
Laporan Utama
Makna Kesederhanaan
Agama merupakan tuntunan ke arah kesederhanaan dan kewajaran
OLEH IMAS DAMAYANTI
Belakangan ini, masyarakat Indonesia kerap dipertontonkan gaya hidup para pejabat negara yang cenderung hedonistik. Meskipun ada di antara mereka yang hidup sederhana, yang sering tampak dan menjadi sorotan publik adalah para pejabat negara yang tampil mengenakan produk fashion mahal.
Ketua PP Muhammadiyah Buya Anwar Abbas mengatakan, hidup foya-foya itu berujung pada sikap pamer. Misalnya, jika polisi yang biasa mengenakan busana mahal, kemudian melanjutkan sekolah, jabatan dan pamornya naik. Mereka memamerkan dirinya hebat.
“Mereka naik jabatan dan memamerkan hal itu. Sedangkan pamer itu ya sikap sombong, dilarang itu dalam Islam,” kata Buya saat dihubungi Republika, Selasa (25/11).

Sikap tidak hidup sederhana semacam itu nantinya akan berujung pada sikap materialistis dan hedonistis. Sedangkan jika pejabat di negeri ini mau berlaku hedon, Buya Anwar mempertanyakan dari mana mereka mendapatkan penghasilan sebanyak itu.
Hal inilah yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyimpangan-penyimpangan oleh para pejabat negara.“Jika dibuka, penghasilan mereka tidak terlalu besar, bahkan dengan gaya hidup yang mewah begitu, gaji mereka hitungannya sangat kecil,” kata Buya.
Bahkan dengan gaya hidup yang mewah begitu, gaji mereka hitungannya sangat kecil
BUYA ANWAR ABBAS Ketua PP Muhammadiyah
Dari sikap hedonistis itu bisa saja manusia menjerumuskan dirinya melakukan penyimpangan. Dia bisa mencuri atau melakukan kejahatan yang dilarang agama. Buya Anwar mengutip sebuah hadis yang berbunyi, “Ketika orang mencuri maka iman dalam dirinya terbang.”
Maka, menurut Buya, tidak akan ada orang yang beriman itu mencuri, apalagi mencuri uang negara yang menjadi hajat hidup banyak orang. Oleh karena itu, Buya berpesan, agar apa pun jabatan yang tengah diemban seyogyanya dia tidak meninggalkan agama. Sebab, agama merupakan tuntunan ke arah kesederhanaan dan kewajaran.
Pakar tasawuf, Ustaz Azka Fuady, menjelaskan, konsep sederhana dalam tasawuf itu adalah konsepnya Rasulullah. Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang hidup dengan sederhana. Ustaz Azka menjelaskan, Rasulullah SAW pernah mendapatkan pajak yang kala itu memenuhi Masjid Nabawi.
Pajaknya berupa emas, perak, hingga permata. “Itu (pajak yang diberikan ke Rasulullah) di hari itu pun habis dibagikan kepada yang berhak,” ujar Ustaz Azka.
Namun, Rasulullah tetap menjamin kehidupan keluarganya semua. Ketika ada yang meminta, Nabi tidak pernah menolak untuk memberi. Bahkan, di beberapa riwayat, kata dia, Rasulullah tidak pernah menyimpan 1 dirham maupun 1 dinar pun sehari.
“Itu kalau standar sederhananya mengacu ke Rasulullah,” ujar dia.
View this post on Instagram
Seiring berjalannya waktu terdapat perubahan dalam tasawuf. Salah satu yang berubah, kata dia, adalah Imam Abu Hasan asy-Syadzili, pendiri tarekat Syadziliyah. Imam Syadzili merupakan seorang ulama tasawuf yang kaya raya, bahkan kudanya kala itu adalah kuda putih yang paling mahal pada masanya.
Kuda itu ia dapatkan dari hasil bercocok tanam dan bekerja. Kemudian suatu ketika, Ustaz Azka bercerita, Imam Syadzili didatangi orang tasawuf yang berpakaian lusuh. Orang tersebut mengatakan kepada Imam Syadzili bahwa apa yang digunakan oleh Imam Syadzili tidak selayaknya para ulama tasawuf.
Mendengar hal itu, Imam asy-Syadzili menjawab, “Pakaianku ini berkata alhamdulillah, aku bersyukur karena ini nikmatnya Allah. Sedangkan pakaianmu itu berkata kepadaku, bersedekahlah kepadaku karena Allah.”
Artinya, menurut Ustaz Azka, kesederhanaan itu nisbi dalam tasawuf. Bukan kaya bukan miskin, bukan kusut bukan mewah parlente, tetapi kesyukuran. Segala sesuatu yang mengantarkan kesyukuran kepada Allah, standarnya seperti apa pun, itu terserah orang iyang menjalankan. Itulah makna sederhana dalam tasawuf.
“Jadi, sederhana itu tak harus naik ojek bajaj, tak harus. Dan sampai kesyukuran itu tidak mungkin bila tidak melalui jalan kehalalan. Jadi, sumber mendapatkan kekayaan itu benar, cara hidupnya mau mewah maupun lusuh, yang penting adalah bagaimana cara dia memaknai syukur, itulah sederhana,” kata dia.
View this post on Instagram
Sederhana Bukan Berarti Miskin
Pejabat yang kerap menampilkan gaya hidup //hedon// disebabkan kurangnya pemahaman agama
SELENGKAPNYATeladan Kesederhanaan dari Pemimpin Islam
Tak sedikit pemimpin Islam yang sukses justru berlaku hidup sederhana.
SELENGKAPNYABersyukur Meski ‘Dihantam’ Sakit
Hakikat syukur adalah menghayati hanya Allah yang memberikan nikmat di alam ini
SELENGKAPNYA