Petugas keamanan Saudi berjaga di lokasi jamarat di Mina, Ahad (10/7/2022). | EPA-EFE/ASHRAF AMRA

Jurnal Haji

Ratusan Jamaah Diusir Askar

Para petugas berseragam loreng juga diturunkan untuk memecah kerumunan jamaah.

A SYALABY ICHSAN dari Makkah

MAKKAH -- Ratusan jamaah haji diusir petugas keamanan Arab Saudi (Askar) ketika menunggu di bawaj jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi, pada Ahad (10/7) malam. Keberadaan jamaah di tempat tersebut untuk menunggu pergantian hari demi melontar jumrah.

Sebagian di antaranya duduk-duduk, sementara yang lainnya hanya berdiri.  Raungan sirine mobil dan motor Askar pun berpatroli untuk mengusir mereka.

Para petugas berseragam loreng juga diturunkan untuk memecah  kerumunan jamaah. “Ya Allah Ya Hajj! Ya Allah Ya Hajj! Hariq, hariq (bergerak)!”, teriak seorang Askar sambil memukul-mukul pagar barikade. 

Meski merespons instruksi askar dengan berdiri dan sedikit berjalan, jamaah kembali ke posisi semula. Abdul Latif menjadi salah satu jamaah yang diusir Askar. Jamaah haji furoda yang menginap di Raudhah (lokasi yang dekat dengan Jamarat) tersebut mengaku hanya mabit (berdiam sejenak) di lokasi yang masih termasuk Mina. Setelah itu, dia akan melontar jumrah untuk hari yang kedua dan ketiga pada pergantian waktu. 

photo
Jamaah haji bergerak untuk melontar jumrah di jamarat, Ahad (10/7/2022). - (AP Photo/Amr Nabil)

 “Sudah biasa Pak, diusir Askar. Kami tinggal berdiri, setelah itu duduk lagi,” ujar pria yang mengaku berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini.

Latif yang berangkat bersama salah satu travel swasta di Kalimantan itu mengatakan, pihak travel enggan menyewa tenda di Mina karena lokasi penginapan sudah dekat di Jamarat. Mabit di Mina memang menjadi salah satu wajib haji harus dilakukan oleh para jamaah termasuk Latif dan teman serombongannya yang berjumlah 32 orang. 

Bagi Latif, berdiam diri  di bawah jembatan Jamarat meski hanya sejenak sudah termasuk mabit di Mina. Kepala Satgas Mina Amin Handoyo menyebut, banyak jamaah haji reguler yang tinggal di  daerah Raudhah merasa lebih nyaman untuk tinggal di hotel. Jauhnya jarak dari Jamarat ke maktab di Mina membuat sebagian jamaah memilih untuk menginap di pemondokan.

Dia mengatakan, hal ini bisa dilakukan jamaah yang sudah lansia karena berisiko untuk menempuh perjalanan jauh ke Mina. Sebagai catatan, setiap jamaah harus berjalan kaki sejauh enam kilometer pulang pergi dari Mina ke Jamarat.  “Kalau jumlahnya tidak banyak tidak masalah. Tinggal pindah saja kalau diusir Askar,” kata Amin.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Tata Kelola Donasi

Urgensi tata kelola khususnya di ruang publik menjadi kebutuhan yang tak dapat ditawar.

SELENGKAPNYA

Pertamina Naikkan Harga BBM Nonsubsidi

Perusahaan migas pelat merah itu juga menaikkan harga LPG nonsubsidi jenis Bright Gas.

SELENGKAPNYA

Mensyukuri Tasyrik

Pada hari-hari Tasyrik kaum Muslimin tidak diperkenankan untuk melakukan puasa.

SELENGKAPNYA