
Jurnal Haji
Kala Teknologi Tinggi Memayungi Tanah Suci
Saudi menggunakan platform daring resmi untuk mencegah oknum menggunakan media sosial untuk menipu.
OLEH ZAHROTUL OKTAVIANI
Nabi Muhammad SAW membawa lebih dari 1.000 sahabat saat haji pertamanya pada awal abad ketujuh. Mereka mengunjungi berbagai situs suci selama tiga hari di Kota Makkah, Arab Saudi. Langkah ini dilakukan untuk mengikuti jejak pendahulu, Nabi Ibrahim AS.
Pada masa sekarang, ibadah haji secara rutin diikuti oleh jutaan Muslim setiap tahunnya dan menjadi salah satu pertemuan tahunan terbesar di dunia. Jumlah jamaah haji meningkat setiap tahunnya.
Penanggung jawab untuk pengawasan dan pelaksanaan haji ada di tangan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Mereka memiliki tugas kompleks, yaitu menjaga esensi haji sambil menjaga kerumunan besar yang hadir.
Sebagian besar jamaah dapat merasakan peningkatan spiritual dari rukun Islam kelima tersebut. Dengan area yang kecil, tapi begitu banyak orang, sejumlah kecelakaan terjadi pada penyelenggaraan haji masa lalu.

Saudi berkomitmen mencegah hal itu terulang. Keamanan jamaah merupakan prioritas Saudi yang terus menghadapi tantangan dengan kewaspadaan dan kemampuan beradaptasi yang konstan.
Dilansir di The National News, Selasa (5/7), pada pelaksanaan musim haji 2022, jamaah akan melihat sebuah perubahan. Saudi berupaya memanfaatkan dan menggunakan sarana modern untuk mendukung aktivitas dan menjaga keselamatan jamaah.
Di Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz Madinah, misalnya, jamaah yang datang dalam kondisi sakit akan ditawarkan layanan melalui teknologi canggih. Teknologi ini memungkinkan dokter di Riyadh yang berjarak lebih dari 700 kilometer jauhnya melakukan diagnosis dengan hologram. Pasien diminta berdiri di depan mesin, sementara para profesional kesehatan akan menganalisis tanda-tanda vital dan meresepkan obat.
Otoritas kesehatan setempat juga memberikan bantuan medis sepanjang waktu melalui nomor bebas pulsa 937 dan aplikasi Sehhaty. Selama penyelenggaraan haji, 2.000 kendaraan listrik disiapkan untuk membantu jamaah berkebutuhan khusus dan lanjut usia (lansia) di Masjidil Haram.
Payung elektronik pun beroperasi untuk melindungi jamaah dari sinar matahari. Terdapat pula robot pintar yang berkeliling sembari menawarkan botol air.

Pada tahun ini, otoritas Saudi fokus pada langkah-langkah kesehatan kuat, lebih dari sekadar merawat jamaah. Pendekatan modern diambil bukan hanya tentang menjaga jamaah tetap aman. Keberadaan teknologi juga menyederhanakan beban logistik yang sering kali rumit.
Pada pekan lalu, Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan serangkaian penerbangan dan fasilitas alternatif untuk jamaah yang menghadapi kesulitan teknis pada platform pendaftaran elektronik baru Kerajaan Saudi. Pihak berwenang Saudi juga mengumumkan telah menangkap 15 orang yang mencoba memberikan layanan palsu dan mencoba mengambil untung dari praktik haji ilegal.
Saudi menggunakan platform daring resmi untuk mencegah oknum tak bertanggung jawab menggunakan media sosial untuk menipu serta memastikan jamaah mendapatkan layanan yang telah mereka bayarkan.
Teknologi yang dihadirkan Saudi bahkan mampu mengatasi hambatan bahasa. Layanan daring lainnya, seperti aplikasi Khutbah Arafat, akan menyediakan terjemahan langsung dalam 10 bahasa. Robot penerjemah keliling yang menyediakan layanan dalam 11 bahasa juga turut beroperasi.
Adab Menyikapi Perbedaan Pendapat
Peta konsep penentuan awal Dzulhijah dalam fikih bisa dijelaskan dalam poin-poin berikut.
SELENGKAPNYAWaspada Cuaca Panas Puncak Haji
Petugas harus berusaha memastikan jamaah haji sehat sampai kembali ke Tanah Air.
SELENGKAPNYA