
Perencanaan
Optimalkan Potensi Si Kecil
Lakukan langkah tepat sepanjang periode penting buah hati
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, kehidupan makin diwarnai dengan tantangan dan tingkat persaingan tinggi. Orang tua pun membesarkan anak-anak mereka dengan harapan agar anak-anaknya dapat tumbuh dan berkembang menjadi pemenang yang dicintai serta berpandangan terbuka dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan baru pada masa depan.
Karena itu, setiap orang tua perlu menyiapkan bekal dan memaksimalkan potensi si kecil sampai mereka menginjak usia delapan tahun atau dikenal sebagai periode penting.
View this post on Instagram
Tasya Kamila yang merupakan seorang selebritas sekaligus ibu dari satu orang anak bercerita bahwa di awal perjalanannya sebagai ibu, dia memiliki keinginan agar sang buah hati bisa mendapat bekal terbaik dan menjadi yang terbaik. Ia pun memiliki kecemasan mengingat kehidupan terus berkembang dengan persaingan yang kian tinggi.
“Sekarang aku mulai mengerti bahwa saya dan suami ingin Arrasya menjadi sosok pemenang yang dicintai dan dihargai sesama, bukan sekadar yang terbaik. Karena itu, saya menerapkan pendekatan parenting yang memungkinkan saya untuk memberikan bekal yang sesuai dengan kebutuhan Arrasya di setiap tahapan pertumbuhannya,” kata Tasya.
Saya menerapkan pendekatan parenting yang memungkinkan saya untuk memberikan bekal yang sesuai dengan kebutuhan Arrasya
TASYA KAMILA Selebritis
Tidak hanya itu, ia juga terus membuka diri untuk mempelajari hal-hal baru, termasuk memastikan akan kecukupan nutrisi dan stimulasi pada anak. Selain memberikan asupan nutrisi yang cukup dan membantu meningkatkan imunitas dan baik untuk perkembangan kognitif buah hati, ia juga mempelajari sejumlah inovasi yang menjawab kebutuhannya sebagai seorang ibu. “Itu semua aku lakukan agar anak aku, Arrasya, bisa tumbuh dan berkembang menjadi pemenang yang dicintai,” kata dia.
Bagi pakar pendidikan Najelaa Shihab, minat dan bakat anak akan tumbuh seiring dengan eksplorasi yang dilakukan sejak usia dini. "Ini proses yang amat sangat jangka panjang. Ada minat yang muncul dari eksplorasi dan baru muncul di tingkat sekolah menengah, ada juga yang tumbuh sejak usia dini, ada yang butuh paparan dulu baru bakatnya semakin kuat," ujar Najelaa dalam diskusi daring yang berlangsung pekan lalu.
Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa bakat bukanlah takdir yang muncul bersamaan saat anak lahir ke dunia. Perlu berbagai pengalaman dan eksplorasi yang dilakukan sejak pendidikan usia dini (PAUD) untuk dapat mengenali minat dan bakat.
Anak harus diberi ruang eksplorasi sebanyak mungkin agar memiliki banyak pengalaman dan pilihan dalam mengembangkan minat. Ketika sudah memasuki sekolah menengah atas, akan lebih siap dalam memilih apa yang menjadi minat dan perhatiannya.
Menurut Najelaa, orang tua dan pendidik tidak perlu membentuk minat anak dengan mengarahkan harus bisa pada bidang tertentu. Anak yang diberi kebebasan dalam mengeksplorasi banyak hal akan lebih mudah mengenali minat dan bakatnya.
"Minat bakat anak itu bukan dites oleh orang lain, melainkan anak perlu dikasih ruang untuk bisa mengenali minatnya sendiri, agar dia bisa mendapat pengalaman dan menentukan apa yang paling disuka dan paling cocok untuk dirinya," kata Najelaa.
Minat bakat anak itu bukan dites oleh orang lain, melainkan anak perlu dikasih ruang untuk bisa mengenali minatnya sendiri
NAJEELA SHIHAB Pakar Parenting
Lebih lanjut, Najelaa mengatakan, anak-anak perlu melewati berbagai proses untuk bisa menentukan apa yang paling diminati. Pengalaman ini pun tidak bisa didapat hanya dalam waktu satu-dua bulan.
Selain itu, orang tua juga diharapkan bisa menerima aspirasi sang anak dalam menentukan cita-citanya dan tidak membandingkan dengan anak lain. "Tugas kita adalah membuat anak-anak ini punya aspirasi tinggi dan cita-cita yang beragam," ujar Najelaa.
Kognitif dan motorik
Dokter Margareta Komalasari SpA menjelaskan bahwa dulu terdapat pandangan yang mengasumsikan bahwa kemampuan motorik dan kognitif berkembang secara terpisah. Akan tetapi, semakin banyak penelitian pada masa modern ini yang justru menunjukkan bahwa perkembangan kognitif dan motorik anak-anak terkait erat.
Menurut dia, salah satu bentuk intervensi yang penting untuk dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil saat berada dalam periode penting adalah melalui intervensi nutrisi. Seperti asupan yang mengandung FOS:GOS, omega 3, omega 6 dan DHA yang baik untuk perkembangan kognitif anak.
“Penelitian menunjukkan bahwa daya tahan tubuh yang baik dapat membantu anak untuk mengembangkan keterampilan motorik halus 26 persen lebih baik dan memiliki nilai kognitif tiga poin lebih tinggi,” kata dr Margareta dalam ajang seminar virtual.
Selain intervensi nutrisi, untuk membantu si kecil mengembangkan keterampilan motorik dan kognitifnya secara lebih optimal hingga usia delapan tahun, juga diperlukan intervensi stimulasi.
Saskhya Aulia Prima, psikolog anak dan keluarga sekaligus pendiri Tiga Generasi menjelaskan bahwa untuk membesarkan anak yang berjiwa pemenang, sang ibu juga perlu untuk memiliki pola pikir sebagai //the winning mom (mama pemenang), yaitu sosok mama yang tergerak untuk terus belajar dan menerapkan pendekatan parenting yang berkembang seiring waktu dan berorientasi masa depan.
“Agar anak dapat memiliki jiwa pemenang yang percaya diri dalam menghadapi tantangan pada masa depan, sebagai the winning mom, kita perlu melakukan stimulasi sejak dini terutama mengoptimalkan periode sensitif, yaitu usia 0-8 tahun dengan memberikan stimulasi yang tepat,” ujar dia menjelaskan.
Sebagai the winning mom, kita perlu melakukan stimulasi sejak dini terutama mengoptimalkan periode sensitif
SASKHYA AULIA PRIMA Psikolog
Delapan Keterampilan Pemenang
Salah satu stimulasi yang direkomendasikan adalah delapan keterampilan pemenang alias eight winning skills yang merupakan stimulasi yang dikembangkan oleh Nutrilon Royal bersama dengan sejumlah ahli tumbuh kembang anak dan dokter anak ini dapat menjadi salah satu alat bantu untuk mempersiapkan si kecil menghadapi kehidupan bermasyarakat yang dinamis dan berubah dengan cepat pada masa depan, yaitu pemenang yang memiliki pemikiran yang dibutuhkan untuk memimpin kemajuan teknologi. Apa saja keterampilan pemenang yang dibutuhkan si kecil?
1. Perhatian
Kemampuan untuk mengarahkan perhatian terhadap sesuatu.
2. Fokus
Kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu yang dimulai sampai akhir.
3. Memori
Kemampuan mengingat dengan baik seperti peristiwa, benda, atau orang.
4. Bahasa
Kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan bahasa yang tepat.
5. Psikomotorik
Keterampilan jasmani dan berhubungan dengan aktivitas fisik.
6. Logika
Kemampuan untuk menganalisis informasi.
7. Reasoning
Kemampuan untuk memahami dan membangun proses berpikir.
8. Ambil keputusan
Kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
Di Mana Mengadili Sengketa Hasil Pilkada Serentak 2024?
Meneruskan dikotomi rezim pemilu dan rezim pemerintahan daerah hanya akan menimbulkan ketidakpastian hukum.
SELENGKAPNYAWisata Global Menuju Sinyal Hijau
Sinyal membaik sektor pariwisata internasional sudah terlihat pada lima bulan pertama 2022.
SELENGKAPNYADe-Dolarisasi Meluas
Cina menguatkan upaya mengikis hegemoni dan dominasi mata uang dolar AS di kawasan Asia.
SELENGKAPNYA