Simone Inzaghi | EPA-EFE/Alessandro Di Marco

Sepak Bola

Mati Suri di San Siro

Kali terakhir Milan meraih kemenangan di San Siro melawan Inter terjadi pada Januari 2016.

MILAN -- Gol awal dari Marcelo Brozovic sempat mengantarkan kegembiraan kepada para pemain dan pendukung Inter Milan yang memadati Stadion San Siro, Ahad (4/9) dini hari WIB. Namun, kegembiraan itu tak berlangsung lama.

Tujuh menit berselang, winger muda AC Milan, Rafael Leao, menjadi pembuka jalan untuk menyudahi kegembiraan pada laga bergengsi bertajuk Derby della Madonnina itu. 

Inter pun menyerah 2-3 dari Milan yang tampil sebagai tuan rumah pada giornata kelima Seri A Italia. Rafael menyumbang dua gol, satu gol lainnya dipersembahkan oleh Olivier Giroud. Sementara itu, satu gol tambahan Inter dicetak Edin Dzeko pada menit ke-67.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by AC Milan (@acmilan)

Kemenangan ini mengangkat posisi Milan ke peringkat kedua klasemen sementara dengan raihan 11 angka. Skuad Stefano Pioli itu memiliki nilai yang sama dengan Napoli yang bertakhta sebagai pemuncak klasemen. Pada hari yang sama, Napoli sukses membawa pulang kemenangan 2-1 dari kandang Lazio.

Sebaliknya, kekalahan kedua Inter dari lima laga Seri A musim ini telah menjerumuskannya ke urutan keenam. Inter tertinggal dua angka dari Milan dan Napoli.  

Kekalahan yang menyakitkan itu langsung direspons oleh pelatih Inter Simone Inzaghi. Ia menilai anak asuhnya telah gagal menjaga konsentrasi selama pertandingan. "Kami memulai laga yang seimbang, kemudian kami mencetak gol. Namun, setelah Milan menyamakan kedudukan, kami mengalami mati suri selama setengah jam hingga kehilangan dua gol secara mudah," kata Inzaghi kepada DAZN, dikutip Football Italia.

Inzaghi juga menilai La Beneamata harusnya bisa mendapatkan hasil imbang dari laga kontra saudara sekota tersebut. "Kami tidak boleh kebobolan, terutama dalam derbi, tapi pada akhirnya kami kalah. Dalam pertandingan yang penting, kami seharusnya bisa tampil lebih baik," kata allenatore berusia 46 tahun itu.

Pelatih Milan Stefano Pioli menyebut pemainnya telah membuktikan kualitas yang lebih baik di atas sang rival sekota. "Hal yang terpenting adalah mentalitas tim saya. Kami lebih suka menunggu sedikit lebih dalam. Namun, menempatkan lebih banyak energi dan keganasan ke dalam duel individu antarpemain," kata Pioli.

 

 
 
Para pemain terus membuat saya takjub dengan tekad, energi, bakat, dan keinginan mereka untuk belajar. Saya benar-benar pelatih yang bahagia.
 
 

 

Allenatore berusia 56 tahun itu mengaku sangat puas dengan sikap timnya. Menurut Pioli, Rossoneri mendominasi selama 70 menit. Ketika mereka sedikit rileks, Milan mulai berani mengambil risiko. "Para pemain terus membuat saya takjub dengan tekad, energi, bakat, dan keinginan mereka untuk belajar. Saya benar-benar pelatih yang bahagia," sambung Pioli.

Giroud juga merasa sangat gembira bisa memecundangi Inter. Ia merasa rekan setimnya tumbuh menjadi lebih kuat setiap pekan. "Kami ingin merayakan bersama-sama. Kami memiliki grup fantastis dengan semangat serta keinginan yang hebat. Ada banyak energi dan senang bisa bekerja dengan mereka semua," kata penyerang asal Prancis itu.

Hasil ini sekaligus memutus puasa kemenangan Milan atas Inter untuk laga yang digelar di San Siro. Kali terakhir I Diavolo Rosso meraih kemenangan di kandang melawan Inter terjadi pada Januari 2016.

Dari pertandingan lain, Napoli sukses mempermalukan Lazio, 2-1, di Stadion Olimpico. Lazio sebenarnya sempat unggul ketika laga baru berjalan empat menit melalui gol yang dicetak Mattia Zaccagni. Sayangnya, keunggulan itu bisa dibalas oleh dua pemain anyar Napoli, Kim Min-jae dan Khvicha Kvaratskhelia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Juventus (@juventus)

Sementara itu, Juventus yang bertamu ke kandang Fiorentina di Stadion Artemio Franchi harus puas dengan hasil imbang 1-1. Bomber asal Pantai Gading Christian Kouame membuat Fiorentina selamat dari kekalahan.

Gol Kouame itu menjadi aksi balasan dari gol Juventus yang dicetak Arkadiusz Milik. Fiorentina sebenarnya sempat membobol gawang Juventus pada menit ke-44. Sayangnya, gol yang dicetak oleh Luka Jovic itu dianulir wasit.

Pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengaku sangat tidak puas dengan kinerja anak asuhnya. "Fiorentina mendorong keras dan kami melewatkan beberapa situasi penting," katanya.

Allegri juga memberikan alasannya tidak memainkan penyerang Dusan Vlahovic dalam pertandingan melawan mantan timnya tersebut. "Vlahovic telah memainkan beberapa laga dan Milik bisa memberi kami bantuan ekstra. Bukan hanya itu tujuannya, saya ingin mengistirahatkannya," ujarnya.

Pengorbanan 40 Ribu Jiwa di Sulawesi

Mereka menjadi korban kekejaman Westerling yang dikenal sebagai peristiwa Korban 40.000 Jiwa.

SELENGKAPNYA

Raden Saleh: Sayyid, Maestro, Pemberontak

Raden Saleh mewariskan sebuah masjid mungil di Dresden, Jerman

SELENGKAPNYA

Saatnya The Citizens Kudeta Arsenal

Pertahanan yang rapuh membuat Villa sulit meraih poin.

SELENGKAPNYA