Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/9/2022). | ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Nasional

Peluang Andika Selepas Panglima TNI

 Andika dinilai berpeluang mengisi posisi menteri dari Partai Nasdem.

JAKARTA--Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai Jenderal Andika Perkasa dapat mengisi posisi menteri atau duta besar selepas pensiun sebagai panglima TNI. Namun, semua tergantung keputusan Presiden Joko Widodo apakah akan melakukan perombakan kabinet atau tidak.

"Banyak kemungkinan. Bisa menjadi menteri, bisa menjadi duta besar," ujar Ujang kepada Republika, Ahad (4/12).

Andika bakal digantikan KSAL Laksamana Yudo Margono yang telah disetujui DPR menjadi panglima TNI. Yudo merupakan calon tunggal panglima TNI yang diajukan Presiden Jokowi. Jenderal Andika sendiri akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember mendatang.

Ujang menuturkan, melihat pengalaman mantan panglima TNI, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto, Jenderal Andika juga berpeluang untuk mendapat penugasan baru dari Presiden Jokowi. Menurutnya, saat pensiun dulu, mantan panglima TNI Hadi Tjahjanto juga langsung ditugaskan untuk mengurus MotoGP Mandalika.

Setelah itu, ketika ada reshuffle kabinet, Hadi dipilih sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) meskipun tidak ada pengalaman di bidang pertanahan.

Terkait posisi menteri mana yang bisa diisi Andika, Ujang berpendapat, hal itu tergantung posisi menteri mana yang sekiranya rawan terkena reshuffle. Ia menilai saat ini, posisi menteri yang rawan terkena perombakan kabinet adalah menteri yang berasal dari partai Nasdem. Sebab, Nasdem sudah mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

"Andika pun ya nanti tidak tahu apakah nanti memang ada reshuffle mengganti menteri-menteri dari Nasdem dan jatahnya Andika ada. Kalau kita bicara Nasdem ada di Mentan, Menteri LHK, dan ada di Menkominfo. Kita tunggu saja karena itu hak kewenangan Jokowi," kata dia.

Jika memang nantinya Jokowi tidak melakukan reshuffle, maka Andika bisa menjabat sebagai duta besar di suatu negara. "Kalau tidak ada reshuffle ya bisa jadi menjadi dubes. Itu yang mungkin bisa menjadi hadiah bagi Andika dari Jokowi," tegas Ujang.

Sementara, terkait posisi panglima TNI yang baru, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meyakini Laksamana Yudo Margono mampu menjaga stabilitas di tahun politik 2024 mendatang. Ma'ruf optimistis Yudo mampu menjalankan tugasnya dengan pengalaman sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) maupun jabatan sebelumnya seperti Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) wilayah barat.

"Saya tahu beliau terakhir sebagai KASAL dan sebelumnya juga sebagai Pangkogab wilayah barat, saya yakin bahwa beliau bisa menanggulangi hal hal yang terjadi di tahun politik," kata Ma'ruf dalam keterangan persnya di sela kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan, Sabtu (3/12).

Ma'ruf pun mengatakan, pemilihan Yudo sebagai Panglima baru ini sudah berdasarkan kemampuan dan pengalamannya. Selain itu, pemilihan Panglima dari KSAL juga sudah sesuai gilirannya.

"Karena beliau punya pengalaman dan juga termasuk senior dan memang sesuai dengan giliran setelah sebelumnya dari Panglima Angkatan Darat kemudian juga angkatan darat, saya kira memang sudah saatnya giliran dari Angkatan Laut itu sudah sesuai," kata Ma'ruf.

Komitmen

Anggota Komisi I DPR Christina Aryani meminta komitmen Yudo Margono menuntaskan kasus pidana yang melibatkan oknum TNI. Antara lain seperti mutilasi warga Suku Nduga Papua dan kasus lainnya.

"Kami berhasil meminta komitmen beliau untuk melanjutkan praktik baik Panglima TNI Jenderal Andika terkait proses dan penegakan hukum terhadap prajurit yang terlibat dalam pelanggaran hukum dan tindak pidana," kata Christina, Ahad (4/12).

Sementara, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan menilai, hubungan baik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan lebih menyolidkan hubungan erat Polri dan TNI.

Kapolri ikut mengantar Yudo yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon Panglima TNI di Gedung Nusantara II, DPR RI, Jakarta, Jumat (2/12). "Kami melihat kehadiran Kapolri sangat bagus. Kapolri dan TNI terus membangun sinergi dalam memberikan keamanan kepada bangsa dan negara," kata Edi, Sabtu. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Bentuk Santri Lewat Kurikulum Tersembunyi

Pendidikan di Ponpes an-Nur Darunnajah 8 merujuk kepada kearifan Islam.

SELENGKAPNYA

Mengembalikan Pesona Planetarium Jakarta

Planetarium Jakarta kini tenggelam di antara bangunan gedung-gedung tinggi.

SELENGKAPNYA

Karya Seni dari Tenunan Ikat

Tenun ikat bukan sekadar kain yang bisa dibeli dan dinikmati, tapi juga wujud karya seni. 

SELENGKAPNYA