Jamaah haji berdoa setibanya di tanah air di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (17/7/2022). Sebanyak 450 jamaah haji kloter pertama asal Tuban kembali ke tanah air setelah menunaikan ibadah haji. | ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Tajuk

Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2022

Evaluasi penting terkait penyelenggaraan haji tahun ini adalah soal peran dan fungsi KBIH di Tanah Suci.

Tugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi resmi berakhir Sabtu (13/8). Selesainya rangkaian penyelenggaraan ibadah haji ditutup dengan pemulangan tiga kelompok terbang (kloter) terakhir jamaah haji Indonesia dari Madinah, Arab Saudi, hari ini. Ketiga kloter pamungkas itu berasal dari Balikpapan (BPN-8), Solo (SOC-42) dan Solo (SOC-43).

Kita patut bersyukur atas penyelenggaraan ibadah haji 2022 yang berlangsung sukses, aman, dan lancar. Karenanya, apresiasi patut diberikan kepada seluruh tim PPIH 2022, baik yang bertugas di Arab Saudi maupun di Tanah Air.  Suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini merupakan buah  kerja keras seluruh pihak yang tergabung dalam PPIH 2022.

Pelaksanaan rangkaian ibadah haji 2022 penuh dengan tantangan. Betapa tidak, pertemuan akbar umat Islam dari seantero dunia itu diselenggarakan masih dalam suasana pandemi Covid-19. Tak hanya itu, persiapan yang dimiliki Pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini juga terbilang mepet. Alhamdulillah,  berbagai tantangan itu mampu dilalui dengan baik.

 
Kita patut bersyukur atas penyelenggaraan ibadah haji 2022 yang berlangsung sukses, aman dan lancar.
 
 

Tak heran apabila kerja keras semua tim PPIH 2022 itu mendapat apresiasi dari Kerajaan Arab Saudi. Kerajaan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Indonesia karena dinilai memberikan pelayanan haji dengan optimal. PPIH 2022 dinilai memberikan pelayanan yang baik kepada jamaah haji saat proses kedatangan maupun kepulangan jamaah di area bandara.

Rendahnya angka kematian jamaah haji Indonesia pada 2022 juga menjadi capaian yang menggembirakan. Kepala Pusat Kesehatan Haji (Puskes Haji) Kementerian Kesehatan dr Budi Sylvana optimistis target kematian di bawah 1 per mil (1/1000) bisa tercapai.

Hingga Selasa (9/8), jumlah jamaah yang wafat di Tanah Suci mencapai 87 jiwa.  Angka kematian jamaah haji Indonesia ini tercatat sebagai yang terendah dalam sejarah perjalanan ibadah haji.

Berbagai keberhasilan yang diraih tahun ini tentu bukan tanpa kekurangan. Karenanya, berbagai keberhasilan dan kekurangan yang masih dihadapi dan dialami pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini harus menjadi bahan evaluasi semua pihak. Sehingga, berbagai kekurangan yang masih terjadi dapat diperbaiki pada penyelenggaraan haji 2023. Dan yang sudah baik, tentu harus dipertahankan dan ditingkatkan.

 
Berbagai keberhasilan yang diraih tahun ini tentu bukan tanpa kekurangan.
 
 

Publik tentu berharap pemerintah bisa mempersiapkan penyelenggaraan haji 2023 lebih matang lagi.  Dengan berbagai pelonggaran yang telah dilakukan Kerajaan Saudi, tentu kita berharap pelaksanaan haji tahun depan sudah berlangsung normal.

Tak ada lagi pembatasan kuota. Bahkan, kita semua berharap Indonesia mendapat tambahan kuota.  Sehingga, daftar tunggu antrean haji di Tanah Air yang sudah sangat panjang dapat berkurang.

Pemerintah harus segera membangun komunikasi yang intensif  dengan Kerajaan Saudi untuk penyelenggaraan ibadah haji 2023.  Dengan jumlah jamaah haji terbanyak, Indonesia sebenarnya memiliki nilai tawar yang tinggi terhadap Kerajaan Saudi.

Dengan nilai tawar yang tinggi itu, Indonesia bisa meyakinkan Saudi untuk memberi tambahan kuota. Selain itu, Indonesia juga harus mampu menawar biaya-biaya yang dibebankan Kerajaan Saudi, seperti  biaya masyair yang pada tahun ini nilainya meroket.

Dengan membangun kepastian sejak awal, Pemerintah Indonesia bisa menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sejak jauh-jauh hari. Ongkos haji 2023 harus dihitung secara matang.

Jangan sampai pengalaman kekurangan anggaran sebesar Rp 1,5 triliun setelah BPIH ditetapkan yang terjadi tahun ini kembali terulang pada tahun mendatang. Ini harus menjadi catatan penting. Subsidi BPIH dari dana optimalisasi yang dikelola BPKH harus dihitung dengan cermat.

 
Pemerintah harus segera membangun komunikasi yang intensif  dengan Kerajaan Saudi untuk penyelenggaraan ibadah haji 2023. 
 
 

Persiapan bimbingan ibadah haji 2023 sebaiknya dilakukan sejak jauh-jauh hari. Sehingga, calon jamaah menguasai tata cara ibadah haji dan umrah dengan baik. Dengan begitu, jamaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadahnya secara khusyuk dan baik. Selama ini, banyak jamaah yang kurang menguasai tata cara ibadah haji secara baik.

Kementerian Agama (Kemenag) harus melakukan pembinaan terhadap Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang ada di setiap kota/kabupaten. Salah satu evaluasi penting terkait penyelenggaraan haji tahun ini adalah soal peran dan fungsi KBIH di Tanah Suci.

PPIH Arab Saudi 2022 telah menegur sejumlah KBIH yang tercatat memporsir jamaahnya untuk menunaikan ibadah sunah, sehingga, banyak jamaah yang kelelahan dan akhirnya wafat. Tentu kita berharap tak ada lagi KBIH yang melakukan hal itu terhadap jamaahnya pada musim haji 2023.  

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Virus Langya Ditemukan di Cina

Langya henipavirus (LayV) ditemukan pada 35 orang di Provinsi Shandong dan Henan, Cina.

SELENGKAPNYA

Tema Pokok Alquran

Surah al-Fatihah telah mengandung tema pokok yang dibahas terperinci dalam berbagai surah Alquran.

SELENGKAPNYA