Relawan memberikan cemilan untuk anak-anak di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). | Republika/Putra M. Akbar

Filantropi

Menguatkan Tim Relawan 

Rumah Zakat memberikan bantuan evakuasi hingga melakukan psikososial korban gempa Cianjur.

OLEH SANTI SOPIA

Indonesia sebagai negara di wilayah cincin api, dinilai perlu selalu siap siaga. Dampak gempa di Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu masih belum reda. Selain menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini juga memberikan duka bagi warga terdampak.

Chief Program Officer Rumah Zakat, Murni Alit Baginda, melihat bencana Cianjur kali ini memang mengejutkan bagi warga. Pusat gempa berada di darat dengan kekuatan yang cukup besar sehingga membuat panik dan merobohkan banyak rumah warga serta fasilitas umum. 

“Yang berbeda memang setahu saya belum pernah terjadi gempa sebesar ini sebelumnya,” kata Murni.

Sebagai respons cepat terhadap gempa Cianjur, Rumah Zakat terus berupaya memberikan bantuan seperti membantu evakuasi, menyalurkan logistik, makanan dan melakukan psikososial. Tentunya, dari segi penguatan relawan juga terus diperbarui.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rumah Zakat (rumahzakat)

Penguatan tim relawan Rumah Zakat dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti sertifikasi dan pelatihan spesifik kegiatan. Hal itu baik dilakukan internal maupun bersama badan pemerintah, seperti Basarnas, BNPB, BPBD, asosiasi kemanusiaan, atau lembaga lainnya. 

“Pelatihan terbaru yang dilakukan di saat yang sama dengan gempa terjadi adalah Bimbingan Teknis Tim Reaksi Cepat tanggal 22 November,” tambah Murni.

Tantangan di Cianjur ada pada kesigapan tata kelola bencana pemerintah daerah yang di tahap awal dibantu oleh pusat. Kemudian, daerah terdampak dan korban letaknya tersebar di 16 kecamatan dan 169 desa, serta pengaturan akses yang belum tertata sehingga menyebabkan kemacetan.

Murni berharap segera ada percepatan dan kejelasan penanganan pemulihan, mengingat warga dalam pengungsian kerap mendapat cuaca atau kondisi yang sering hujan. Dampak gempa bukan saja memberi luka pada fisik tetapi juga luka pada psikis, terutama anak-anak. Tentunya luka psikis ini perlu mendapat penanganan dengan menciptakan kebahagiaan di sekitar mereka dan menjadi sistem dukungan semaksimal mungkin.

photo
Anak mendengarkan cerita saat kegiatan trauma healing korban terdampak gempa di Taman Prawitasari, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/11/2022). - (Republika/Thoudy Badai)

Oleh karena itu, tim psikososial mengajak icon Rumah Zakat yaitu Ultraiman berkunjung ke salah satu camp pengungsian di kampung Cariu RT 03, RW 02, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Di samping memberikan hiburan kepada adik-adik agar bisa kembali tersenyum, Ultraiman juga membagikan snack dan susu kepada anak-anak dengan harapan agar yang terdampak gempa ini bisa kembali tersenyum. Diharapkan kedatangan Ultraiman dan tim psikososial dapat sedikit menghibur dan menghilangkan trauma.

Sementara itu, relawan Rumah Zakat melakukan evakuasi dan distribusi bantuan sejak awal terjadi gempa. Mulai dari penyediaan ambulans di lokasi evakuasi dan bantuan lainnya.

Sejak hari pertama, Rumah Zakat langsung menerjunkan relawan ke lokasi bencana guna membantu proses evakuasi dan penyaluran bantuan logistik. Rumah Zakat juga mengirimkan unit food truck ke kampung Cieundeur, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur untuk menyuplai kebutuhan makanan kepada masyarakat terdampak gempa di sana.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Rumah Zakat (rumahzakat)

Relawan Rumah Zakat Action menyediakan buah potong dan es buah di Pos Segar tepatnya di Desa Cibeureum, RW 01, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Menu sehat dan segar yang disajikan ada buah potong dan es buah yang terdiri dari beberapa varian buah seperti semangka, melon dicampur dengan susu dan sirup. Rumah Zakat juga memberikan bantuan Superqurban untuk menunjang kebutuhan pangan warga. 

Antisipasi Dampak Bencana

Pekerjaan kerelawanan adalah segala bentuk bantuan yang diberikan secara sukarela untuk menolong orang lain. Sedangkan relawan adalah seorang yang secara sukarela menyumbangkan waktu, pikiran, tenaga dan keahliannya untuk menolong orang lain.

Koordinator Relawan Kemandirian Yatim Mandiri, Nurul Khasanah, mengatakan para relawan tentu menyadari bahwa tidak akan mendapatkan upah atau gaji atas apa yang telah disumbangkan. Menjadi relawan adalah salah satu aktivitas yang dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai wujud kepedulian dan komitmen terhadap sebuah visi atau nilai tertentu. 

