Warga berolahraga di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (21/8/2022). | ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

Bugar

Mengutamakan Langkah Pencegahan

Kondisi psikis masyarakat saat ini bermacam-macam, terutama mereka merasakan dampak berat dari kondisi pandemi.

OLEH DESY SUSILAWATI

 

Mencegah jauh lebih baik daripada mengatasi persoalan yang sudah terjadi. Ungkapan itu sama halnya dengan mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Dalam hal ini, tindakan antisipatif lebih tepat dilakukan dalam berbagai kondisi, terlebih kita saat ini masih dalam kondisi pandemi, menjelang resesi ekonomi. Kondisi ini masih ditambah lagi dengan adanya penyakit baru, yaitu cacar monyet. 

Menjaga kesehatan dalam berbagai bidang, seperti fisik, psikis, dan keuangan, adalah upaya sangat penting. Contohnya, untuk nutrisi, saat ini banyak anak-anak dan remaja yang tak menyukai sayur dan buah. Padahal, mikronutrien dalam kedua makanan itu penting. Kalau sudah sakit, tentu merepotkan. Bagi orang yang mampu, bisa saja mereka berobat hingga ke luar negeri. Namun, dalam kondisi saat ini, dananya lebih baik dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lebih prioritas. Untuk itu, antisipasi seperti apa yang perlu dilakukan oleh setiap orang saat ini?

Dari sisi kesehatan, dokter umum RSUD Kabupaten Bekasi, dr Siti Maryam Istiqomah, mengatakan, sistem imun berperan penting dalam kondisi kesehatan tubuh manusia. Kerja sistem imun yang optimal didukung oleh banyak aspek, seperti asupan nutrisi yang cukup dan tepat serta mengatur pola hidup. "Perlu dukungan nutrisi yang cukup dan tepat. Bukan saja menghasilkan kenyang, tapi mengonsumsi makanan yang memang diperlukan oleh tubuh," ujarnya kepada Republika, pekan lalu.

Makronutrien terdiri atas karbohidrat, protein, dan lemak tak jenuh. Sedangkan, mikronutriennya terdiri atas multivitamin dan mineral, seperti natrium, kalium, klorida, magnesium, dan zinc. "Jika sekiranya asupan mikronutrien tidak mencukupi dari sumber makanan asli, maka suplemen bisa dikonsumsi setiap harinya sesuai dengan angka kebutuhan gizi dan kondisi kesehatan yang sedang dialami," sarannya.

 Dia juga mengingatkan untuk mencukupi kebutuhan cairan setiap hari, sesuai rekomendasi angka kebutuhan gizi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Selain itu, sempatkan juga untuk berolahraga. Prinsip dasar berolahraga adalah latihan fisik yang baik, benar, terukur, dan teratur sehingga dapat memberikan hasil yang optimal untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. "Jenis-jenis olahraga yang dilakukan dapat disesuaikan intensitasnya."

Dari sisi psikis, praktisi psikolog keluarga Nuzulia Rahma Tristinarum menjelaskan, kondisi psikis masyarakat saat ini bermacam-macam. Saat ini, beberapa orang baru merasakan dampak berat dari kondisi psikisnya. "Bagi mereka itu yang dirasakan saat ini adalah frustrasi, kecemasan, kebingungan, kelelahan mental, trauma pascabencana (Covid-19)," tambah wanita yang juga berprofesi sebagai konselor, trainer, juga penulis ini.

photo
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kepada anak saat kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional di halaman Masjid At Taqwa, Sukajadi, Kota Bandung, Selasa (2/8/2022). - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Mengenai penyakit, pengalaman menghadapi Covid-19 justru memberi masyarakat banyak belajar pelajaran, masyarakat justru sudah lebih berani menghadapi berbagai penyakit. Hal yang dirasa membebani justru dari segi ekonomi. Banyak keluarga yang sedang berusaha bangkit memulai kembali.

Dia menjelaskan, untuk menjaga keseimbangan mind, body and soul, dan self care, juga usahakan selalu mengonsumsi berita positif. Anda juga harus memiliki waktu untuk berbagi dengan sesama. Bisa berbagi materi, tenaga, maupun pikiran. Selain itu, ia menyarankan untuk memiliki waktu untuk mengisi kebutuhan spiritual.

Wanita yang akrab disapa Lia ini juga menyarankan untuk mengusahakan tidak terlalu terikat dengan keramaian media sosial. "Milikilah tujuan, harapan, dan impian. Fokus pada tujuan, harapan, dan impian kita."

Dari sisi keuangan, perencana keuangan Agustina Fitria mengatakan, tindakan antisipatif yang bisa dilakukan ialah menyediakan dana darurat yang memadai minimal tiga kali pengeluaran bulanan untuk berjaga-jaga. Selain itu, bisa dengan melakukan penghematan. Tak hanya itu, wanita yang akrab disapa Fitri ini menyarankan agar Anda mengasah hobi atau keahlian hingga bernilai jual dan dapat menambah penghasilan. 

"Sebelum kondisi keuangan stabil, jangan membeli barang dengan kredit, apalagi jika itu barang konsumsi yang nilainya menurun atau habis pakai. Sehingga selalu bayar dengan lunas." 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat