
Ekonomi
Peternak Minta Suplai Indukan Ayam Dikurangi
Kementan belum bertemu dengan pelaku usaha terkait persoalan surplus ayam saat ini.
JAKARTA -- Harga ayam hidup di tingkat peternak masih jauh di bawah biaya pokok produksi. Upaya pemerintah untuk meningkatkan harga ayam dengan penyerapan ayam oleh BUMN dan swasta dinilai belum memberikan dampak signifikan.
Di Jawa, harga ayam terendah terdapat di wilayah Jawa Tengah yang menyentuh level Rp 15 ribu per kg. Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) wilayah Jawa Tengah Pardjuni mengatakan, peternak tidak dapat mengambil keuntungan karena biaya produksi ayam di Jawa Tengah sudah di kisaran Rp 19.500 per kg hingga Rp 20 ribu per kg.
Ini sudah jelas karena kelebihan suplai. Bagaimana ini mau diselesaikan, tapi suplai tidak dikurangi?.
Pardjuni mengatakan, kelebihan suplai terus terjadi sehingga sulit untuk meningkatkan harga jual. Ia mencatat, rata-rata kelebihan produksi pada pertengahan September lalu sekitar 25 persen dari kebutuhan.
"Ini sudah jelas karena kelebihan suplai. Bagaimana ini mau diselesaikan, tapi suplai tidak dikurangi?" kata Pardjuni kepada Republika, Ahad (2/10).
Pardjuni mengatakan, saat ini bahkan banyak peternak yang menahan ternak unggasnya karena harga yang sangat rendah. Pekan lalu, ia mencatat harga sempat anjlok hingga kisaran Rp 12 ribu per kg hingga Rp 13 ribu per kg.
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (NFA) telah memfasilitasi penyerapan ayam peternak mandiri oleh 10 perusahaan unggas swasta dan BUMN untuk dijadikan ayam karkas. Tercatat, hingga akhir pekan lalu total penyerapan sudah mencapai sekitar 190 ton.
Namun, Pardjuni mengatakan, upaya penyerapan itu tidak memberikan dampak berarti bagi perbaikan harga. Kapasitas perusahaan terbatas karena memiliki kewajiban untuk menyerap produksi ayam dari peternak yang menjadi mitra perusahaan masing-masing.
View this post on Instagram
"Kadang-kadang pemerintah tidak paham bisnis integrator. Dia bisnis bukan badan sosial yang rela menyerap setiap ada kelebihan produksi," kata dia.
Menurut dia, langkah pemangkasan bibit ayam yang pernah dilakukan oleh perusahaan unggas terintegrasi atas kebijakan pemerintah tidak diperlukan. Pasalnya, itu juga akan berdampak pada tingginya harga day old chick (DOC) bibit ayam yang diterima peternak. Menurut dia, upaya yang perlu dilakukan ke depan adalah mengurangi produksi populasi induk di perusahaan unggas.
"Percuma kita pangkas bibit ayam kalau induknya tidak dikurangi. Kami sudah sering mengingatkan pemerintah sejak Juni. Ini sederhana, tapi tidak pernah dilakukan," ujarnya.
Pardjuni mengatakan, tingkat permintaan ayam pada periode September-Desember biasanya tidak tinggi. Oleh karena itu, Pinsar menyarankan perusahaan unggas melakukan penyesuaian populasi ternak agar keseimbangan harga bisa dijaga.
View this post on Instagram
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nasrullah mengatakan, pihaknya belum melakukan pertemuan dengan pelaku usaha terkait persoalan surplus ayam saat ini. Ia mengatakan, tugas Kementan meningkatkan produksi agar kebutuhan dalam negeri tercukupi.
"Perkiraan produksi (tahun ini) 3,8 juta ton dan perkiraan kebutuhan 3,2 juta ton," ujarnya.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Di Mana Mengadili Sengketa Hasil Pilkada Serentak 2024?
Meneruskan dikotomi rezim pemilu dan rezim pemerintahan daerah hanya akan menimbulkan ketidakpastian hukum.
SELENGKAPNYADe-Dolarisasi Meluas
Cina menguatkan upaya mengikis hegemoni dan dominasi mata uang dolar AS di kawasan Asia.
SELENGKAPNYASehat dengan Mandi Air Hangat
Pemanas air yang memiliki teknologi terbaru bisa menjadi pilihan.
SELENGKAPNYA