Wakil Presiden Ma’ruf Amin (kiri) menyerahkan bantuan program santripreneur secara simbolis kepada lulusan Pondok Pesantren Nurul Iman Mubarok Irzan (kanan) di Pondok Pesantren Al-Jauharen, Tanjung Johor, Pelayangan, Jambi, Rabu (15/6/2022). | ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.

Khazanah

Baznas Ingin Santri Kuasai Perekonomian Dunia

Melalui program Santripreneur, Baznas berupaya memberdayakan potensi pesantren.

 

JAKARTA – Melalui program Santripreneur, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) berupaya memberdayakan potensi pesantren. Melalui program ini pula Baznas berharap para santri nantinya bisa menguasai perekonomian Indonesia, bahkan dunia.

"Baznas mempunyai keinginan agar para santri menjadi muzaki, menguasai perekonomian di Indonesia bahkan dunia," ujar Ketua Baznas, Prof KH Noor Achmad pada pembukaan pelatihan program Santripreneur secara daring, Rabu (20/7).

Noor mengatakan, saat ini terdapat 34 ribu pesantren di Indonesia, sedangkan jumlah santrinya mencapai hampir 5 juta orang. Massa santri, menurut dia, sebenarnya lebih banyak lagi karena ada lulusan santri, jamaah dari para kiai, dan lainnya. Hal ini merupakan kekuatan yang perlu dikembangkan.

photo
Wakil Presiden Ma’ruf Amin (kiri) menyerahkan bingkisan kepada salah seorang santri (kanan) di Pondok Pesantren Al-Jauharen, Tanjung Johor, Pelayangan, Jambi, Rabu (15/6/2022). Wapres menyerahkan bantuan pengembangan kewirausahaan santri melalui program santripreneur Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kepada sepuluh lulusan pondok pesantren di kota itu. - ( ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.)

Santri, kata dia, adalah orang yang mandiri, berani berusaha dari nol sekaligus mendasarkan usaha dengan kejujuran. Hal ini merupakan kekuatan dan keunggulan santri dibandingkan yang lain.

“Namun, tujuan utama santri adalah menjadi seorang yang baik, seorang kiai, seorang ahli Alquran, ahli hadis, tidak menjadi pengusaha murni. Maka, jadilah pengusaha sekaligus kiai,” kata Noor.

Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan menyampaikan, program Santripreneur merupakan bagian dari upaya Baznas untuk memberdayakan potensi dan social capital pesantren. Baznas fokus pada social capital karena saat ini total jumlah pesantren mencapai 34.632 dengan jumlah santri mencapai 4,7 juta orang.

photo
Santri merawat tanaman anggrek yang dibudidayakan di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022). Usaha budidaya anggrek yang dikembangkan para santri tersebut memiliki omzet hingga Rp 7,8 juta per bulan dengan mengandalkan pemasaran melalui media sosial serta pasar digital. - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

"Bonus demografi pesantren menjadi social capital untuk diberdayakan dan menjadi potensi umat Islam di Indonesia,” katanya.

Saidah mengatakan, Baznas ingin pesantren menjadi pusat pendayagunaan ekonomi dengan menyasar tiga pilar. Pertama, Baznas ingin program Santripreneur bisa memperkuat lembaga pesantren. Kedua, pilar sosial dengan memperkuat lingkungan sekitar. Lalu yang ketiga, membangun kemandirian para santri.

"Semoga ikhtiar ini diberikan kelancaran oleh Allah SWT dan semoga apa yang kita niatkan mendapat pertolongan dari Allah SWT," ujar Saidah.

Sebelumnya, yakni pada Juni lalu, Baznas bersama Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menyerahkan bantuan program Santripreneur kepada para santri di Bangka Belitung dan Jambi. Simbolisasi penyerahan bantuan diberikan Wapres dan Ketua Baznas, Prof KH Noor Achmad kepada para santri di Pondok Pesantren Hidayatussalikin, Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Para santri masing-masing mendapatkan bantuan Santripreneur senilai Rp 5 juta. "Melalui program bantuan Santripreneur, Baznas ingin mendorong dan menggelorakan jiwa wirausaha para santri, demi bisa mengangkat perekonomian keluarga santri dan lingkungan sekitar. Karena saya yakin, para santri sudah disiapkan oleh masing-masing pondok pesantrennya agar menjadi manusia yang berguna bagi sekitar, dan memberi kebaikan di mana saja," kata Noor.

Bantuan Baznas Santripreneur juga disalurkan kepada para santri di daerah Jambi, yang simbolisasinya dilakukan kepada tiga orang santri di Pondok Pesantren al-Jauharen, Pelayangan, Jambi. Sebanyak 10 orang santri menerima bantuan Santripreneur, dengan masing-masing mendapatkan bantuan Rp 5 juta.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kemenkes Prioritaskan Jamaah Haji Tanazul

Tanazul menjadi prioritas utama PPIH Arab Saudi bidang kesehatan.

SELENGKAPNYA

JK: Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah di ASEAN

Ke depan, diharapkan terbentuk masyarakat masjid ASEAN.

SELENGKAPNYA

Semua Jamaah Haji Dites Antigen

Protokol kesehatan yang diberlakukan dari pihak Arab Saudi semakin longgar.

SELENGKAPNYA