Alat berat membersihkan longsoran tanah di Jalan Jogja - Wonosari, Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Ahad (30/10/2022). Akibat kejadian ini diberlakukan rekayasa lalu-lintas dengan buka tutup jalur, karena hanya satu ruas jalan yang terpakai. Jalan longsor te | Republika/Wihdan Hidayat

DIY

Kapasitas Tim Penanganan Bencana Ditingkatkan

Personel TRC Penanggulangan Bencana Kota Yogyakarta terdiri dari berbagai elemen masyarakat.

YOGYAKARTA – Musim hujan saat ini memunculkan potensi bencana hidrometeorologi cukup tinggi. Perlu kewaspadaan terhadap ancaman bencana, termasuk di Provinsi DIY yang merupakan salah satu daerah yang masuk dalam kawasan rawan bencana.

Demikian pula Kota Yogyakarta. Melihat kondisi ini, kapasitas tim reaksi cepat penanggulangan bencana (TRC PB) di Kota Yogyakarta pun dinilai perlu ditingkatkan. Peningkatan kapasitas ini dilakukan dengan menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada TRC PB secara masif, salah satunya yang digelar pada 23-24 November 2022 ini oleh Pemkot Yogyakarta.

Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat mengatakan, personel TRC PB di Kota Yogyakarta terdiri dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari seluruh OPD di lingkungan Pemkot Yogyakarta, TNI, Polri, PMI, Baznas, dan Forum Kampung Tangguh Bencana (KTB).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BPBD Kota Yogyakarta (@bpbdkotajogja)

"Menindaklanjuti arahan dari Kemendagri bahwa untuk meningkatkan respons pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penanggulangan bencana kepada masyarakat khususnya pada saat keadaan darurat, perlu dilakukan upaya membangun kesiapsiagaan di daerah dengan melibatkan multisektor yang terkait," kata Nur.

Bimtek ini, katanya, juga bertujuan untuk meningkatkan efektivitas TRC PB di Kota Yogyakarta. Diharapkan, terjadi kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan pihak lainnya dalam pemenuhan pelayanan kepada masyarakat saat terjadinya bencana.

 
Kapasitas anggota tim dalam berkoordinasi penanganan bencana terutama pada saat kedaruratan dapat meningkat.
NUR HIDAYAT Kepala BPBD Kota Yogyakarta
 

"Melalui bimtek ini, kapasitas anggota tim dalam berkoordinasi penanganan bencana terutama pada saat kedaruratan dapat meningkat, juga respon pemerintah dalam memberikan pelayanan penanggulangan bencana," ujar Nur.

Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, penguatan kapasitas TRC PB tersebut juga harus menyangkut tentang kelembagaan. Penguatan kelembagaan ini dinilai dapat membuat fungsi kelembagaan itu sendiri dapat berjalan dengan optimal.

Dengan begitu, pembagian tugas dan peran dari masing-masing anggota akan lebih jelas dengan adanya penguatan tersebut. Pasalnya, anggota dari TRC PB sendiri terdiri dari multi sektor. Untuk itu, melalui bimtek ini diharapkan dapat membangun dari sisi kelembagaan, termasuk tata laksana TRC PB dalam penanganan bencana.

photo
Siswa SDIT Salsabila Klaseman mengumpulkan donasi usai shalat ghaib di Taman Kuliner Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, Kamis (24/11/2022). Ratusan siswa SD ini melakukan shalat ghaib untuk korban meninggal bencana gempa bumi di Cianjur. Selain itu, mereka juga mengumpulkan donasi untuk membantu kebutuhan warga yang selamat. - (Republika/Wihdan Hidayat)

"Kegiatan seperti ini menjadi ruang penting untuk membangun kekuatan secara kelembagaan dan tata laksana, agar pengendalian dalam lingkup organisasi tetap sehat, dan fungsi lembaga dapat berjalan sesuai yang seharusnya," kata Aman.

Sementara itu, Koordinator Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kota Yogyakarta, Suyatman, meminta masyarakat mewaspadai khususnya bencana hidrometeorologi. Pasalnya, sebagian besar bencana yang terjadi di 2022 merupakan bencana hidrometeorologi.

 
Hampir semua bencana yang telah terjadi di Indonesia pada tahun 2022 adalah bencana hidrometeorologi basah.
SUYATMAN Koordinator Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Kota Yogyakarta
 

"Hampir semua bencana yang telah terjadi di Indonesia pada tahun 2022 adalah bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir dan tanah longsor," kata Suyatman.

Ia menyebut, Kota Yogyakarta masih relatif aman dari bencana hidrometeorologi. Meskipun begitu, Suyatman menekankan, tetap dibutuhkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.

Suyatman juga meminta masyarakat untuk peka terhadap potensi bencana di lingkungan sekitarnya sebagai kesiapsiagaan dan pencegahan terhadap bencana. Ia meminta agar masyarakat aktif memantau informasi resmi terkait cuaca baik dari BMKG maupun BPBD Yogyakarta.

"Masyarakat bisa membantu dengan ikuti mencari informasi cuaca terkini, menyiapkan perlengkapan darurat, dan mencari tahu langkah apa saja dalam tanggap bencana," jelasnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

2.800 Santri Ikuti Pospenas IX

Sportivitas dan kejujuran adalah yang utama dalam sebuah pertandingan.

SELENGKAPNYA

Polisi Selidiki Kasus Siswa Dipukuli Sampai Koma

Kasus ini diduga dilakukan oleh sejumlah teman sekolah korban.

SELENGKAPNYA

Polisi Ringkus Pelaku Curanmor Usai Beraksi di 100 Lokasi

Polisi memantau penitipan sepeda motor, beberapa hari kemudian tertangkaplah dua pelaku.

SELENGKAPNYA