
Internasional
Peringatan Serangan Hiroshima Soroti Ancaman Nuklir
Diperkirakan 140 ribu orang meninggal akibat serangan di Hiroshima dan 75 ribu di Nagasaki.
TOKYO -- Lonceng berdentang di Hiroshima ketika kota itu menandai peringatan ke-77 pemboman atom pertama di dunia pada Sabtu (6/8). Momen kali ini pun menjadi peringatan tentang perlombaan senjata baru yang bisa membahayakan kestabilan dunia.
Saat jangkrik melengking di udara musim panas yang berat, Lonceng Perdamaian berbunyi dan kerumunan, termasuk Perdana Menteri Fumio Kishida yang berasal dari Hiroshima, mengheningkan cipta pada saat yang tepat ketika bom meledak.
Kishida meminta dunia untuk meninggalkan senjata nuklir. "Kami akan terus menuju ideal perlucutan senjata nuklir bahkan dengan lingkungan keamanan yang sulit saat ini," katanya.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres yang bergabung dengan ribuan orang di Taman Perdamaian pun setuju dengan Kishida. "Senjata nuklir adalah omong kosong. Mereka tidak menjamin keselamatan, hanya kematian dan kehancuran," katanya.
"Tiga perempat abad kemudian, kita harus bertanya apa yang telah kita pelajari dari awan jamur yang membengkak di atas kota ini pada tahun 1945," ujarnya selaku Sekretaris Jenderal PBB yang baru dua kali ambil bagian dalam upacara tahunan tersebut.
Guterres menghindari penyebutan langsung Rusia dalam kasus ancaman serangan nuklir. Namun Walikota Hiroshima Kazumi Matsui memutuskan agar kotanya tahun ini tidak mengundang duta besar Rusia ke upacara tersebut.
Matsui juga lebih tajam dan kritis terhadap tindakan militer Rusia di Ukraina. "Dalam menginvasi Ukraina, pemimpin Rusia, yang dipilih untuk melindungi kehidupan dan harta benda rakyatnya, menggunakan mereka sebagai alat perang, mencuri nyawa dan mata pencaharian warga sipil di negara lain," katanya.
Menurut Matsui, di seluruh dunia, gagasan bahwa perdamaian bergantung pada pencegahan nuklir mendapatkan momentum. "Kesalahan ini mengkhianati tekad manusia, lahir dari pengalaman perang kita, untuk mencapai dunia damai yang bebas dari senjata nuklir.
Menerima status quo dan meninggalkan cita-cita perdamaian yang dipertahankan tanpa kekuatan militer sama dengan mengancam kelangsungan hidup umat manusia," katanya.
"Pada awal tahun ini, lima negara pemilik senjata nuklir mengeluarkan pernyataan bersama: 'Perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperjuangkan'," ujar Matsui.
"Mengapa mereka tidak berusaha memenuhi janji mereka? Mengapa beberapa bahkan mengisyaratkan penggunaan senjata nuklir?" katanya.
Pada 6 Agustus 1945 pukul 08.15 waktu setempat, pesawat tempur B-29 AS Enola Gay menjatuhkan bom yang dijuluki "Anak Kecil" dan melenyapkan Hiroshima dengan perkiraan populasi sebanyak 350 ribu orang. Diperkirakan 140.000 orang meninggal dunia akibat serangan tersebut.
Bencana Hiroshima diikuti oleh bom atom militer AS di Nagasaki pada 9 Agustus, yang langsung menewaskan lebih dari 75 ribu orang. Jepang menyerah enam hari kemudian, mengakhiri Perang Dunia II.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Buya Hamka: Ulama, Penulis, dan Politisi
Beliau adalah satu dari sedikit ulama Indonesia yang mendapat gelar sebagai mufassir (ahli tafsir).
SELENGKAPNYAProsesi Kedatangan Haji Halim
Sudah hampir seminggu aparat desa dan warga melakukan persiapan menyambut kedatangan Haji Halim, orang paling kaya di Kampung Alon.
SELENGKAPNYA