RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta | Biro Jogja/Republika

Khazanah

RS PKU Muhammadiyah Seabad Sehatkan Bangsa

Klnik dan rumah sakit merupakan amal usaha Muhammadiyah yang terbesar setelah pendidikan.

JAKARTA -- Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (RS PKU) Muhammadiyah genap berusia 100 tahun pada 15 Februari 2023. Di usia seabad ini, RS PKU Muhammadiyah akan memperingati miladnya dengan mengangkat tajuk “Lintasi Zaman, Sehatkan Bangsa”.

Rumah Sakit PKU yang pertama didirikan adalah RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Rumah sakit ini merupakan embrio yang mengawali tumbuh suburnya rumah sakit Muhammadiyah yang kini berjumlah 120, dan sekitar 400-an klinik Muhammadiyah-'Aisyiyah di seluruh Indonesia.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyampaikan, berdirinya RS Muhammadiyah merupakan bagian dari pemaknaan dan pengamalan amal saleh. Ide pendirian rumah sakit di Muhammadiyah pertama kali dikemukakan oleh Kiai Sudja' selaku ketua bagian Penolong Kesengsaraan Umum (PKU)."Ide Kiai Sudja' itu terealisasi pada beberapa tahun kemudian," kata Mu'ti kepada Republika, Jumat (16/12).

 
Alhamdulillah, rumah sakit dan klinik Muhammadiyah dan 'Aisyiyah mendapatkan kepercayaan masyarakat sehingga eksistensinya semakin kuat.
ABDUL MU'TI Sekretaris Umum PP Muhammadiyah
 

Dia menjelaskan, sekarang ini klinik dan rumah sakit merupakan amal usaha Muhammadiyah yang terbesar setelah pendidikan. Bahkan, sejak 2016, Muhammadiyah mulai mengembangkan pelayanan rumah sakit terapung melalui kapal-kapal yang memberikan layanan kesehatan masyarakat di daerah kepulauan terpencil.

"Alhamdulillah, rumah sakit dan klinik Muhammadiyah dan 'Aisyiyah mendapatkan kepercayaan masyarakat sehingga eksistensinya semakin kuat dan perkembangannya sangat pesat. Ini semua karena kualitas dan pelayanan yang baik dari seluruh insan kesehatan di Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah," ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by RSU PKU Muhammadiyah Bantul (@pkubantul)

Menurut Mu'ti, pada masa mendatang, Muhammadiyah dan 'Aisyiyah dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan untuk semua. Mayoritas rumah sakit Muhammadiyah-‘Aisyiah (RSMA) adalah tipe C dan belum banyak yang tipe B. Meski demikian, secara akreditasi mayoritas terakreditasi baik dan paripurna.

"Pelayanan di RSMA juga masih terbatas sehingga banyak pasien harus dirujuk ke rumah sakit lain yang kualitas layanan dan fasilitasnya lebih baik. Misalnya, untuk penyakit jantung, kanker, dan layanan lain yang sejenis," ujarnya.

Lebih lanjut, Mu'ti menuturkan, Muhammadiyah perlu membuka layanan kesehatan masyarakat kelas menengah ke atas tanpa meninggalkan layanan masyarakat menengah ke bawah. Layanan RSMA perlu lebih terintegrasi dengan pendidikan, khususnya pada bidang kesehatan seperti kedokteran, keperawatan, gizi, analis, dan sebagainya.

Selain itu, Mu'ti menambahkan, kerja sama pendidikan dan riset antara RSMA dengan pendidikan tinggi kesehatan sangat penting diperkuat dan diperluas. RSMA sekarang menjadi salah satu garda terdepan layanan kemanusiaan dan penanggulangan bencana.

"Ke depan, program pelayanan yang terintegrasi perlu diperkuat. Yang tidak kalah adalah bagaimana RSMA menjadi bagian dari gerakan membangun masyarakat yang sehat, baik jasmani maupun rohani," katanya.

 
Kami harus mengikuti perkembangan dunia kesehatan untuk bisa memberi layanan terbaik tanpa meninggalkan jati diri dengan semangat al-Ma'un.
DR MOHAMMAD KOMARUDIN Direktur RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta
 

Sementara itu, Direktur RS PKU Muhammadiyah Kota Yogyakarta dr Mohammad Komarudin menyampaikan, di usia yang memasuki abad keduanya, RS PKU Muhammadiyah harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Di antaranya dengan bertransformasi ke digitalisasi yang berorientasi pada customer care. "Juga berorientasi pada kebutuhan dan keselamatan pasien dalam arti pasien care," kata dia.

Komarudin mengatakan, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah pelopor RSMA yang diikuti pendirian RSMA di berbagai wilayah dan ini akan terus bertambah. Ia menekankan, RS Muhammadiyah memberi pelayanan medis tanpa membeda-bedakan latar belakang agama, ras, dan lainnya. "Hadir pada setiap kejadian yang memerlukan pertolongan medis, bencana gempa, banjir di seluruh pelosok negeri," ujar dia.

Kiprah RS PKU Muhammadiyah selama ini, lanjut Komarudin, di antaranya ikut terlibat dalam program-program kesehatan pemerintah. Tidak hanya di sektor kesehatan, RS PKU Muhammadiyah juga aktif di sektor bantuan pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan lainnya melalui lembaga amil zakat Muhammadiyah (Lazismu).

"Kami juga harus bisa mengikuti perkembangan dunia kesehatan untuk bisa memberi layanan terbaik tanpa meninggalkan jati diri dengan semangat al-Ma'un-nya," ujarnya. 

MUI Ajak Umat Muhasabah pada Akhir Tahun 2022

MUI mengajak umat mengisi akhir tahun dengan hal-hal bermanfaat dan diridhai oleh Allah SWT.

SELENGKAPNYA

Kongres Muslimah: Suarakan Hak Politik Perempuan

Kongres ini akan mengindentifikasi perempuan di era new normal

SELENGKAPNYA

Survei BPS: Haji 2022 Sangat Memuaskan

Kemenag diharapkan tidak berpuas diri dengan hasil survei yang sangat memuaskan ini.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya