Petugas bank menunjukkan uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (28/6/2022). | ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.

Tajuk

Proyeksi ADB untuk Ekonomi RI

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan di atas kawasan Asia Tenggara.

Bank Pembangunan Asia (ADB) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,2 persen pada 2022. Revisi proyeksi tersebut diberikan dalam Asian Development Outlook (ADO) Supplement yang baru dirilis dan naik dari prakiraan sebelumnya pada bulan April sebesar 5 persen.

Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga dalam pernyataan di Jakarta, Kamis (21/7) mengatakan kenaikan proyeksi ADB didasarkan  pada dukungan permintaan dalam negeri yang bagus dan pertumbuhan ekspor yang stabil.  Tominaga menyebut kegiatan ekonomi di Indonesia terus berangsur normal, sedangkan infeksi Covid-19 masih terkendali, terlepas dari naiknya jumlah kasus belakangan ini.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan pun di atas pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. ADO Supplement  menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN menjadi 5 persen atau naik dari proyeksi pada April sebesar 4,9 persen. Proyeksi ekonomi negara-negara ASEAN masih di bawah ekonomi Indonesia.

Kita mengetahui salah satu tolak ukuran yang digunakan untuk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh ADB  adalah ekspor. Data-data ekspor kita pun sepanjang tahun ini cukup menggembirakan.

 
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan pun di atas pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
 
 

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia  kembali surplus pada Juni 2022. Nilai ekspor  26,09 miliar dolar AS, naik 40,68 persen dibandingkan tahun lalu atau year on year (yoy) dan 21,30 persen secara month on month (mom). Sementara impor mencapai 21 miliar dolar AS. Sehingga, surplus kembali terjadi dengan besaran  5 miliar dolar AS.

Karena itu tidak heran jika bukan hanya ADB yang optimistis ekonomi nasional dalam kondisi berada di jalur yang tepat.  Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva, Ahad (17/7) juga meyakini Indonesia tidak berada dalam krisis. 

Dari dalam negeri aura optimisme juga digaungkan oleh Deputy Director Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto. Indef memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022 bisa mencapai 5,5 persen secara year on year (yoy).

Pertumbuhan ini didorong oleh momentum libur lebaran yang membuat mobilitas masyarakat relatif meningkat. Ditambah, aktivitas mudik yang membuat pergerakan transportasi meningkat signifikan. 

Kita berharap berbagai pujian terhadap ekonomi nasional baik dari ADB, IMF maupun dari kalangan pengamat ekonomi dalam negeri tidak membuat pemerintah dan kita semua lengah. Karena sekali saja kita lengah bukan tidak mungkin ekonomi terpeleset.

 
Indef memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022 bisa mencapai 5,5 persen secara year on year (yoy).
 
 

Kita harus bersyukur kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih terkendali. Persoalan pasokan komoditas yang ikut menjadi salah satu penyebab ekonomi sejumlah negara terlempar ke kondisi yang mengkhawatirkan,  Indonesia masih dapat mengendalikannya.

Sebab, Indonesia menjadi salah satu produsen beberapa komoditas yang harganya melonjak belakangan ini seperti CPO dan batu bara. Begitu juga terkait dengan pupuk, Indonesia mampu memenuhi permintaan di dalam negeri karena BUMN Pupuk memiliki kapasitas produksi melebihi permintaan di dalam negeri.

Kalau pun ancaman yang cukup memprihatinkan dari kondisi global akibat perang Rusia-Ukraina bagi Indonesia adalah pasokan minyak yang berasal dari fosil. Harga minyak dunia yang berada di kisaran 105 dolar AS per barel belakangan ini cukup menyedot anggaran belanja pemerintah untuk subsidi energi yang berpotensi jebol.

Sebab, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dipatok hanya 63 dolar AS. Sementara bila pemerintah menaikkan minyak subsidi sangat berpotensi melambungnya inflasi dan menekan daya beli masyarakat.

 
Kalau pun ancaman yang cukup memprihatinkan dari kondisi global akibat perang Rusia-Ukraina bagi Indonesia adalah pasokan minyak yang berasal dari fosil.
 
 

Persoalan lain yang harus menjadi perhatian pemerintah bila kondisi ekonomi global terus tak menentu akibat perang Rusia-Ukraina adalah ekspor. Bukan tidak mungkin permintaan ekspor menurun karena sejumlah negara tujuan ekspor Indonesia ekonominya mengalami tekanan sehingga tidak mampu menyerap produk ekspor kita.

Selain itu, kita berharap pemerintah mampu memanfaatkan pasar dalam negeri yang begitu besar karena jumlahnya penduduk mencapai 275 juta jiwa. Hal ini penting agar proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen tetap tercapai ketika ada gangguan ekspor. Agar pasar dalam negeri sesuai dengan yang diharapkan, maka produk-produk impor ilegal harus terus ditekan.

Selain itu, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia juga harus mengonsumsi produksi dalam negeri dan tidak perlu impor bila produk di dalam negeri masih tersedia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Erick Luncurkan Holding Danareksa

Holding Danareksa justru menaungi beragam sektor industri.

SELENGKAPNYA

Garuda-Citilink Pastikan Harga Tiket Naik

INACA menilai pilihan kenaikan tarif PSC tidak bisa dihindari di bandara. 

SELENGKAPNYA

Semua Jamaah Haji Dites Antigen

Protokol kesehatan yang diberlakukan dari pihak Arab Saudi semakin longgar.

SELENGKAPNYA