Pekerja sedang melakukan pengecekan kualitas mobil usai dirakit di Toyota Motor Manufacturing Indonesia di TMMIN, Karawang, Jawa Barat. | Tahta Aidilla/Republika

Otomotif

Industri Otomotif 2023 Diyakini Tetap Cerah

Pabrikan merencanakan untuk meluncurkan lebih banyak produk elektrifikasi baru.

OLEH ERIC ISKANDARSJAH Z

Tahun ini, industri otomotif terbukti telah mengalami pemulihan yang signifikan. Hal ini terlihat dari total penjualan nasional yang telah mendekati level satu juta unit atau level yang setara dengan total penjualan saat sebelum pandemi.

Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengaku optimistis pada 2023 pasar otomotif mampu mempertahankan capaian positif tahun ini. "Kalau berkaca dari perkembangan positif dari market sepanjang tahun 2022 ini, kami optimistis tahun 2023 pasar otomotif mampu mempertahankan achievement ini," kata Henry kepada Republika, belum lama ini.

photo
Pekerja membersihkan mobil listrik Lexus UX 300e yang di pamerkan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (11/8/2022). Sebanyak 25 merek kendaraan menghadirkan jajaran kendaraan listriknya pada ajang pameran otomotif GIIAS 2022. - (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.)

Toyota yakin karena berbagai indikator perekonomian dalam negeri menunjukkan angka yang cukup baik. Hal itu pun dipercaya bisa menjadi bekal yang cukup untuk tetap menjaga ekonomi dalam negeri di tengah dinamika global yang diperkirakan akan banyak berpengaruh pada 2023.

Menurutnya, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sampai akhir November 2022, total penjualan wholesales kendaraan roda empat di pasar otomotif nasional sudah mencapai di 942 ribu unit.

"Artinya, penjualan nasional meningkat 19,2 persen dibanding periode yang sama 2021. Pada Januari-November Toyota membukukan penjualan lebih dari 303 ribu unit atau meningkat sekitar 15,2 persen dari tahun lalu di periode yang sama," ucapnya.

Pada tahun ini, kata dia, capaian market share Toyota berada di kisaran 32,2 persen. Capaian itu diyakini bisa terus terjaga pada tahun depan. Terlebih, saat ini, pasar kendaraan elektrifikasi tengah mengalami peningkatan yang signifikan.

 
 
Hanya saja mungkin faktor makroekonomi dan geopolitik membuat pertumbuhan tahun depan tidak setinggi pertumbuhan pada tahun ini.
 
 

Dia mengatakan, pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia tengah mengalami peningkatan hingga empat kali lipat. Tahun lalu, pasar elektrifikasi hanya berkontribusi sekitar 0,4 persen dari total pasar. "Tahun ini, pasar elektrifikasi telah naik jadi 1,6 persen," ujarnya. Ini menjadi sinyal positif bagi Toyota yang telah memiliki banyak opsi produk elektrifikasi.

Deputy Director Marketing Communication & PR PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto juga memandang tahun depan dengan sikap optimistis. Meski ada ketidakpastian karena faktor makroekonomi dan geopolitik, pasar tahun depan dipercaya tetap tumbuh.

"Hanya saja mungkin faktor makroekonomi dan geopolitik membuat pertumbuhan tahun depan tidak setinggi pertumbuhan pada tahun ini," kata Kariyanto kepada Republika.

photo
Suasana pabrik mobil Honda. Perakitan mobil Honda Mobilio. foto: darmawan. - (Republika / darmawan)

Dia pun menekankan bahwa Mercedes-Benz memiliki komitmen untuk terus mempertahankan posisi nomor satu di segmen kendaraan premium di Indonesia. "Dari tahun ke tahun tentunya kami selalu ingin mencapai angka penjualan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian juga untuk tahun depan," ucanya.

Untuk mencapai hal itu, Mercedes-Benz pun baru saja melakukan gebrakan lewat peluncuran mobil full listrik pertamanya dengan subbrand yang disebut Mercedes-EQ. Langkah itu dilakukan dengan meluncurkan dua kelas sekaligus, yakni EQS dan EQE.

President Director PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Choi Duk Jun mengatakan, perusahaan mementingkan keberlanjutan atau sustainability. Karenanya, Mercedes-Benz memiliki visi menghadirkan rangkaian kendaraan bebas emisi.

"Visi ini dikenal sebagai Mercedes-Benz Ambition 2039, di mana kami berambisi menjadi perusahaan carbon neutral pada 2039. Pada akhir dekade ini kami berusaha untuk sepenuhnya memproduksi dan memasarkan kendaraan listrik di lokasi-lokasi yang memungkinkan. Lini Mercedes-EQ merupakan wujud nyata dari Ambition 2039," kata Choi Duk Jun.

 
 
Salah satu trigger pertumbuhan pasar hybrid adalah karena produk tersebut hadir dalam rentang harga yang berpotensi untuk lebih mudah dijangkau oleh pasar Indonesia.
 
 

Sementara, Kariyanto menekankan, kehadiran mobil listrik ini menggenapkan rencana Mercedes-Benz yang berkomitmen menghadirkan 10 produk baru pada tahun ini. Tahun depan, pabrikan Jerman itu pun telah merencanakan untuk meluncurkan lebih banyak lagi produk baru.

"Kami terus melakukan finalisasi terkait line-up yang akan kami luncurkan tahun depan. kami juga telah berencana untuk kembali meluncurkan mobil listrik terbaru di tahun depan," kata Kariyanto.

Langkah Mercedes-Benz yang akan terus meramaikan pasar elektrifikasi pun akan diikuti oleh Honda. Namun, Honda akan mengawali langkah elektrifikasi pada tahun depan lewat produk hibrida.

Business Innovation and Sales Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan, perusahaan meyakini, pasar kendaraan hibrida akan terus tumbuh. Keyakinan itu yang membuat Honda menjadikan produk hibrida sebagai salah satu gebrakan yang akan dihadirkan pada 2023.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Honda Indonesia (@hondaisme)

"Salah satu trigger pertumbuhan pasar hybrid adalah karena produk tersebut hadir dalam rentang harga yang berpotensi untuk lebih mudah dijangkau oleh pasar Indonesia," kata Billy kepada Republika.

Apalagi, saat ini telah terdapat beberapa kendaraan hibrida yang dirakit di Indonesia. Artinya, kendaraan hibrida makin terjangkau dan membuat segmen tersebut jadi bisa berperan dalam mendorong pertumbuhan industri otomotif ke depan.

Pada 2023 Honda telah mengungkap rencananya untuk mendongkrak pasar elektrifikasi lewat dua produk sekaligus. Kedua produk itu kemungkinan besar adalah Honda CR-V Hybrid dan Honda Accord Hybrid. Selanjutnya, Honda juga melakukan persiapan untuk melakukan perakitan produk elektrifikasi di Indonesia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Setelah Maaf dari Belanda atas Perbudakan

Praktik perbudakan masih terjadi di Indonesia pada 1932 di Sumba Timur.

SELENGKAPNYA

MASK Permudah Akses Mualaf Pelajari Islam

Muallaf Center MASK menyediakan sejumlah ustaz yang penyampaiannya mudah dipahami dan tidak menimbulkan disinformasi.

SELENGKAPNYA

Dalam Setahun Keluarga di Indonesia Bertambah 2,2 Juta

Pada PK-21, jumlah keluarga di Indonesia sebanyak 68.487.139 keluarga.

SELENGKAPNYA