Pembukaan R-20 di Bali, Rabu (2/11/2022) | ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Tajuk

Agama Sumber Pemersatu

Tidak semestinya agama menjadi sumber perpecahan dan pertikaian.

Agama bisa menjadi simbol pemersatu, tapi dengan identitas agama pula menjadi faktor pembeda. Namun, tidak semestinya agama menjadi sumber perpecahan dan pertikaian.

Di hamparan anggota tata surya dan penghuni jagat raya, manusia menjadi satu-satunya makhluk yang mendiami bumi. Bumi menjadi pijakan bagi manusia untuk melangsungkan kehidupan. Dari kandungan bumilah terpenuhi kebutuhan yang manusia perlukan.

Begitu setidaknya hingga ilmu pengetahuan manusia menjangkaunya. Misi pesawat angkasa berawak dan tak berawak memang dikirimkan manusia ke ruang-ruang hampa di tata surya matahari. Itu pun hanya satu wahana antariksa yang kini di tepi tata surya kita, Voyager 1. Wahana yang diluncurkan pada 1977 itu, memiliki misi menyelidiki planet Jupiter dan Saturnus serta planet lain dalam lintasan orbitnya.

Namun, Voyager 1 yang dibuat Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) itu terus melaju hingga menuju ke Sabuk Kuiper (Kuiper Belt), wilayah terluar di tata surya matahari kita. Selepas itu adalah ruang antarbintang.

 
Adakah dalam perjalanan melalui ruang tata surya selama 45 tahun hingga kini ditemukan makhluk hidup lain selain manusia?
 
 

Adakah dalam perjalanan melalui ruang tata surya selama 45 tahun hingga kini ditemukan makhluk hidup lain selain manusia? Sejauh hasil publikasi NASA, tanda kehidupan mengenai keberadaan makhluk hidup lain selain manusia tidak ada.

Artinya, dalam ruang dengan planet-planet yang bertebaran di ruang tata surya itu, manusia hidup sendirian. Dan, manusia sungguh beruntung, tinggal di planet bumi yang kaya oksigen dan air sebagai sumber pendukung utama kehidupan.

Manusia juga berlimpah ruah mengeksplorasi hasil perut bumi untuk bahan kehidupan. Bahan makanan yang penuh kandungan gizi nabati dengan mudahnya tumbuh di beberapa penjuru bumi. Demikian pula bahan makanan hewani.

Belum lagi hasil olahan dari perut bumi berupa bahan mineral dan tambang. Mereka menjadi sumber energi, sebagaimana sinar matahari yang tak pernah padam sepanjang masa. Pancaran sinar matahari juga menjadi sumber kehidupan manusia dan lingkungannya.

Apakah keberadaan manusia di bumi ini sebuah kebetulan? Adakah manusia kini yang bisa bercerita bagaimana asal muasal manusia kemudian menetap di satu-satunya tempat di alam semesta yang mendukung kehidupan ini?

Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa ditemukan dalam beragam teori yang dikaji berdasarkan riset dan penelitian ilmiah. Tentu dengan data-data sejarah yang mendukung teori itu kemudian dirumuskan.

Namun, hingga kini belum ada kesamaan pandangan dari beragam teori sains yang mengungkap mengenai asal usul manusia sebelum menetap di bumi. Dan biarkan manusia menemukan jawaban tentang hal ini melalui sains.

 
Agama sebagai sumber dari segala sumber ilmu sejatinya memberikan jawaban atas beragam pertanyaan fundamental tentang keberadaan manusia.
 
 

Agama sebagai sumber dari segala sumber ilmu sejatinya memberikan jawaban atas beragam pertanyaan fundamental tentang keberadaan manusia. Melalui agama, kesamaan pandangan dalam menjawab pertanyaan mendasar tadi justru terjawab.

Agama menjadi titik temu ketika ilmu yang dibangun atas dasar data empiris yang dirumuskan dalam postulat keilmuan menemukan jalan buntu. Ajaran agama yang diturunkan dalam bentuk kitab suci, sejatinya sumber pengetahuan yang dapat menyatukan umat manusia.

Makhluk hidup satu-satunya di alam semesta ini yang mendiami bumi --tempat satu-satunya yang bisa dihuni dari sekian triliun planet-planet yang terhampar. Agama merepresentasikan kehambaan kepada Sang Pencipta alam semesta tak bertepi ini.

Kehambaan kepada satu-satunya Penguasa yang menundukkan segala alam dan isinya. Kepada-Nya manusia harus bersatu. Tak ada alasan karena agama kemudian berpecah belah karena dalam agama diajarkan kepada Dialah segala aktivitas kehidupan bermuara.

 
Para tokoh beragam agama yang berkumpul di Forum R20 mesti bekerja sama merumuskan langkah melanggengkan perdamaian dunia.
 
 

Forum Religion of Twenty (R20) yang digelar di Kawasan Wisata Nusa Dua Bali, Kabupten Badung, Bali pada Rabu (2/11) dan Kamis (3/11) menjadi momentum tepat untuk kembali menyatukan inti dari agama.

Para tokoh beragam agama yang berkumpul di Forum R20 mesti bekerja sama merumuskan langkah melanggengkan perdamaian dunia.

Kesepahaman dan kesepakatan mesti lahir dari Forum R20 dalam bentuk aksi konkret merawat bumi dengan kerarifan yang terkandung di ajaran masing-masing agama. Agama bukanlah sumber perpecahan, tetapi menjadi titik pemersatu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kaka Filep yang Memilih Perjuangan Damai

Filep Karma diceritakan berkawan baik dengan siapapun, bahkan aparat kepolisian.

SELENGKAPNYA

Fikih Ekonomi Digital Muhammadiyah

Posisi reaktif terhadap tren industri ekonomi digital tidak menguntungkan bagi Muhammadiyah.

SELENGKAPNYA

Mengenal Itaewon, Pusat Inklusif Multikultural

Kepala Kepolisian Nasional Korsel juga mengakui kesalahan instansinya yang lambat bertindak.

SELENGKAPNYA