Kini kebanyakan lembaga di Indonesia menjalankan program kerjanya dengan berkolaborasi bersama relawan dan membagi jenis-jenis relawan berdasarkan kegiatan yang dilakukan. Begitu juga dengan Laznas Yatim Mandiri. Pada 2018 lalu, Laznas Yatim Mandiri membentuk gerakan Relawan Kemandirian (Rekan Indonesia). 

photo
Relawan mengevakuasi warga yang sakit di area tenda pengungsian di Perkebunan Gedeh, Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Rabu (23/11/2022). - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

“Pembentukan Relawan Kemandirian ini dilandasi niat dan semangat untuk menjadi gerakan yang menyalurkan kebahagiaan bagi penerima manfaat,” kata Nurul.

Rekan Kemandirian berkomitmen menjadi wadah gerakan kerelawanan yang berdedikasi dalam membangun kemandirian yatim dan dhuafa, serta aktif terlibat dalam program-program sosial kemanusiaan.

Semangat Relawan Kemandirian relevan dengan kondisi saat ini. Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah terjadi 3.303 kejadian bencana alam di Indonesia terhitung sejak Jumat (2/12/2022). 

Berbagai bencana alam ini menelan lima juta korban jiwa. Menanggapi hal tersebut, Relawan Kemandirian sigap melakukan antisipasi dampak bencana alam dengan rutin menggelar pelatihan kerelawanan.

Pelatihan Kerelawanan ini dilaksanakan secara berkala di 48 Kantor Cabang Yatim Mandiri seluruh Indonesia. Terkait dengan Pelatihan Kerelawanan yang dilaksanakan, Nurul menambahkan bahwa itu merupakan agenda rutin yang dilaksanakan secara berkala khusus untuk meningkatkan kompetensi rekan-rekan Relawan Kemandirian.

photo
Anak-anak melihat baju dari sumbangan relawan di kawasan Cijendil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

“Ini juga sebagai antisipasi untuk menanggulangi dampak bencana alam yang sering terjadi di Indonesia,” tambah dia.

Pelatihan yang dilakukan, antara lain, mitigasi bencana dan rescue untuk membantu evakuasi korban bencana. Kemudian pelatihan medis atau layanan kesehatan sebagai langkah pemberian pertolongan pertama dan layanan kesehatan penyintas bencana di pengungsian. Selain itu, pelatihan layanan psikososial untuk anak-anak yang terdampak bencana.

"Diharapkan, mereka mampu meminimalisasi jumlah korban jiwa dan menjaga semangat pada mereka yang terdampak bencana,” ungkap Nurul.

Berbekal pelatihan tersebut, Relawan Kemandirian saat ini turut aktif dalam aksi tanggap bencana di Indonesia. Seperti halnya aksi tanggap bencana gempa di Cianjur. Saat terjadinya bencana gempa di Cianjur Senin, Oktober lalu, Relawan Kemandirian langsung menerjunkan relawannya untuk membantu penyintas gempa sampai saat ini.

photo
Petugas memeriksa ikatan bantuan logistik gempa Cianjur di BPBD DIY, Yogyakarta, Jumat (2/12/2022). - (Republika/Wihdan Hidayat)

Bentuk bantuan yang diberikan berupa layanan kesehatan dan hygiene kit, dapur umum, pangan, distribusi pakaian dan kebutuhan bayi. Lalu bantuan logistik, distribusi ATK dan mainan, serta layanan psikososial. Pada aksi tahap pertama sampai akhir November lalu, Relawan Kemandirian telah membantu 1.884 penyintas bencana gempa di Cianjur.

Nurdin, Relawan Kemandirian yang berasal dari Serang, Banten mengatakan akan terus membantu sampai saudara di Cianjur benar-bener pulih. Terutama berusaha menghibur anak-anak dengan berbagai permainan yang menarik dan menyenangkan. 

“Tujuannya agar anak-anak penyintas gempa di Cianjur ini dapat terhibur dan membantu menghilangkan trauma psikis akibat bencana alam gempa tersebut,” kata dia. 

Hingga saat ini masyarakat yang telah bergabung bersama Relawan Kemandirian sudah lebih dari 500 orang. Jumlah gerakan yang sudah dilakukan adalah sebanyak 6.912 aksi. 

Tentu tidak akan berhenti sampai di situ. Relawan Kemandirian ingin bisa menjangkau penerima manfaat yang lebih banyak lagi. Bagi yang ingin bergabung untuk mewujudkan misi baik ini juga bisa menjadi Relawan Kemandirian. 

Kisah Zulharial yang Selamat karena Terlambat

Dua orang lainnya selamat karena belum sempat masuk ke dalam lubang tambang.

SELENGKAPNYA

Jangan Bercerai, Bunda

Posisi wanita sebagai ibu merupakan benteng pertahanan terakhir.

SELENGKAPNYA

Indonesia Resmi Miliki 38 Provinsi

KPU daerah dan Bawaslu daerah perlu segera dibentuk di Provinsi Papua Barat Daya.

SELENGKAPNYA