Petugas melakukan uji coba penggantian baterai sepeda motor listrik saat melakukan uji coba Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), di Gedung Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta. Senin (31/8/2020) | ANTARA FOTO/Reno Esnir

Otomotif

Pabrikan Besar Bersiap Sambut Era Motor Listrik

Saat ini, segmen motor listrik di Indonesia diramaikan oleh 43 merek.

JAKARTA -- Biasanya, pabrikan mobil menerapkan inovasi teknologi lebih awal ketimbang pabrikan motor. Hal itu juga terjadi dalam penerapan teknologi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Untuk pasar mobil di Indonesia, telah terdapat beberapa merek besar yang mulai serius menggarap pasar EV. Akan tetapi, kondisinya berbeda dengan pasar kendaraan roda dua. Saat ini, kebanyakan motor listrik yang telah dipasarkan merupakan motor dari merek baru atau start-up.

Meski demikian, sejumlah merek besar tetap menaruh perhatian terhadap pasar motor listrik dan tengah melakukan berbagai persiapan. Manager Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro mengatakan, pada prinsipnya, Yamaha sangat mendukung beragam program dan strategi pemerintah dalam mencapai visi misi carbon neutral.

 
 
Dalam market test ini, melakukan persiapan ketersediaan alat charger, baik itu fast charger, normal charger, dan portable charger. .
 
 

"Yamaha telah melakukan market test sejak 2017 lewat produk E Vino. Dalam waktu dekat, Yamaha juga akan melakukan market test Yamaha E01. Hal ini merupakan langkah Yamaha untuk menuju ekosistem EV yang juga telah menjadi strategi Yamaha secara global hingga tahun 2050," kata Antonius kepada Republika, Senin (19/9).

Motor listrik dengan nama lengkap Yamaha EV Model E01 diklaim memiliki performa yang cocok untuk mobilitas jarak pendek hingga menengah. Sebagai motor yang menunjang kepraktisan, kendaraan ini mengadopsi fixed battery yang bisa di-charge di manapun sesuai keinginan konsumen. Sistem baterai ini memiliki tiga tipe sistem, yakni fast charging, normal charging, dan portable charging.

Baterai yang digunakan dalam motor ini adalah fixed-lithium ion battery berkapasitas 4,9 kWh yang dapat menempuh jarak sekitar 104 kilometer. Untuk performanya, kendaraan ini mampu menyajikan tenaga sebesar 10,8 daya kuda dengan torsi 30,2 Nm.

Dia menekankan, market test E01 yang dilakukan Yamaha di Indonesia bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait pengembangan kendaraan berbasis listrik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Tanah Air. Nantinya, konsumen akan diberikan kesempatan untuk mencoba E01 lewat program Proof of Concept Project Yamaha.

Saat ini pun persiapan Yamaha masih difokuskan dalam program market test yang dilakukan di sejumlah area. "Dalam market test ini, melakukan persiapan ketersediaan alat charger, baik itu fast charger, normal charger, dan portable charger. Selain itu, kami juga telah melakukan pelatihan sumber daya manusia (SDM) penunjang market test tersebut," ucapnya.

Terlihat, Yamaha menilai bahwa motor listrik merupakan segmen pasar yang potensial. Karenanya, perusahaan perlu melakukan persiapan dengan matang agar bisa menghadirkan produk yang paling pas untuk pasar di Indonesia.

Di satu sisi, PT Astra Honda Motor (AHM) pun telah mengambil kuda-kuda dan siap untuk mengumumkan strategi serta roadmap bisnis sepeda motor listrik dalam tahun ini. Presiden Direktur AHM Keiichi Yasuda mengatakan, saat ini tren kendaraan ramah lingkungan berbasis listrik makin menguat, termasuk di Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Motor Listrik United (@unitedmotorbali.id)

Sebagai produsen sepeda motor terbesar di negara ini, AHM memastikan, bakal menjadi bagian penting dalam menghadirkan produk sepeda motor listrik yang bisa memberikan netralisasi karbon di dunia. “Kami sudah bekerja sama dengan berbagai pihak dalam riset dan pengembangan sepeda motor listrik dan infrastruktur pendukungnya, termasuk dalam rantai bisnis baterai. Paling lambat akhir tahun ini, kami akan menginformasikan strategi dan roadmap bisnis sepeda motor listrik Honda di Indonesia,” ujar Yasuda.

Komitmen ini merupakan bagian dari target realisasi netralitas karbon sepeda motor Honda di seluruh dunia pada 2040-an yang diinisiasi Honda Motor Co Ltd. Secara global, Honda akan menghadirkan 10 model sepeda motor listrik pada 2025.

Dalam lima tahun ke depan, Honda Motor menargetkan penjualan satu juta unit sepeda motor listrik dan diyakini bisa mencapai 3,5 juta pada 2030. Keseriusan AHM mengakselerasi kehadiran sepeda motor listrik pun sejalan dengan tekad Pemerintah Indonesia dalam memasuki era kendaraan listrik yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 mengenai Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

photo
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) mencoba mengendarai sepeda motor listrik saat peluncuran penyerahan untuk tugas operasional instansi pemerintah di Banda Aceh,Aceh Jumat (27/5/2022). 
 

