Tangkapan video menunjukkan petugas medis menyiapkan vaksinasi Covid-19 secara hirup produksi CanSino Biologics Inc di Shanghai, Rabu (26/10/2022). | Shanghai Media Group via AP

Internasional

Cina Gunakan Vaksin Hirup Covid-19

Vaksin ini menunjukkan efikasi dari vaksin ini sebesar 57,5 persen selama 28 hari atau lebih.

BEIJING -- Kota Shanghai, Cina, mulai memberikan vaksin Covid-19 yang dapat dihirup, Rabu (26/10). Cara ini menjadi vaksin Covid-19 hirup pertama di dunia.

Video yang diunggah media Pemerintah Cina menunjukkan proses pemberian vaksin Convidecia Air di pusat kesehatan masyarakat. Dalam video tersebut terlihat warga memasukkan pipa pendek dari cangkir putih ke dalam mulut mereka.

Video itu disertai teks yang menyatakan setelah melakukan napas pendek, warga yang melakukan vaksinasi menahan napas selama lima detik. Seluruh prosedur vaksinasi hanya memakan waktu 20 detik.

"Seperti minum secangkir teh susu, ketika saya menghirupnya, rasanya sedikit manis," kata salah satu warga di video tersebut.

Berdasarkan pengumuman Pemerintah Kota Shanghai di media sosial, vaksin yang dihisap lewat mulut ini ditawarkan secara gratis sebagai dosis booster bagi orang yang sudah pernah divaksin. Vaksin nonsuntik diharapkan dapat menarik warga yang tidak suka dengan jarum suntik dan dapat memperluas vaksinasi di negara-negara miskin karena lebih mudah diberikan.

photo
Tangkapan video menunjukkan petugas medis mengarahkan warga menjalani vaksinasi Covid-19 secara hirup produksi CanSino Biologics Inc di Shanghai, Rabu (26/10/2022). - (Shanghai Media Group via AP)

September lalu regulator Cina menyetujui vaksin hirup ini untuk digunakan sebagai vaksin booster. Vaksin ini dikembangkan perusahaan biofarmasi Cina, CanSino Biologics Inc sebagai versi aerosol vaksin untuk satu kali pemberian. Vaksin ini dibuat dengan menggunakan virus flu tak berbahaya.

CanSino mengatakan, vaksin versi suntik mereka telah mendapat persetujuan untuk digunakan di lebih dari 10 negara termasuk Cina, Hungaria, Pakistan, Malaysia, Argentina, dan Meksiko. Sedangkan untuk versi hirupnya sudah mendapat izin uji klinis di Malaysia.

Regulator India telah menyetujui vaksin nasal, yang merupakan salah satu vaksin tanpa jarum suntik lainnya. Tapi proses vaksinasi menggunakan vaksin itu belum dilakukan. Vaksin yang dikembangkan di Amerika Serikat (AS) dan lisensinya dimiliki perusahaan vaksin India, Bharat Biotech, disemprotkan di hidung.

Seorang ahli mengatakan, vaksin yang dihirup dari mulut juga dapat mengusir virus sebelum mencapai sistem pernapasan. Tapi itu tergantung dari banyaknya virus yang masuk.

photo
Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun beserta istri mendengarkan penjelasan dari staf Sinovac Biotech Ltd sebelum memasuki ruang produksi yang baru beroperasi di kawasan Daxing, Beijing, Selasa (18/1/2022). Sinovac telah mengirimkan hampir 300 juta dosis vaksin COVID-19 ke Indonesia melalui kerja sama dengan PT Bio Farma. - (ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie)

Laman Medical News Today pada September lalu menyebutkan, vaksin hirup Convidecia baru saja mendapat izin penggunaan darurat dari WHO. Hasil uji klinis vaksin Convidecia menunjukkan efikasi dari vaksin ini sebesar 57,5 persen dalam mencegah gejala inveksi Covid-19. Perlindungan diberikan vaksin ini selama 28 hari atau lebih sejak pemberian vaksin.

Pakar imunologi India, Dr Vineeta Bal mengatakan, sebagian besar vaksin hirup akan memicu pertahanan di bagian mulut dan tenggorokan. Sisanya dalam jumlah yang lebih sedikit akan masuk jauh menuju tubuh.

Cina bergantung pada vaksin yang dikembangkan sendiri. Dua vaksin andalan mereka terbukti efektif dalam mencegah kematian dan penyakit serius. Namun, kemampuan vaksin Cina dalam menyetop penyebaran Covid-19 dinilai lebih rendah daripada vaksin Pfizer dan Moderna.  

Cina tidak memberlakukan wajib vaksin. Memasuki gedung perkantoran atau tempat umum lain hanya memerlukan tes negatif Covid-19, bukan bukti vaksinasi. Dengan kebijakan yang amat ketat "Covid-nol" berarti hanya ada sejumlah kecil populasi yang terinfeksi Covid-19 dan membangun kekebalan tubuh dengan cara alami. Sementara peraturan ketat itu telah mengekang pertumbuhan ekonomi dan mengganggu hubungan dengan seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, puluhan vaksin nasal sudah diuji coba di berbagai belahan dunia. Salah satunya, tim ahli mikrobiologi Mount Sinai mengembangkan vaksin Covid-19 yang diberikan melalui hidung. Vaksin mereka sedang menjalani uji coba klinis ke-1 dan ke-2 di Thailand, Brasil, Meksiko, dan Vietnam.

Pada Maret lalu, University of Oxford bekerja sama dengan AstraZeneca meluncurkan uji klinis tahap pertama vaksin nasal Covid-19. Pada Mei, ada vaksin nasal CoviLiv yang dikembangkan di AS melakukan uji coba klinis ke-1.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Sumpah Pemuda Arab

Tampilnya Partai Arab Indonesia (PAI) pimpinan AR Baswedan cukup mengejutkan.

SELENGKAPNYA

‘Hapus Syarat Vaksin Meningitis Jamaah Umrah’

Vaksin meningitis berbayar dan diwajibkan kepada calon jamaah umrah dengan bukti kartu kuning.

SELENGKAPNYA

Menjaga Asa Wisata 

Muncul sinyal pertumbuhan positif industri pariwisata meski kondisi ekonomi global kurang kondusif.

SELENGKAPNYA