal yang prioritas.
Langkah berikutnya adalah mengganti dekorasi rumah sebagai ide resolusi kelima supaya suasananya baru yang nyaman di rumah. Tentukan tema baru yang unik, seperti scandinavian, japandi, atau monokrom. Jika tidak ingin melakukan banyak perubahan, kata Daniel, mulailah dengan mengganti warna cat dinding rumah sesuai tren warna tahun baru, mengganti beberapa furnitur dengan warna berbeda, atau memberi sentuhan segar di ruangan dengan tanaman hias.
Cerdas Kelola Keuangan
Dengan situasi ekonomi global yang tak menentu, ada banyak pelajaran yang bisa dipelajari dari 2022, agar di tahun yang baru ini, kita lebih matang dalam mengelola keuangan. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan, adalah:
- Naik-turun dalam investasi adalah hal yang wajar
Karena setiap harinya ada permintaan dan penawaran di pasar yang mempengaruhi pergerakan market dan aset investasi. Sentimen makro ekonomi pun juga mempengaruhi pergerakan harga dan merupakan suatu hal yang tidak pernah bisa diprediksi.
- Berorientasi pada investasi jangka panjang dan nabung rutin
Dengan nabung rutin dalam jangka panjang, kamu bisa mendapat harga beli rata-rata di tengah kenaikan dan penurunan harga. Pada akhirnya, potensi imbal hasil nantinya bisa jadi optimal. Selain menjadi cara mudah, nabung rutin dalam jangka panjang juga membantu kamu untuk terlepas dari keputusan emosional di tengah fluktuasi market yang terjadi dalam jangka pendek.
- Sesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko
Kita sudah melihat bahwa ada beberapa instrumen investasi yang sangat terpengaruh dengan kondisi market yang fluktuatif, seperti Reksa Dana Obligasi dan Reksa Dana Saham. Jika memang nyatanya belum siap menerima risiko investasi dengan harga yang fluktuatif, instrumen yang lebih rendah risiko seperti Reksa Dana Pasar Uang ataupun SBN bisa menjadi pilihan.
- Nabung tanpa ada tujuan? Nggak masalah!
Sedikit berbeda dari kepercayaan yang umum, menabung tanpa tujuan keuangan yang spesifik, sebenarnya tak masalah. Karena yang terpenting adalah mulai membangun kebiasaan baik untuk menabung agar uang kita bisa terus tumbuh.
Sumber: Bibit Weekly
Bolehkah Perempuan Pergi Haji Sendirian?
Seorang wanita boleh berhaji bersama teman yang bisa dipercaya.
SELENGKAPNYATahun Baru Momentum Muhasabah
Pergantian tahun kerap identik dengan selebrasi dan perayaan.
SELENGKAPNYATantangan dan Peluang Kampus Muhammadiyah
Kampus-kampus Muhammadiyah dan Aisyiyah sigap hadapi tantangan di masa depan.
SELENGKAPNYA