Warga tanpa menggunakan masker saat berkunjung ke Malioboro, Yogyakarta, Ahad (6/11/2022). Tren kasus Covid-19 di Yogyakarta beranjak naik memasuki November, dengan penambahan kasus di atas 100 setiap harinya. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mem | Republika/Wihdan Hidayat

DIY

Empat Juta Wisatawan Diperkirakan Masuk DIY

Tingginya mobilitas di DIY akan terjadi pada 24 Desember 2022.

YOGYAKARTA -- Wisatawan yang masuk ke DIY pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 diprediksi melonjak. Dinas Perhubungan (Dishub) DIY memperkirakan, wisatawan yang akan datang ke DIY lebih dari empat juta orang selama Nataru.

"Jumlah penduduk DIY 3,7 juta orang, kalau masuk sekitar empat jutaan (wisatawan). Bukan berarti penduduk DIY tidak boleh berwisata, jadi sekitar tujuh jutaan mungkin yang berada di DIY," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (15/12).

Dijelaskan, puncak arus masuknya wisatawan ke DIY diperkirakan pada 23 Desember 2022. Sedangkan, puncak balik wisatawan diperkirakan akan terjadi pada 1 Januari 2023. Meski demikian, Made menyebut, tingginya mobilitas di DIY akan terjadi pada 24 Desember 2022. Pasalnya, pada hari tersebut sekitar tujuh juta orang akan bermobilisasi di DIY.

photo
Pemandangan Tugu Pal Putih saat senja di Yogyakarta, Selasa (9/8/2022). Kawasan Tugu Pal Putih menjadi salah satu primadona pengunjung menghabiskan saat senja. Tugu Pal Putih Merupakan bagian dalam sumbu filosofis Yogyakarta, sebuah jalan atau garis membentang lurus yang menghubungkan Tugu Pal Putih, Malioboro, Keraton Yogyakarta, dan Panggung Krapyak. Garis membentang lurus itu merupakan garis imajiner memiliki makna mendalam. - (Republika/Wihdan Hidayat)

 "Yang bermasalah justru di pertengahan ketika 24 (Desember wisatawan) stay di sini. Maka mobilitas akan tinggi di DIY sendiri. Arus datang tidak mempengaruhi, tapi mobilitas di DIY yang mengakibatkan mungkin ada kemacetan dan dampak lainnya," ujar Made.

Made juga menyebut selama Nataru akan ada warga yang berdomisili di DIY melakukan mudik ke luar DIY. Diperkirakan, yang akan keluar dari DIY selama Nataru mencapai 900 ribu orang.

 
Arus datang tidak mempengaruhi, tapi mobilitas di DIY yang mengakibatkan mungkin ada kemacetan dan dampak lainnya.
NI MADE DWIPANTI INDRAYANTI Kadishub DIY
 

Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolda) DIY, Brigjen Pol R. Slamet Santoso mengatakan, pihaknya akan mengawasi jalur-jalur yang menjadi masuknya wisatawan ke DIY. Setidaknya, ada tujuh pintu masuk ke DIY yang berpotensi dilewati wisatawan. "Dari mulai Tempel, Prambanan, Temon, Rongkop dan di daerah Nanggulan," kata Slamet. 

Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta sebelumnya juga menyebut, diperkirakan selama Desember 2022 saja jumlah kunjungan wisatawan mencapai 800 ribu orang. Sebagian besar kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta diperkirakan akan lebih banyak di kawasan Malioboro."Akan ada lonjakan wisatawan yang datang di titik-titik tertentu di Kota Yogyakarta pada libur Nataru," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Pariwisata DIY (@dispardiy)

Rekayasa lalu lintas dan jalur alternatif disiapkan 

Sementara itu, pihak kepolisian sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk menghadapi lonjakan wisatawan yang masuk ke DIY selama libur Nataru 2023. Termasuk jalur-jalur alternatif yang dapat digunakan untuk mengurai arus kendaraan agar tidak menimbulkan kemacetan parah, terutama arus menuju destinasi wisata.

Slamet mengatakan, sudah ada enam jalur alternatif yang disiapkan selama libur Nataru 2023. Jalur ini disiapkan agar kendaraan tidak menumpuk ke tengah kota. "Untuk rekayasa atau pengaturan lalu lintas, sudah kita siapkan ada enam jalur alternatif. Baik dari arah Tempel, Kulonpogo, maupun Prambanan. Besok secara teknis (rekayasa seperti apa) akan kita koordinasikan dengan instansi terkait," kata Slamet. 

Slamet menyebut, untuk di tengah kota atau Kota Yogyakarta, kawasan yang diperkirakan akan kebanjiran kedatangan wisatawan yakni Tugu, Malioboro dan Keraton (Gumaton). Pihaknya juga mengantisipasi penumpukan kendaraan di kawasan Gumaton, maka kantong-kantong parkir disediakan. Seperti di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali hingga parkir Ngabean. Slamet menuturkan, kantong-kantong parkir yang ada akan dikembangkan hingga di luar Kota Yogyakarta.

 
Sesuai perintah Gubernur (DIY), kalau bisa (kantong parkir) dikembangkan sampai keluar (Kota Yogya), sehingga yang masuk ke (tengah) kota menggunakan shuttle bus.
BRIGJEN POL R. SLAMET SANTOSO Wakapolda DIY
 

Dengan begitu, wisatawan yang akan masuk ke Kota Yogyakarta akan dibawa menggunakan shuttle bus. "Sesuai perintah Gubernur (DIY), kalau bisa (kantong parkir) dikembangkan sampai keluar (Kota Yogya), sehingga yang masuk ke (tengah) kota menggunakan shuttle bus," ujarnya.

Made mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan empat posko di kawasan perbatasan. Posko tersebut dibuat untuk dilakukannya pengawasan selama libur Nataru 2023."Ada empat posko menguatkan di titik-titik masuk (DIY), di Prambanan, Tempel, kami tambah lagi agak di barat di Temon. Kemudian untuk di wilayah selatan kami bekerja sama dengan Dishub Gunungkidul, biasanya di kawasan Patuk ada support untuk posko," kata Made.

Made juga meminta agar wisatawan yang masuk ke DIY untuk tidak menggunakan jalur yang biasa dilewati masyarakat. Namun, diharapkan dapat menggunakan jalur-jalur alternatif yang sudah disiapkan.

"Kami akan menyiapkan informasinya, masing-masing kabupaten itu punya jalur alternatif. Misalnya menuju ke Kulon Progo tidak masuk Wates dulu, atau ke Gunungkidul tidak harus lewat ke Piyungan, saran dari gubernur kita harus memecah arus dari awal. Masuk ke daerah Prambanan harus kita pecah, tidak harus masuk (tengah) kota, tapi bisa kita arahkan ke jalur lingkarnya, masuk ke Sleman tidak harus lewat Adisutjipto," jelas Made.