Pondok Pesantren Daarul Abror | Ist

Muhibah

Ponpes Daarul Abroor, Cahaya Ilmu di Pelosok Sumsel

Selama 24 jam santri diajarkan pelajaran umum, agama, plus ekstrakurikuler.

Mengelola pesantren di tengah atau pinggiran kota adalah hal umum. Para ustaz dan santri mudah menjangkau tradisi kota dengan segala kelengkapan fasilitasnya.

Namun, melestarikan tradisi pesantren bukanlah hal mudah. Sebab, mereka harus berjibaku dengan keterbatasan. Menjangkau kota pasti menghabiskan waktu. Transportasi umum sudah tersedia, tapi tak semudah yang ada di kota. Belum lagi teknologi informasi yang belum tentu banyak dijangkau.

Selalu ada keterbatasan, tapi itu tak merontokkan semangat para pendakwah untuk mendirikan dan mengelola pesantren di daerah pedalaman. Salah satu pesantren di daerah pedalaman adalah Daarul Abroor. Lokasinya di Tirtoharjo, Muarasugihan, Banyuasin, Sumatra Selatan. Daerah itu terpisah 112 KM dengan Kota Palembang.

 
Ponpes Modern Daarul Abroor adalah yang pertama kali menggunakan kurikulum ini di daerah Sumatra Selatan.
KH MUHAMMAD NURUL NI'AM Pemimpin Ponpes Modern Daarul Abror
 

Pemimpin Ponpes Modern Daarul Abroor KH Muhammad Nurul Ni'am mengatakan, kurikulum yang digunakan pesantren ini adalah Kulliyyatul Muallimin al-Islamiyyah (KMI) atau persemaian guru-guru Islam.

"Ponpes Modern Daarul Abroor adalah yang pertama kali menggunakan kurikulum ini di daerah Sumatra Selatan, kurikulum pendidikan 24 Jam dengan sistem asrama," kata Kiai Niam saat dihubungi Republika, beberapa waktu lalu

Adapun sistem belajar mengajar di Pondok Modern Daarul Abroor, kata dia, menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai pengantar. Sedangkan, untuk pelajaran umum menggunakan bahasa Indonesia. Santri juga dilatih mempelajari bahasa asing menggunakan metode langsung (direct method) dalam kehidupan sehari-hari.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pondok Modern Daarul Abroor (@daarulabroor)

"Itu dilakukan dengan harapan agar bisa mempermudah santri dalam memahami pelajaran, khususnya yang berbasis bahasa asing, sehingga bisa juga memahami ilmu-ilmu yang lainnya," ujar dia.

Pondok Modern Daarul Abroor mengadakan belajar terbimbing pada enam malam. Santri dapat berinteraksi langsung dengan para guru untuk memahami pelajaran yang belum dimengerti.

Selama 24 jam santri diajarkan pelajaran umum, agama plus ekstrakurikuler. Ada kepramukaan, olahraga, kesenian, pentas seni, lukis, pidato, dan lain-lain. Ada pula program tahfiz Alquran yang sudah ditentukan ku-rikulumnya untuk setiap tingkatan dari kelas 1-6. Program ini dilaksanakan ba'da Subuh.

Santri menghafalkan Alquran dan disetorkan kepada wali kelas. Sedangkan, program perbaikan bacaan Alquran dilakukan ba'da Shalat Maghrib yang dibimbing wali kelas.

Santri kelas akhir mendapatkan tambahan pendidikan keorganisasian. Mereka akan dilibatkan mendidik santri. Misalkan meningkatkan kemampuan santri berbahasa asing, menjaga dan melestarikan disiplin, dan menambah keterampilan mereka. Santri kelas 5 dan 6 juga diajarkan pelajaran lain, yaitu berupa kitab klasik, seperti Ta'limul Mutaallim dan Tanqihul Qoul.

***

PROFIL PONDOK

Alamat:

* Jenjang (TK, MI, KMI): Desa Muara Sugihan, Kec Muara Sugihan, Kab Banyuasin, Sumatra Selatan.

* Daarul Abroor Kampus 2

Jenjang (TK, MI, KMI): Desa Marga Sugihan, Kec Muara Padang, Kab Banyuasin, Sumatra Selatan.

* Daarul Abroor Kampus 3

Jenjang (TK, MI): Desa Jalur Mulya, Kec Muara Sugihan, Kab Banyuasin. Sumatra Selatan.

* Daarul Abroor Kampus 4

Jenjang (TK, KMI): Desa Pagargunung, Kec Lubai, Kab Muara Enim, Sumatra Selatan.

* Daarul Abroor Kampus 5

Jenjang (TK, MI): Desa Daya Bangunharjo, Kec Muara Sugihan, Kab Banyuasin, Sumatra Selatan.

* Daarul Abroor Kampus 6

Jenjang (KMI): Desa Purwodadi, Kec Muara Padang, Kab Banyuasin, Sumatra Selatan.

* Daarul Abroor Kampus 7

Jenjang (TK, MI): Jl Muara Medak, Desa Bayung Lincir, Kec Bayung Lincir, Kab Musi Banyuasin, Sumatra Selatan.

 

Jumlah santri:

Jumlah seluruh santri Pondok Modern Daarul Abroor pada setiap jenjang di Pondok Modern Daarul Abroor, yakni untuk jenjang TK berjumlah 119, jenjang MI 349, dan jenjang KMI (SPM Mu'adalah) 582 santri. Khusus untuk jenjang KMI wajib tinggal di asrama.

 

Prestasi:

Juara 2 lomba pidato bahasa Arab dan Inggris (Pospeda Sumatra Selatan) tahun 2019, juara umum lomba pramuka tingkat penggalang SMP/MTS dan MI/SD seKecamatan tahun 2022, juara 1 Piala KASAD (Liga Santri 2022 Tingkat Kabupaten).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Peluang Man City Terus Menekan Arsenal

Guardiola menilai, Haaland belum sepenuhnya berada dalam performa terbaik.

SELENGKAPNYA

Sepak Bola tanpa Pele

Sebelum Pele, sepak bola hanya sekadar olahraga.

SELENGKAPNYA

Menapak Dunia Baru

Menapaki dunia baru bagi Republika digital merupakan pilihan berani yang niscaya.

SELENGKAPNYA