Two Mexican soccer fans sit on a bench on Doha corniche, in Monday, Nov. 21, 2022. | AP/Natacha Pisarenko

Kabar Utama

Piala Dunia dan 'Harga Selangit'

Piala Dunia 2022 di Qatar menjadi turnamen sepak bola termegah sekaligus termahal yang pernah ada.

OLEH FERNAN RAHADI, dari Doha, Qatar

Saya bertemu dengan Idder (37 tahun) di City Center, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Doha, Qatar, Ahad (4/12) siang waktu setempat. Di tengah lalu-lalang orang membeli suvenir dan segala pernak-pernik Piala Dunia, pria asal Maroko itu hanya termenung menonton keramaian tersebut sambil menikmati minuman sodanya.

"Saya sedang berpikir apakah saya akan memakai uang saya untuk membeli suvenir atau membeli tiket pertandingan Maroko. Satu-satunya harga yang masuk akal di sini hanya minuman di tangan saya!" kata Idder membuka percakapan dengan Republika.

Sudah bukan rahasia lagi, Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar telah menjadi turnamen sepak bola termegah sekaligus termahal yang pernah ada. Dilansir Deutsche Welle, sebuah perusahaan konsultan finansial olahraga di Amerika serikat, Front Office Sports, memperkirakan Qatar telah menghabiskan dana lebih dari 220 miliar dolar AS untuk menyelenggarakan turnamen empat tahunan ini.

Sebuah angka yang fantastis. Namun, dampaknya pun menjalar kepada para fan sepak bola yang merelakan waktunya untuk datang langsung ke Qatar. Meskipun dibekali dengan Hayya Card yang memberikan akses gratis untuk moda transportasi umum seperti Metro, trem, dan bus shuttle, para suporter harus bersiap merogoh kocek dalam-dalam ketika harus berurusan dengan hal-hal lain.

photo
Warga berjalan di luar wilayah Fans Zone menjelang pertandingan Qatar vs Ekuador di Doha, Ahad (20/11/2022). - (AP/Petr David Josek)

Menyewa taksi, misalnya. Begitu Piala Dunia, banyak sopir kendaraan di bawah aplikasi penyedia transportasi, seperti Uber dan Karwa, menaikkan harganya. Saya harus membayar 70 riyal Qatar atau sekitar Rp 300 ribu hanya untuk perjalanan dari Bandara Internasional Hamad ke penginapan saya yang hanya berjarak 11 kilometer.

Begitu juga untuk urusan mengisi perut. Jika sudah masuk ke area stadion untuk menonton pertandingan, fan harus bersiap-siap dengan harga makanan dan minuman yang lima kali lipat lebih mahal. Pernah suatu kali saat hendak menonton laga antara Prancis dan Australia di Stadion Al Janoub, saya harus mengeluarkan kocek 18 riyal Qatar (sekitar Rp 75 ribu), hanya untuk mendapatkan apel kecil dan satu botol sedang air mineral di area kantin stadion.

Untuk merchandise, harganya lebih mahal lagi. Saya pernah beberapa kali melihat-lihat pernak-pernik resmi Piala Dunia di FIFA Fan Store yang berada di lokasi FIFA Fan Festival di Corniche. Tercatat barang yang paling murah di tempat itu adalah gelang karet dengan beragam warna dan tulisan masing-masing negara peserta Piala Dunia seharga 20 riyal Qatar (Rp 80 ribu).

Harga pernak-pernik lain berada di atas itu. Misalnya, boneka maskot ada di kisaran Rp 400 ribu, topi Rp 400 ribu-Rp 500 ribu, dan kaus Rp 500 ribu-Rp 750 ribu. Sedangkan, jersei resmi tim-tim Piala Dunia berada di kisaran Rp 1 juta-Rp 2 juta, bergantung pada nama negara yang Anda pilih.

photo
Maskot Piala Dunia 2022 ditampilkan dalam acara pembukaan di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Ahad (20/11/2022). - (AP/Hassan Ammar)

Tak hanya bagi para fan, para jurnalis peliput Piala Dunia pun mesti merogoh kocek dalam-dalam. Di area Main Media Center (MMC) yang terletak di Qatar National Convention Center (QNCC) terkadang memang terdapat minuman berupa air mineral dan kopi di tempat bekerja, tapi selebihnya kami tetap harus membayar. Saya pernah mencoba merasakan satu kali makan siang di MMC dan mesti merogoh 53 riyal Qatar (Rp 220 ribu) hanya untuk sekali makan!

"Memang, untuk biaya makan dan minum di sini sedikit lebih mahal daripada tempat-tempat lain. Oleh karena itu, kita harus smart," ujar Daniel Wahome (44), seorang jurnalis asal Kenya yang saya temui di MMC. Meskipun demikian, wartawan media KBC itu mengaku tetap merasa terbantu dengan akses gratis untuk moda transportasi umum.

Menurut Daniel, jika dibandingkan dengan Piala Dunia edisi-edisi sebelumnya, Qatar lebih baik untuk urusan mobilitas para jurnalis. "Di sini dari stadion satu ke yang lain jaraknya tidak terlalu jauh. Kita beruntung Qatar adalah negara kecil. Bandingkan dengan Piala Dunia di Rusia, berapa jam yang kamu butuhkan untuk menempuh perjalanan dari Moskow ke Kazan? 11-12 jam?"

photo
Pendukung Timnas Qatar menunggu di Fans Zone menjelang pertandingan pertandingan Qatar vs Ekuador di Doha, Ahad (20/11/2022). - (AP/Lee Jin-man))

Hal yang sama dirasakan Abdul Aziz (52), seorang fan Arab Saudi. Ia kerap jengah dengan beragam pemberitaan media Barat mengenai mahalnya biaya hidup di Qatar. Padahal, pada perhelatan internasional yang berlangsung di negara-negara Eropa, tuan rumah juga kerap memungut biaya lebih mahal. "Di sini, kamu tak perlu membayar untuk ke toilet. Apakah kamu tahu bagaimana di Inggris kami diminta membayar hanya untuk pergi ke toilet?" kata pria asal Riyadh itu.

Kembali ke percakapan saya dengan Idder, pada akhir pembicaraan kami, ia mengaku telah menemukan sebuah solusi atas masalahnya. "Saya baru saja menelepon ibu saya. Menurut dia, solusinya adalah saya harus pulang dan semua biaya pesawat ditanggung olehnya. Dengan demikian, saya bisa menonton pertandingan Maroko dari rumah tanpa perlu membayar apa pun," katanya sambil tergelak. Ada-ada saja.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

KJCB Dipastikan Terintegrasi

Perpindahan antarmoda dan fasilitas bagi penumpang dibuat senyaman dan semudah mungkin.

SELENGKAPNYA

Giroud, Sang Raja Gol Prancis

Giroud sempat disindir Benzema bahwa kualitas mereka jauh berbeda bak mobil F1 dan gokart.

SELENGKAPNYA

Portugal tak Ingin Ulangi Kesalahan

Swiss bertekad mencapai perempat final pertama mereka di Piala Dunia setelah terakhir kali merasakannya pada 1954.

SELENGKAPNYA