
Tasawuf
Ikhlas yang Membuat Iblis Angkat Tangan (1)
Awal ikhlas dan tauhid serta caranya adalah sebagaimana disebutkan Allah dalam surah al-Ikhlas.
PROF DR NASARUDDIN UMAR, Imam Besar Masjid istiqlal
Al-mukhlishin dan al-mukhlashin berasal dari akar kata akhlasha - yukhlishu, berarti ‘tulus’, ‘jujur’, ‘jernih’, ‘bersih’, dan ‘murni’. Dari akar kata tersebut lahir kata mukhlish, jamaknya mukhlishun dalam bentuk marfu’ dan mukhlishin dalam bentuk manshub dan majrur.
Artinya orang yang setulus-tulusnya mengikhlaskan diri di dalam upaya mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT. Perkataan, pikiran, dan segenap tindakannya hanya tertuju kepada Allah SWT.
Kalangan ulama tasawuf menjelaskan pengertian ikhlas sebagai upaya untuk menyucikan ketaatan dari perhatian sesama makhluk dan menjadikan Allah sebagai tujuan dalam berbagai ketaatan yang dilakukannya. Kebalikan dari ikhlas ialah riya, yaitu suatu perbuatan yang dilakukan selain untuk Allah SWT, juga untuk mendapatkan pujian dari makhluk. Riya terjadi manakala seseorang mulai menikmati pujian dari kebaikan yang dilakukannya.
Syekh al-Fudhail mengatakan, "Menghentikan suatu amal karena manusia adalah riya, sedangkan mengerjakan sesuatu karena manusia adalah syirik." Sahl bin Abdullah mengatakan, ikhlas merupakan ibadah yang paling sulit bagi jiwa karena diri manusia tidak punya bagian di dalamnya.
Menurut Ruwaim bin Ahmad bin Yazid al-Baghdadi, ikhlas adalah segala amal yang dilakukan pelakunya tidak bermaksud mendapatkan balasan, baik di dunia maupun di akhirat. Ikhlas adalah orang yang menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan kejelekannya.
Abu Ya'kub as-Susiy Rahimahullah mengatakan, barang siapa melihat dalam keikhlasannya suatu keikhlasan maka keikhlasannya itu masih memerlukan keikhlasan lagi.

Dalam hadis qudsi, Nabi bersabda, "Ikhlas merupakan satu rahasia di antara rahasia-Ku, aku menaruh nya dalam hati hamba-hamba yang Kucintai."
Dalam hadis lain dikatakan, "Aku berlepas diri dari persekutuan orang-orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu. Barang siapa yang melakukan suatu amal yang di dalamnya ia menyekutukan Aku, maka Aku akan melepaskan diri dari padanya."
"Sungguh berbahagialah orang-orang yang ikhlas, sebab merekalah yang menjadi pelita hidayah dan merekalah yang membuat semua malapetaka akan hilang."
Awal ikhlas dan tauhid serta caranya adalah sebagaimana disebutkan Allah dalam Alquran, Surah al-Ikhlas. Kemudian, ikhlas dalam ketaatan, Allah berfirman, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus" (QS al-Bayyinah 98: 5).
Dari kata ikhlash, lahir kata mukhlash, jamaknya mukhlashin berarti orang yang mencapai puncak keikhlasan sehingga bukan dirinya lagi yang yang berusaha menjadi orang ikhlas (mukhlishin) melainkan Allah SWT yang proaktif untuk memberikan keikhlasan.
Al-mukhlishin masih sadar kalau dirinya berada di posisi ikhlas, sedangkan al-mukhlashin sudah tidak sadar kalau dirinya sedang berada dalam posisi ikhlas. Keikhlasan sudah merupakan bagian dari kebiasaan dalam kehidupan sehari-harinya.
Jika kadarnya masih dalam batas mukhlishin maka masih riskan untuk diganggu dengan berbagai provokasi iblis karena masih menyadari dirinya berbuat ikhlas. Sedangkan, mukhlashin, iblis sudah menyerah dan tidak bisa lagi mengganggunya karena langsung didukung oleh Allah SWT.
MUI: Perkuat Keharmonisan Bangsa
Forum itu diharapkan meningkatkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah.
SELENGKAPNYAJangan Bercerai, Bunda
Posisi wanita sebagai ibu merupakan benteng pertahanan terakhir.
SELENGKAPNYAIndonesia Resmi Miliki 38 Provinsi
KPU daerah dan Bawaslu daerah perlu segera dibentuk di Provinsi Papua Barat Daya.
SELENGKAPNYA