Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan dalam acara Anugerah Syariah Republika 2020 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Senin (21/12). Foto : Tangkapan Layar/Edwin Putranto/Republika | Edwin Dwi Putranto/Republika

Jawa Timur

Khofifah Minta Literasi Keuangan Syariah Ditingkatkan

Sebenarnya Jatim sudah menjadikan syariah sebagai bagian dari banyak program yang ada

SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa baru saja mengukuhkan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Jatim. Sebanyak 13 anggota manajemen eksekutif dikukuhkan, termasuk di dalamnya Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang dilantik sebagai Direktur Eksekutif KDEKS Jatim.

Jawa Timur menjadi provinsi kelima setelah Sumatra Barat, Riau, NTB, dan Sulawesi Selatan yang mengukuhkan KDEKS. Khofifah berharap, setelah dikukuhkannya KDEKS Jatim, literasi ekonomi syariah lebih memasyarakat dan mengakar.

Apalagi, tingkat inklusi dan literasi keuangan syariah Indonesia masih rendah. Inklusi keuangan syariah nasional hanya 12,12 persen dengan tingkat literasinya tercatat baru di angka 9,14 persen.

 
Tujuan mendasar syariah harus kita pahami untuk menghindari fobia akan terminologi-terminologi seperti ini.
KHOFIFAH INDAR PARAWANSA Gubernur Jawa Timur
 

"Tujuan mendasar syariah harus kita pahami, untuk menghindari fobia akan terminologi-terminologi seperti ini. Karena sebenarnya terminologi syariah merujuk pada Maqashid As-syaria yang berseiring dengan Universal Declaration of Human Rights," kata Khofifah, Jumat (16/12).

Maqashid As-syaria ini, jelas Khofifah, terbagi ke dalam beberapa prinsip. Pertama adalah Muhafadzatu 'ala Ad-Diin atau pemeliharaan agama. Kedua adalah Muhafadzatu 'ala An-Nafs atau pemeliharaan jiwa. Ketiga, lanjut Khofifah, adalah Muhafadzatu 'ala al-Aql atau pemeliharaan akal untuk melindungi kebebasan berpendapat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by khofifah indar parawansa (@khofifah.ip)

Keempat, Muhafadzatu 'ala an-Nasl atau pemeliharaan keturunan dan generasi penerus. Prinsip yang kelima, Muhafadzatu 'ala al-Maal atau pemeliharaan harta. Inilah yang mendasari perekonomian syariah yang sedang banyak dikembangkan di Jawa Timur.

"Maka sesungguhnya kita tetap harus memberikan perlindungan kepada seluruh sektor ekonomi yang bergerak di tingkat masing-masing secara proporsional, profesional, dan komprehensif," ujarnya.

Khofifah melanjutkan, Maqashid As-syaria bisa membantu memberikan sekap moderasi serta toleransi dalam menerima dan menyampaikan sikap-sifat gerakan dan pola berpikir. Hal ini harus dipahami secara utuh untuk menghindari perspektif yang kurang bijak.

"Intinya bagaimana kita tidak hanya memegang label halal atau ekonomi syariah, tapi bagaimana kita membangun aspek sosial ekonomi yang memberikan rasa keadilan, pemerataan, dan kemaslahatan," kata Khofifah.

Demi menyukseskan perekonomian syariah di Jatim, dibutuhkan sinergitas antara semua pihak terkait. Hal ini dapat mempercepat dan memudahkan proses masyarakat untuk memasuki industri halal.

"Harus ada proses untuk bisa membangun sinergitas yang sistemis, bagaimana halal ini harus lebih dipercepat gerakannya. Jadi semua harus terkoneksi, termasuk sertifikasi halal yang membutuhkan kerja sama dengan laboratorium agar tidak mudah self-declare," ujarnya.

Direktur Eksekutif KDEKS Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, sebenarnya Jatim sudah menjadikan syariah sebagai bagian dari banyak program yang ada. Di antaranya adalah penerapan One Pesantren One Product (OPOP), didirikannya 38 halal center, 5.000 pendamping bersertifikasi halal, 55 RPH halal, empat lembaga pemeriksa halal, dan didorongnya Kawasan Industri Halal di Jawa Timur.

"Sebenarnya sebelum KDEKS ini, Jawa Timur sudah punya banyak program yang mengarusutamakan ekonomi syariah. Tapi tentunya dengan ini, ekosistem syariah yang sudah dibangun dengan sangat baik bisa lebih didorong lagi penguatannya," kata Emil.

photo
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi (dua kanan),Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (dua kiri) dan Founder Ulur Wiji Batik Nasta Rofika (kiri) berbincang saat meninjau produk UMKM yang berada di BSI UMKM Center Surabaya usai peresmiannya di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (21/7/2022). Prayogi/Republika. - (Prayogi/Republika.)

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Qatar, Sepak Bola, dan Qahwa

Para kampiun sepak bola bertarung memperebutkan trofi dan prestise empat tahun sekali itu. 

SELENGKAPNYA

Ikut Tender Proyek, Bagaimana Aturan Syariahnya?

Untuk memudahkan gambaran tentang tender, akan dibuat perbandingan contoh tender.

SELENGKAPNYA

BPS: Kinerja Ekspor Terus Melambat

Tiga negara penyumbang surplus neraca perdagangan nonmigas terbesar, yaitu AS, India, dan Filipina.

SELENGKAPNYA