Prof KH Nasaruddin Umar | Ilustrasi : Daan Yahya

Tasawuf

Makna Esoteris Kumandang Azan (2)

Begitu mendengarkan suara azan, kita segera bertransformasi dari alam material-keduniaan ke alam spiritual-keakhiratan.

Oleh PROF KH NASARUDDIN UMAR

Redaksi azan berasal dari Rasulullah SAW. Lafaz-lafaz azan tentu bagian dari petunjuk Allah SWT. Jika kita mendengarkan lafaz-lafaz azan dilantunkan, seketika itu kita diminta untuk menundukkan kepala sambil menjawab lafaz-lafaz azan yang dilantunkan oleh muazin.

Suara keras dan lafaz-lafaz yang dilantunkan dalam azan, sebagaimana dijelaskan dalam artikel terdahulu, sesungguhnya bagian dari shock therapy untuk menurunkan gelombang otak dari suasana beta ke suasana alfa, agar nantinya shalat kita bisa lebih khusyuk.

Selain azan yang juga ikut menggiring perhatian kita untuk lebih fokus kepada Allah SWT, terutama di dalam shalat, yaitu pengamalan wudhu atau tayamum dengan segala ketentuannya, sebagaimana telah dibahas dalam artikel terdahulu.

photo
Muadzin mengumandangkan adzan di Masjid Al-Ikhlas Jatipadang, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama No SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushala, sebagai upaya untuk merawat persaudaraan dan harmoni sosial di lingkungan masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman dari sisi agama maupun keyakinan. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Seorang muazin tentu bukan orang sembarangan. Muazin yang bisa menjiwai dan melontarkan seruan secara syahdu dan bermuatan pesan emosional kepada para pendengarnya. Diharapkan begitu kita mendengarkan suara azan, pada saat itu kita segera bertransformasi dari alam material-keduniaan ke alam spiritual-keakhiratan.

Hati dan nyali kita menjadi ciut dan kecil di hadapan kebesaran Allah SWT seketika kita mendengarkan lantunan takbir suara azan. Segenap pikiran dan perasaan tercurah hanya merenungkan kebesaran Allah SWT. Setinggi apa pun jabatan dan sebanyak apa pun kekayaan harus segera melupakannya sambil menjawab suara azan: “Allahu Akbar”.

Bacaan dan jumlah bilangan yang dilantunkan dalam suara azan sudah disesuaikan dan diukur sehingga menjadi proporsional untuk mengingatkan dan mengajak seseorang untuk mengingat dan datang melaksanakan shalat.



Lafaz-lafaz azan dan jawaban-jawabannya ditentukan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Para ulama berusaha untuk memahami mengapa lafaz “Allahu Akbar” di awal azan empat kali. Kalangan ulama tasawuf memberikan penjelasan makna setiap takbir dan lafaz-lafaz azan sebagai berikut.

Pertama, takbir pertama kita diajak untuk merenung dan membayangkan kemahabesaran dan keagungan Zat Allah SWT. Kedua, takbir kedua kita diajak untuk merenungkan dan membayangkan kemahabesaran dan keagungan sifat Allah SWT.

Ketiga, takbir ketiga kita diajak merenungkan dan membayangkan kemahabesaran dan keagungan nama Allah SWT.

Keempat, takbir keempat kita diajak merenungkan dan membayangkan kemahabesaran dan keagungan perbuatan Allah SWT. Empat kali lafaz takbir mencakup kesuluruhan empat dimensi Tuhan yang perlu dihayati.

Pengakuan Penyidik yang Kalah Kuasa dengan ‘Skuat’ Sambo

Sambo meminta saksi tak perlu menceritakan kejadian di Duren Tiga ke atasan Polri lainnya.

SELENGKAPNYA

Saatnya Penulis Indonesia Mendunia

IIBF menjadi peluang penulis Indonesia untuk mendunia.

SELENGKAPNYA