Petugas bersiap memberi makan ulat Maggot yang dibudidayakan di kawasan Pesanggrahan, Jakarta, Rabu (22/7). Budidaya ulat Maggot yang dapat mengurai sampah organik itu sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan banyaknya limbah rumah tangga yang | Republika/Putra M. Akbar

Jakarta

Enzim Ramah Lingkungan Dukung Pengelolaan Sampah DKI

Enzim ramah lingkungan merupakan cairan pembersih dari hasil pemanfaatan sampah organik.

JAKARTA -- Komunitas TKJKU Hijau mengembangkan enzim ramah lingkungan (eco enzyme) untuk mendukung pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Anggota Komunitas TKJKU Hijau, Meidy Widiyanto, mengatakan, enzim yang difungsikan sebagai cairan pembersih tersebut berasal dari kulit buah dan sayur.

Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sangat mendukung warga untuk membuat enzim ramah lingkungan tersebut. "Kita kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI untuk sosialisasi kepada warga mengenai pengelolaan sampah organik menggunakan eco enzyme," kata Meidy saat ditemui di Jakarta Recycle Center (JRC), Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (17/10).

Meidy menuturkan, enzim ramah lingkungan merupakan cairan pembersih dari hasil pemanfaatan sampah organik yang ramah lingkungan lantaran menggunakan limbah dari bahan alami. Cara pembuatan eco enzyme terbilang mudah dan bisa dilakukan di rumah, yaitu dengan mencampurkan air, gula merah, dan sampah organik dalam perbandingan 10:1:3.

photo
Karyawan memanen ulat maggot di tempat budi daya binaan Bank Wakaf Mikro Pondok Karya Pembangunan (BWM PKP) usai diresmikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Pesantren Pondok Karya Pembangunan, Ciracas, Jakarta, Kamis (24/3/2022). OJK mendukung perluasan dan pengembangan Bank Wakaf Mikro sebagai bentuk penyediaan akses keuangan dan pemberian pendampingan kepada para pelaku UMKM, khususnya yang berada di lingkungan pondok pesantren. - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.)
SHARE    

Kemudian, pencampuran sampah organik itu dikumpulkan dalam satu wadah yang difermentasi selama tiga bulan. Nantinya, kata dia, air akan diambil sebagai cairan pembersih eco enzyme dan ampasnya dikeringkan untuk dibuat pewangi hingga pupuk. Pemakaian enzim itu bisa digunakan membersihkan peralatan memasak, lantai, pestisida, hingga sabun mandi sesuai dosis.

Meidy menerangkan, pembuatan enzim tersebut untuk mendukung Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga. Dengan adanya eco enzyme, kata dia, bisa membantu mengurangi sampah organik yang mayoritas bersumber dari limbah rumah tangga.

 
Kita komunitas nirlaba jadi tidak diperjualbelikan, biasanya kita sosialisasi di RW dengan mengajarkan membuat eco enzyme sendiri di rumah.
MEIDY WIDIYANTO Komunitas TKJKU Hijau
 

"Karena kita komunitas nirlaba jadi tidak diperjualbelikan, biasanya kita sosialisasi di RW dengan mengajarkan membuat eco enzyme sendiri di rumah," katanya.

Sebelumnya, eks gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan mengimbau warga menerapkan kebiasaan pilah sampah, salah satunya di JRC sebagai pusat daur ulang sampah terpadu, Pesanggrahan. Anies menyatakan, dengan adanya pusat daur ulang sampah tersebut bisa mengurangi jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Selain enzim, Pemerintah Kota (Pemkot) Jaksel juga mengajarkan budi daya larva lalat black soldier (maggot) kepada warga guna mengurangi volume sampah rumah tangga yang dikirimkan ke TPST Bantargebang.

"Siapkan jaring kawat 90 x 1,5 meter persegi membentuk kandang, kemudian taruh kayu bekas dan tebarkan bibit maggot hingga mereka kawin lalu telurnya nempel di kayu," kata Kasatpel Lingkungan Hidup Kecamatan Pesanggrahan, Ariyanto, di lokasi yang sama.

photo
Pemulung saat mengangkut sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Depok, Jawa Barat, Selasa (24/5/2022). TPA seluas 11,2 hektare tersebut telah menampung 2,5 juta meter kubik sampah yang seharusnya hanya dapat menampung 1,3 juta meter kubik yang dikhawatirkan dapat memicu terjadinya longsoran sampah sehingga menyebabkan operasional truk sampah terganggu. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Ariyanto menjelaskan, nanti setelah bertelur, bisa diambil dan dibiarkan menetas, sehingga lahir maggot yang bisa dibuat pakan ternak dan bisnis lainnya. Kegiatan itu dilakukan guna mengurangi pengiriman sampah ke TPST Bantargebang yang sudah menerima tingginya volume sampah dari seluruh Ibu Kota.

"Kami menerima ratusan ton sampah per hari, program budi daya maggot ini salah satu cara untuk mengurangi beban di Bantargebang," ujarnya.

Ariyanto menyampaikan, budi daya maggot bisa memiliki nilai jual, seperti bisa digunakan sebagai pakan ternak. Pihaknya sebagai penyuluh memberikan pendampingan dengan memberikan bibit maggot, cara budi daya, hingga monitoring pengelolaan sampah para warga.

Dengan harapan, sosialisasi rutin mengenai budi daya maggot yang dilakukan di setiap kelurahan, nantinya bisa menambah penghasilan warga. "Kita nggak ngejar segi ekonomisnya, kita ngejar pengolahan sampahnya," kata Ariyanto.

 
Kami menerima ratusan ton sampah per hari, program budi daya maggot ini salah satu cara untuk mengurangi beban di Bantargebang
ARIYANTO Kasatpel Lingkungan Hidup Pesanggrahan
 

Anak Alami Ginjal Akut Kian Bertambah

Kasus anak meninggal akibat gangguan ginjal akut di DIY terkonfirmasi positif Covid-19.

SELENGKAPNYA

Waspadai Pelemahan Ekspor

Optimisme pemulihan perekonomian nasional tetap terjaga meski di tengah gejolak tantangan global saat ini.

SELENGKAPNYA

Transformasi BUMN Diapresiasi 

Erick mengaku bakal terus melanjutkan konsolidasi BUMN.

SELENGKAPNYA