
Kabar Tanah Suci
Layanan di Arafah dan Haji Akbar
Selain perbaikan AC, Arafah kali ini akan dilengkapi dengan fasilitas toilet yang jauh lebih banyak.
OLEH A SYALABY ICHSAN dari Makkah
Debu di Arafah bertebaran saat seorang pekerja berupaya membersihkan puing dengan sekopnya. Pekerja lainnya sibuk memindahkan bongkahan kayu dan batu dengan wheel loader, alat berat mini pengangkut material. Temannya yang lain sedang membuat saluran air kotor untuk septic thank. Saluran itu akan menghubungkan belasan toilet portabel yang sudah berdiri rapi.
Para pekerja syarikat (perusahaan) tersebut bertanggung jawab dalam persiapan pelayanan masyair di Arafah saat wukuf pada 9 Dzulhijjah. Kamis (30/6) pekan lalu, mereka bekerja di antara ribuan tenda putih yang sudah berdiri.
Kapasitas tenda di Arafah akan lebih lega ketimbang musim haji tahun lalu. Tenda berukuran 10x25 meter tersebut akan diisi oleh 200 jamaah. Artinya, setiap jamaah akan mendapat ruang 1,25 meter persegi.
Jika musim haji tahun lalu mereka harus berdiri berdesakan saat di tenda, kini jamaah bisa duduk selonjoran. Masing-masing tenda juga dilengkapi AC listrik berukuran 30 ton Air Conditioner Otomatis (1 Ton setara 12.000 BTU/jam atau 3,5 Kw).
Selain perbaikan AC, Arafah kali ini akan dilengkapi dengan fasilitas toilet yang jauh lebih banyak ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Jumlah toilet memang diperkecil tetapi tetap nyaman digunakan jamaah asal Indonesia yang badannya pun tidak seberapa besar. Jika kelelahan, jamaah juga bisa beristirahat sejenak di kasur-kasur busa mini yang sudah disiapkan.
Perbaikan layanan masyair ini merupakan konsekuensi dari kenaikan anggaran senilai Rp 1,5 triliun yang diketok pada hari-hari terakhir menjelang keberangkatan jamaah hari pertama.
Perbaikan layanan masyair ini merupakan konsekuensi dari kenaikan anggaran senilai Rp 1,5 triliun yang diketok pada hari-hari terakhir menjelang keberangkatan jamaah hari pertama. Tim rombongan DPR yang menginspeksi fasilitas tersebut memang tampak khawatir karena masih ada pengerjaan saat delapan hari menjelang wukuf.
Hanya saja, berdasarkan keterangan dari Ketua Satuan Operasi Armuzna Nasrullah Jasam, pihak syarikat memang biasa bekerja saat deadline. Mereka tidak ingin karpet dan kasur yang jika dipasang terlalu dini akan dikotori debu.
Soal makanan, jamaah tidak perlu khawatir karena mereka akan tetap mendapatkan layanan katering selama prosesi Armuzna pada 8-13 Dzulhijjah. Pihak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pun sudah mengajukan ke Muassasah yang mengelola katering jamaah untuk mengadakan menu nusantara.
Optimalisasi layanan saat Arafah memang perlu untuk dilakukan mengingat wukuf merupakan inti ibadah haji yang mesti dipenuhi oleh setiap jamaah. Bukan ingin membuat jamaah beristirahat saat prosesi beribadah, faktor kenyamanan akan membuat ibadah jamaah semakin lebih khusyuk. Terlebih, jamaah akan menghadapi haji akbar di mana wukuf bertetapan dengan hari Jumat, Sayyidul Ayyam.
Kepastian ini diumumkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Kamis, 30 Juni 2022. Keputusan dari hasil rukyatul hilal ini menjadikan momentum puncak haji atau 9 Dzulhijjah akan terjadi pada Jumat, 8 Juni 2022.
Soal makanan, jamaah tidak perlu khawatir karena mereka akan tetap mendapatkan layanan katering selama prosesi Armuzna pada 8-13 Dzulhijjah.
Bagaimana sebenarnya muasal istilah haji akbar ini dilakukan? Prof Aswadi, Pelaksana Seksi Bimbingan dan Ibadah PPIH Arab Saudi menjelaskan, momentum haji akbar dikenal dalam QS At-Taubah ayat 3.
“Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. “ (QS at-Taubah: 3).
Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Aswadi menjelaskan, ayat tersebut dilatarbelakangi oleh kebijakan Rasulullah SAW untuk membersihkan Masjidil Haram dari kaum musyrikin usai Fathu Makkah pada 8 Hijriyah. Setahun setelah itu, beliau SAW menugaskan para sahabat agar kaum musyrikin tidak boleh lagi berhaji dengan tenggat waktu empat bulan. Rasulullah mengutus Abu Bakar As-Shiddiq, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Hurairah untuk merealisasikan misi tersebut.
“Misi utama pada tahun ke-9 Hijriah itu membersihkan orang-orang syirik itu tidak boleh berhaji di tahun yang akan datang dan itu diberi waktu interval empat bulan,” ujar dia di Kantor Daker Makkah, Makkah, Jumat (1/7).
Haji akbar sebenarnya bukan hanya sebatas wukuf pada hari Jumat.
Pada masa jahiliah, Prof Aswadi menjelaskan, kaum musyrikin kerap bertawaf dalam kondisi telanjang. Mereka pun masih mempraktikkan perilaku musyrik di area Ka’bah. Adanya perintah Allah SWT dalam QS at-Taubah ayat 3 tersebut membuat Rasulullah mengirim para sahabat untuk mengultimatum kaum musyrikin jika mereka tak bisa lagi melakukan tawaf dengan telanjang.
“Haji tahun depan tidak diperkenanakan bagi orang yang musyrikin apalagi melakukan tawaf dalam kondisi telanjang. Karena apa inilah kemudian disebut haji akbar,” jelas dia.
Dia menjelaskan, haji akbar sebenarnya bukan hanya sebatas wukuf pada hari Jumat. Kalaupun wukuf ternyata Sabtu juga disebut sebagai haji akbar. Alasannya, masih ada rangkaian prosesi haji setelah wukuf yakni Muzdalifah dan Mina.
Wukuf pada haji akbar merupakan momentum istimewa. Jamaah diharapkan bisa menanamkan tekad agar meninggalkan semua hal buruk dan memaksimalkan nilai-nilai kebaikan di dalam diri sehingga bisa menjadi agen perubahan di Tanah Air.
Semoga motivasi jamaah dibarengi optimalisasi layanan di Arafah.
Fokus Istirahat Sebelum Wukuf
Enam kloter terakhir pemberangkatan jamaah haji Indonesia telah tiba di Saudi.
SELENGKAPNYAIkhtiar Menjemput Jamaah di Tengah Laju Kendaraan
Mashuri dan para petugas transportasi harus menahan diri untuk membantu penyeberangan.
SELENGKAPNYABerakhirnya Era Unit Usaha Syariah Bank
Kewajiban spin off setelah hampir 25 tahun ini akan mengubah lanskap industri perbankan syariah Indonesia.
SELENGKAPNYA