
Nasional
Densus 88 Antiteror Amankan 26 Orang Tersangka Teroris
Dalam 26 tersangka teroris yang diamankan, enam tersangka di antaranya karena terkait dalam bom Astanaanyar.
BANDUNG -- Densus 88 Antiteror telah mengamankan 26 orang tersangka terorisme di lima provinsi di wilayah Indonesia. Tujuh orang diantaranya mengetahui persis aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar beberapa waktu lalu sedangkan sisanya memiliki peran yang berbeda-beda.
"Kapolri menjelaskan 24 pelaku tindak pidana terorisme, ada update ada dua tersangka sehingga di Bulan Desember menjadi 26 orang," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Ahmad Ramadhan di Mapolda Jawa Barat, Rabu (21/12).
Ia menuturkan ke 26 tersangka terorisme yang ditangkap dan ditahan merupakan jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka ditangkap di wilayah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau Sumatera Barat serta Sumatera Utara.
Ramadhan mengatakan Densus 88 Antiteror mengamankan delapan orang tersangka di Jawa Tengah pada 1 Desember dan sesudah aksi bom bunuh diri di Astana Anyar. Mereka berinisial KA, PM, SA, JU, PH, MHN, BDH dan RSM. Sedangkan di Jawa Barat enam tersangka berhasil diamankan. Mereka berinisial YS, SH dan AS yang sudah ditahan sedangkan tiga orang lainnya DP, TJD dan AM belum ditahan.

"Dari enam tersangka tersebut tiga tersangka sudah dilakukan penahanan dan tiga tersangka lainnya masih dalam proses pemeriksaan," kata dia.
Ia melanjutkan penangkapan dilakukan juga di Sumatera Utara sebanyak 10 orang tersangka usai bom bunuh diri Astana Anyar. Mereka berinisial HRF, MG, IS, MS, SDF, RG, AF, SF, JM, dan RD. Serta di Sumatera Barat satu orang WH dan Riau SY satu orang.
"Total semuanya ada 26 tersangka yang telah diamankan ditangkap dan tentu akan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dari 26 tersangka ini ada dua kelompok jaringan yaitu 14 tersangka merupakan jaringan JAD dan 12 tersangka adalah dari JI," ujar dia.
Masih diperiksa
Dalam 26 tersangka teroris yang diamankan, enam tersangka di antaranya karena terkait dalam bom Astanaanyar. Saat ini, enam tersangka tersebut sedang menjalani pemeriksaan. “Ada enam tersangka yang diamankan, dari enam tersangka itu tiga tersangka sudah ditahan, dan tiga lainnya masih diperiksa," kata Ahmad.
Menurut dia, keenam tersangka itu masuk dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka diduga memiliki peran mengetahui rencana aksi atau pembuatan bom oleh Agus Sujatno alias Abu Muslim selaku pelaku bom bunuh diri.
Selain itu, katanya, ada satu tersangka lain yang diamankan di Jawa Tengah terkait bom Astanaanyar. Satu tersangka itu berinisial RSM yang termasuk kelompok JAD. Ia mengatakan kronologi peristiwa bom bunuh diri itu terjadi pada Rabu (7/12) pukul 08.14 WIB di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Saat itu pelaku Agus Sujatno menerobos barisan anggota polisi yang tengah apel di halaman Polsek Astanaanyar kemudian meledakkan bom. Dari kejadian itu, paparnya, ada 12 orang menjadi korban di antaranya satu orang korban meninggal dunia, kemudian 11 orang mengalami luka-luka.
"Untuk korban meninggal dunia anggota kepolisian berpangkat Aipda dianugerahi kenaikan pangkat luar biasa menjadi Aiptu Anumerta," kata dia.
Luhut: OTT tidak Bagus
Korupsi yang ditoleransi akan dianggap lazim dan justru merusak kehidupan negara.
SELENGKAPNYASetelah Maaf dari Belanda atas Perbudakan
Praktik perbudakan masih terjadi di Indonesia pada 1932 di Sumba Timur.
SELENGKAPNYA