Foto udara suasana jalur sepeda di kawasan Taman Semanggi, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pembangunan fasilitas pejalan kaki dan jalur sepeda itu bertujuan untuk memberikan ruang interaksi dan oase baru bagi war | Republika/Putra M. Akbar

Jakarta

Politikus PSI Sekarang Dukung Jalur Sepeda

Dia juga mengkritik petugas Dishub DKI yang tak pernah mengawasi jalur sepeda

JAKARTA – Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Eneng Malianasari meluruskan pernyataan yang disampaikan sebelumnya mengenai pembangunan jalur sepeda di Jakarta pada era Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan membuat macet lalu lintas.

Dia menegaskan, yang dimaksud sebenarnya adalah bukan jalur sepeda, melainkan penempatan traffic cone yang perlu dipertimbangkan ulang. Menurutnya, pemasangan traffic cone yang membatasi jalur khusus pesepeda di Jakarta tidak pas.

"Jadi, kalau memprioritaskan jalur sepeda ya kasih saja jalur sepeda. Tapi stick cone itu kayak-nya nggak cocok di Jakarta ya," kata Eneng saat ditemui di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (9/11).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dinas Perhubungan DKI Jakarta (@dishubdkijakarta)


Dia berbagi pengalaman mengapa traffic cone malah menghambat arus lalu lintas. Berdasarkan pengalaman pribadinya saat naik ojek daring, Eneng sempat tersandung traffic cone yang berfungsi memisahkan jalur sepeda dengan kendaraan bermotor.

Dia menilai, batas pemisah itu bisa menimbulkan ancaman kecelakaan, selain menghalangi kendaraan yang melaju. “Jadinya malah di sini tuh kayak kecelakaan lebih berisiko. Saat itu ada mobil di jalur sepeda, nah motornya menghindar, jadinya kan rumit kondisinya," kata Eneng.

Dengan alasan itulah Eneng mengapresiasi adanya jalur sepeda di Jakarta. Dia juga mengkritik petugas Dishub DKI yang tak pernah mengawasi jalur sepeda. “Pernah gak lihat petugas Dishub di situ? Jadi Dishub itu kalau bikin jalur harus sekalian nih (pengawasan),” kata Eneng.

Sebelumnya, Eneng menganggap kondisi DKI Jakarta saat ini kian bertambah macet. Hal itu, kata dia, semakin diperparah dengan sejumlah titik di DKI akibat adanya jalur-jalur sepeda yang baru.

“Jalur sepeda yang dibangun di jalan protokol, ketimbang memperlancar mobil atau motor, justru malah memperlambat. Pada akhirnya itu jalur fungsinya enggak jelas. Sepedanya juga nggak ada, disebut jalur motor juga itu tidak boleh dilewati motor,” keluh Eneng dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta di Grand Cempaka Resort, Bogor, pada 2 November 2022.

Hal serupa juga dikatakan oleh anggota Banggar dari Fraksi PAN, Farazandi Fidinansyah. Menurutnya, pengerjaan jaringan utilitas membuat sejumlah jalan mengalami kerusakan dan menyebabkan lambatnya waktu tempuh karena pengendara harus berhati-hati.

“Jalanan dibongkar-bongkar, akhirnya ini jadi salah satu potensi kemacetan. Tolong kerja sama Dinas Perhubungan terkait rekayasa lalu lintasnya agar semuanya tetap berjalan dengan baik,” tutur anggota Komisi B DPRD DKI itu.

Menjahit Ingatan Pertempuran Surabaya

Napak tilas dan kronologi pertempuran Surabaya

SELENGKAPNYA

Bung Tomo Ketuk Tentara Muslim India

Pasukan India yang beragama Islam tergetar hatinya ketika Bung Tomo menyerukan takbir.

SELENGKAPNYA

PDIP: Maksud Jokowi Bukan Dukung Prabowo

Menurut Hasto, pernyataan Jokowi adalah upaya saling memuji antarpartai politik

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya