
Opini
Ciliwung dan Wajah Jakarta
Kota-kota yang memiliki jejak kejayaan kota sungai di Tanah Air harus bangkit kembali.
NIRWONO JOGA, Pusat studi Perkotaan
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, bertekad membenahi Sungai Ciliwung sampai tuntas setelah tertunda selama lima tahun terakhir.
“Pemeliharaan Sungai Ciliwung akan menjadi barometer pemeliharaan sungai-sungai di Indonesia,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat mengikuti Festival Dayung Ciliwung, pada 4 Desember 2022.
Pada era Fauzi Bowo (2012), sebenarnya telah ada kesepakatan antara Kementerian PUPR, Pemerintah DKI Jakarta, dan Bank Dunia untuk menata empat sungai sekaligus dalam mengendalikan banjir, yakni Sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, dan Sunter.
Selain itu, Jakarta masih memiliki Sungai Mookervart, Grogol, Krukut, Baru Barat, Baru Timur, Cipinang, Buaran, Kramat Jati, Cakung yang juga perlu dibenahi. Lalu, langkah apa yang harus dilakukan?
GSS bertanggul di dalam kawasan perkotaan minimal berjarak 3 meter dari tepi luar kaki tanggul.
Pertama, Permen PUPR No 28/PRT/M/2018 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau menetapkan, garis sempadan sungai (GSS) tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan berjarak 10 meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai, dengan kedalaman sungai kurang dari atau sama dengan 3 meter, 15 meter (3-20 meter) dan 30 meter (lebih dari 20 meter).
GSS bertanggul di dalam kawasan perkotaan minimal berjarak 3 meter dari tepi luar kaki tanggul. GSS adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai yang diterapkan sebagai batas perlindungan sungai.
Kedua, badan sungai dikeruk, diperdalam, dan diperlebar. Tepi badan sungai ditanggul (piel beton) agar tidak longsor sehingga terkesan masif, sehingga perlu ‘dilembutkan’ dengan tanaman menjuntai menutupi dinding tanggul.
Bentuk sungai dikembalikan ke kondisi alami, meliak-liuk bak ular, tampang melintang bervariasi, dan dihijaukan tanaman yang berfungsi sebagai hidrolis ekologis alami, mencegah erosi dasar dan tebing sungai, menyerap air dan memperlambat arus air sungai, serta meredam banjir.
Bentuk sungai dikembalikan ke kondisi alami, meliak-liuk bak ular, tampang melintang bervariasi.
Untuk melebarkan badan sungai agar kapasitas air meningkat dan memiliki sempadan sungai yang optimal, mensyaratkan relokasi permukiman warga ke rusunawa terdekat.
GSS harus mempertimbangkan karakteristik geomorfologi sungai, tata ruang kota, kondisi sosial budaya masyarakat lokal, serta ketersediaan jalan inspeksi untuk pengawasan dan pemeliharaan sungai.
Ketiga, Pemerintah DKI Jakarta, dipimpin langsung Pj Gubernur, melakukan sosialisasi rencana penataan sungai ke warga terdampak. Mereka diberikan wawasan risiko tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, serta solusi dan rencana pelaksanaannya.
Sesuai dengan rencana detail tata ruang dan peta alur sungai akan memastikan badan 13 sungai utama perlu diperlebar dari saat ini 15-20 meter menjadi 35-50 meter dan bantaran sungai kiri-kanan 7,5-15 meter, juga pengerukan kedalaman sungai dari 2-3 meter ke 5-7 meter.
Keempat, sungai harus dikembalikan menjadi halaman depan wajah kota. Bangunan menghadap sungai.
Keempat, sungai harus dikembalikan menjadi halaman depan wajah kota. Bangunan menghadap sungai. Beri ruang jarak pengaman berupa jalur hijau sungai yang berfungsi menampung limpahan air sungai saat hujan, dilengkapi jalan inspeksi, jogging track, serta jalur sepeda.
Warga bisa bersepeda menyusuri sungai menuju berbagai tempat tujuan harian (kantor, sekolah, pasar/pusat perbelanjaan, taman), sembari menikmati keindahan lanskap kota tepi sungai. Mereka bisa menggelar acara di tepian sungai setiap akhir pekan.
Komunitas peduli lingkungan mengembangkan destinasi wisata menghidupkan sungai. Pemerintah mengendalikan pemanfaatan badan sungai.
Kelima, muara sungai direforestasi berupa hutan mangrove yang lebar dan rapat memagari tepian pantai hingga menyusup ke jantung kota melalui tepian sungai.
Hutan mangrove berfungsi meredam banjir rob, mengurangi sedimentasi, menahan abrasi, mencegah intrusi air laut, menetralisasi pencemaran air laut, serta habitat satwa liar. Sungai, muara, lubuk, dan danau merupakan basis peradaban kota yang tak terbanding.
Komunitas peduli lingkungan mengembangkan destinasi wisata menghidupkan sungai. Pemerintah mengendalikan pemanfaatan badan sungai.
Puncak peradaban kota sungai mewujud dalam karya sastra, syair, pantun, seni musik, seni corak dan ragam hias pada tenunan dan arsitektur bangunan, banyak yang tentang dan terilhami ekosistem sungai.
Selanjutnya, keenam, Jakarta dapat belajar dari mancanegara untuk mewujudkan sungai terbersih. Pembangunan kolam renang publik di sungai, seperti proyek Thames Baths, London dan East River Pool, New York, hingga membangun taman terapung di Hudson River Park, New York.
Bisa juga menyediakan ruang publik inklusif di tepi sungai, seperti The Chicago Riverwalk Project, Luming Park-Shiliang River, Quzhou, serta menerapkan zona regenerasi ekologis sungai, seperti di Charles River Conservancy Boston, The CityArch Mississippi River St Louis, Yarra River Regeneration Melbourne.
Kota-kota yang memiliki jejak kejayaan kota sungai di Tanah Air, harus bangkit bersinar kembali.
Asa itu ada di Kota Palembang dengan Sungai Musi, Sungai Kapuas di Pontianak, Sungai Mahakam di Samarinda, Sungai Barito di Banjarmasin, Sungai Brantas di Kediri, Sungai Bengawan Solo di Surakarta, Sungai Serayu di Banyumas, Sungai Cisadane di Tangerang, serta puncaknya Jakarta melalui wajah Sungai Ciliwung.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
'Perpustakaan Ini Tempat Kita Semua Merajut Cita'
Gedung DPRD Kota Bogor berangsur diubah menjadi perpustakaan
SELENGKAPNYAKongres Muslimah: Suarakan Hak Politik Perempuan
Kongres ini akan mengindentifikasi perempuan di era new normal
SELENGKAPNYAHK dan Adhi Karya Garap Rumah Sakit IDB
IDB mendukung pengembangan RSIA di Indonesia dengan memberikan pendanaan sebesar 262 juta dolar AS.
SELENGKAPNYA