Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz | AP/Amr Nabil

Internasional

Raja: Saudi Dukung Stabilitas Minyak Global

Anggota OPEC+ mengeluarkan pernyataan yang mendukung deklarasi dari Raja Salman.

RIYADH -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mengatakan, Kerajaan Saudi berusaha untuk mendukung stabilitas dan keseimbangan pasar minyak global. Dalam pidato lengkap yang disampaikan melalui konferensi video pada Senin (17/10), Raja Salman mengatakan, Kerajaan Saudi adalah mediator perdamaian.

Raja Salman menyoroti inisiatif Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) untuk membebaskan tawanan perang dari Rusia. Raja Salman juga mendesak Iran untuk memenuhi komitmen nuklirnya, dan bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Sehari sebelumnya, Menteri Pertahanan Saudi Pangeran Khalid bin Salman mencicit di Twitter, keputusan OPEC+ untuk mengurangi produksi dilakukan melalui mufakat. Ia menegaskan kembali, langkah itu diambil semata karena alasan ekonomi.

Khalid juga menyampaikan kekagetan Saudi atas tuduhan bahwa keputusan OPEC+ diartikan memihak kepada Rusia. Hingga kini, Rusia melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.

"Iran juga anggota OPEC, apa ini berarti Saudi memihak Iran juga?" cicitnya. "Disebutkan, bahwa tuduhan palsu itu tidak datang dari Pemerintah Ukraina," dia melanjutkan.

Pada Senin pagi, anggota OPEC+ juga mengeluarkan pernyataan yang mendukung deklarasi dari Raja Salman. Sebelumnya, Amerika Serikat menuding Saudi memaksa anggota OPEC+ untuk mendukung keputusan memotong produksi minyak.

Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail al-Mazrouei mencicit di Twitter, "Saya ingin mengklarifikasi bahwa keputusan terbaru OPEC+, yang diambil secara mufakat, adalah keputusan yang sepenuhnya bersifat teknis, dan tidak ada motif politis apapun."

Sedangkan pemasar minyak Irak, SOMO, mengeluarkan pernyataan, "Ada konsensus sepenuhnya di antara negara OPEC+ bahwa pendekatan terbaik dalam mengatasi kondisi pasar minyak di tengah ketidakpastian dan kurangnya kejelasan adalah melalui pendekatan pre-emptive yang mendukung stabilitas pasar dan menyediakan panduan yang diperlukan di masa depan."

Presiden Direktur Kuwait Petroleum Corporation Nawaf Saud al-Sabah menyambut keputusan OPEC+.  Hal ini diungkapkan kantor berita resmi Kuwait, KUNA.

Sedangkan Oman dan Bahrain memberikan pernyataan terpisah. Mereka mengkonfirmasi kesepakatan untuk mengurangi produksi. Sedangkan Aljazair menyebut keputusan OPEC+ sebagai hal bersejarah. Kepada televisi Ennahar TV, Menteri Energi Aljazair Mohamed Arkab menyampaikan keyakinannya yang penuh bahwa keputusan OPEC+ sudah tepat.

Sementara itu Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, Presiden Joe Biden akan bertindak dengan cermat dalam mengevaluasi ulang hubungan dengan Arab Saudi. Tapi opsinya termasuk perubahan bantuan keamanan pada produsen minyak dunia itu.

Dalam wawancara dengan CNN pada Ahad, Sullivan mengatakan, Biden tidak berencana bertemu dengan MBS dalam pertemuan pemimpin G-20 di Bali pada November.

"Presiden tidak akan bertindak tergesa-gesa, ia akan bertindak metodis, strategis, dan ia menggunakan waktunya untuk berkonsultasi dengan kedua partai, dan juga memiliki kesempatan berkonsultasi dengan Kongres, sehingga ia dapat bertemu dengan mereka secara langsung dan menimbang opsinya dengan menyeluruh," kata Sullivan.

Pada Rabu (12/10) lalu Gedung Putih mengatakan akan mengevaluasi ulang hubungan dengan Arab Saudi. Pernyataan ini disampaikan setelah OPEC+ memutuskan akan memangkas produksi minyak.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mbappe Tepis Isu akan Pergi dari PSG Januari

Real Madrid dan Mbappe dilaporkan sudah mencapai kesepakatan.

SELENGKAPNYA

Anak Alami Ginjal Akut Kian Bertambah

Kasus anak meninggal akibat gangguan ginjal akut di DIY terkonfirmasi positif Covid-19.

SELENGKAPNYA

Waspadai Pelemahan Ekspor

Optimisme pemulihan perekonomian nasional tetap terjaga meski di tengah gejolak tantangan global saat ini.

SELENGKAPNYA