Hikmah
Persaudaraan Iman
Iman adalah perekat hati yang membuat orang yang satu dengan lainnya menjadi bersaudara.
Oleh MUHAMMAD RAJAB
OLEH MUHAMMAD RAJAB
Iman adalah perekat hati yang membuat orang yang satu dengan lainnya menjadi bersaudara. Persaudaraan dalam ikatan iman bahkan lebih kuat dari persaudaraan atas dasar nasab.
Allah berfirman, “Sesungguhnya hanya orang-orang beriman itu bersaudara, maka perbaikilah persaudaraan di antara kalian.” (QS al-Hujurat: 10).
Demikianlah Islam memandang hubungan persaudaraan iman (ukhuwah imaniyah) begitu kuat. Rasulullah SAW memberikan perumpamaan orang yang beriman seperti bangunan yang kokoh. “Orang mukmin yang satu dengan mukmin lainnya seperti bangunan yang kokoh, yang mana satu bagian menguatkan bagian yang lainnya.” (HR Bukhari No 6026).
Lebih kuat lagi, Nabi Muhammad SAW mengibaratkan orang-orang beriman seperti satu tubuh. Beliau bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Bukhari No 6011 dan Muslim No 2586).
Persaudaraan iman ini menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun kehidupan masyarakat yang harmonis. Karena itu, pertama-tama yang dilakukan Nabi SAW tatkala beliau dan para sahabatnya hijrah ke Madinah adalah mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar (al-ta’akhi). Persaudaraan inilah yang menjadi fondasi dan modal kekuatan Nabi dan kaum Muslimin dalam membentuk masyarakat madani.
Buku-buku sejarah menceritakan kepada kita bahwa kaum Anshar sangat bahagia menerima tamu Muhajirin, hingga mereka berlomba-lomba untuk dapat menerima setiap sahabat Muhajirin yang sampai di Yatsrib (Madinah). Mereka rela membagi hartanya untuk kaum Muhajirin.
Misalnya, Sa’ad bin Robi’ dari kaum Anshar yang menawarkan separuh hartanya dan salah satu istrinya kepada Abdurrahman bin Auf. Namun, ditolaknya dengan cara yang baik kemudian Abdurrahman mendoakan keberkahan pada harta dan keluarga Sa’ad.
Alquran telah menjelaskan rahasia yang mendorong kaum Anshar melakukan itsar (mendahulukan orang lain) yang luar biasa walaupun keadaan mereka juga sangat membutuhkan.
Allah SWT memuji mereka dalam firmannya, “Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Madinah dan menempati keimanan (beriman) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka (Anshar) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin) dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan.” (QS al-Hasyr: 9).
Terdapat banyak keutamaan orang yang bersaudara atas dasar ikatan iman. Di antaranya, berada dalam naungan dan cinta Allah SWT. Dalam hadis qudsi Allah berfirman, “Di mana orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan yang tidak ada naungan kecuali naunganku.” (HR Muslim No 4655).
Selain itu, persaudaraan iman akan mengantarkan seseorang pada kelezatan iman. Nabi SAW bersabda, “Ada tiga golongan yang dapat merasakan manisnya iman, orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang karena Allah, dan ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci jika ia dicampakkan ke dalam api neraka.” (HR Bukhari No 16).
Dengan demikian, siapa saja yang Allah SWT berikan karunia rasa cinta dan saudara karena iman, sungguh ia mendapatkan nikmat yang besar. Karena itu, tugas kita adalah menjaga dan merawat nikmat persaudaraan tersebut dengan terus memupuk rasa cinta dan kasih sayang karena Allah SWT.
Wallahu a’lam.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Syekh Abdul Karim, Pembawa Muhammadiyah ke Sumatra
Beliau merupakan yang pertama memperkenalkan Muhammadiyah ke Sumatra Barat.
SELENGKAPNYABagi Hasil Lahan Pertanian
Menurut bahasa Arab, kata muzara’ah diambil dari kata az-zar’u yang berarti pertanian.
SELENGKAPNYA'Mereka Harus Menghargai Kami'
Sebelum perhelatan Piala Dunia dimulai, Qatar menghadapi banyak kritikan.
SELENGKAPNYA