Untuk mendukung kebijakan tersebut, AHM telah dan terus melakukan studi dan inovasinya agar dapat menghadirkan sepeda motor listrik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Executive Vice President Director AHM Johannes Loman mengatakan, untuk menindaklanjuti kebijakan pemerintah tentang kendaraan listrik, AHM dalam waktu dekat akan menyampaikan rencana dan langkah strategis dalam menghadirkan sepeda motor listrik bagi konsumen setia Honda di Indonesia.

Selain itu, AHM juga akan menyiapkan jaringan bisnis dan ekosistemnya agar dapat memberikan pelayanan yang paling sesuai untuk era kendaraan listrik pada masa mendatang. "Dukungan kami sangat penuh terhadap pemerintah dalam mewujudkan percepatan program kendaraan bermotor listrik. Kami ingin dapat segera memberikan sepeda motor listrik berkualitas, aman buat konsumen, dan dilengkapi dengan dukungan layanan purnajual terbaik seperti yang telah kami implementasikan selama ini," ucap Loman.

Gurihnya pasar motor listrik juga diakui oleh pabrikan Eropa. PR & Communications Manager PT Piaggio Indonesia Ayu Hapsari mengatakan, perusahaan melihat pasar kendaraan listrik, termasuk kendaraan roda dua, kian berkembang selama beberapa tahun terakhir. Ditambah adanya beragam inovasi yang hadir di seluruh lini ekosistem kendaraan listrik. Mulai dari regulasi insentif dari pemerintah, teknologi dari para pemain di kendaraan listrik, dan banyak elemen lainnya.

 
 
Hingga saat ini jumlah motor listrik yang telah mengantongi sertifikat registrasi uji tipe atau SRUT telah mencapai lebih dari 20 ribu unit.
 
 

Dari sisi konsumen juga bisa terlihat peningkatan minat akan kendaraan yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Ini terbukti dari berkembangnya pemain di ekosistem dan industri kendaraan listrik di pasar serta terlihat dengan geliat kendaraan listrik di berbagai perhelatan pameran otomotif.

"Kementerian Perhubungan juga telah mencatat, hingga saat ini jumlah motor listrik yang telah mengantongi sertifikat registrasi uji tipe atau SRUT telah mencapai lebih dari 20 ribu unit. Oleh karena itu, Piaggio Indonesia tentu percaya bahwa potensi EV ini sangat menjanjikan di pasar Indonesia," kata Ayu kepada Republika, Rabu (21/9).

Hal itu pun mendorong Piaggio untuk melakukan berbagai persiapan dalam menyambut pasar motor listrik. Menurutnya, selain meninjau infrastruktur serta ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, beragam persiapan yang dilakukan Piaggio. Di antaranya adalah persiapan terkait infrastruktur dan SDM secara internal

Di satu sisi, dia menekankan, secara global, Piaggio Group juga telah menunjukkan keturutsertaan dalam konsorsium baterai kendaraan listrik bersama beberapa pabrikan motor lainnya.

"Tentu, kami sangat menantikan agar dapat benar-benar secara aktif memberikan kontribusi dan dukungan terhadap kendaraan listrik dengan memperluas pilihan produk kendaraan listrik berbasis baterai dari brand yang dimiliki oleh PT Piaggio Indonesia setelah adanya persiapan yang maksimal," ucapnya.

Sekretaris Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Hari Budianto mengatakan, saat ini segmen motor listrik di Indonesia diramaikan oleh 43 brand. Berdasar SRUT, populasi motor listrik saat ini adalah sekitar 21 ribu unit.

 
 
Minat masyarakat juga perlu didorong dengan adanya beragam subsidi untuk motor listrik.
 
 

"Dari situ terlihat bahwa penjualan motor listrik rata-rata tiap bulan hanya sekitar 1.000 unit. Terdapat beberapa hal yang membuat demand masih relatif kecil. Salah satunya adalah faktor harga motor listrik yang masih tinggi," kata Hari dalam diskusi yang digelar oleh Forum Wartawan Otomotif (Forwot), beberapa waktu lalu.

Selain itu, penerapan motor listrik juga perlu market adaptation, sehingga membutuhkan waktu agar jumlah permintaannya mulai tinggi. Beberapa hal yang jadi faktor dalam market adaptation adalah harga, performa kendaraan, serta kepraktisan pengisian ulang baterai.

Untuk urusan pengisian baterai, dia menilai, salah satu teknologi yang paling pas adalah teknologi swap baterai. "Oleh karena itu, fasilitas swap baterai harus diperbanyak. Kemudian, minat masyarakat juga perlu didorong dengan adanya beragam subsidi untuk motor listrik. Dengan begitu, peminat motor listrik akan semakin tinggi dan membuat pasar motor listrik semakin diramaikan oleh banyak pabrikan termasuk pabrikan-pabrikan besar," ucapnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Ratu Siti Aisyah We Tenriolle, Penyelamat Epos La Galigo

Siti Aisyah berjasa mengumpulkan naskah La Galigo dan menulis ulang ke dalam bahasa bugis kuno

SELENGKAPNYA

Makna Sufistis dan Filosofis Wudhu

Mereka menemukan hikmah dan rahasia wudhu.

SELENGKAPNYA

Kembangkan Kampus Berbasis Pesantren

Perguruan tinggi berbasis pesantren dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat

SELENGKAPNYA