Simulasi Bus Shalawat: Petugas Seksi Transportasi Daker Makkah sedang melakukan simulasi pelaksanaan jalur Bus Shalawat di Makkah, Arab Saudi, Ahad (12/6/2022). | Tim MCH

Jurnal Haji

Ikhtiar Menjemput Jamaah di Tengah Laju Kendaraan

Mashuri dan para petugas transportasi harus menahan diri untuk membantu penyeberangan.

OLEH A SYALABY ICHSAN dari Makkah

Mobil-mobil meluncur kencang di Mahbas Jin pada Jumat (1/7). Tak ada lampu merah yang mampu meredam laju kendaraan saat keluar dari King Fahd Tunnel yang berlokasi di Makkah, Arab Saudi, tersebut. Padahal, di sisi kanan jalan ada kompleks hotel yang digunakan jamaah haji untuk menginap. 

Mereka harus menyeberang terlebih dulu untuk bisa menaiki bus Shalawat yang melalui jalan raya itu. Menjelang kumandang azan Ashar, Mashuri Mashuda, petugas transportasi Daker Makkah, PPIH Arab Saudi, tampak sibuk di sisi jalan.

Dia membantu jamaah yang hendak beribadah ke Masjidil Haram untuk menyeberang. Mereka hendak menumpang bus Shalawat yang sudah tersedia di seberang jalan. 

Dengan mengenakan rompi hijau dan tongkat oranye khas pengatur lalu lintas, Mashuri dan tiga petugas penyeberangan PPIH Saudi lainnya menyeberangkan jamaah. Peluh mereka jatuh di tengah cuaca yang rata-rata mencapai 40 derajat Celsius. 

 

 
Peluh mereka jatuh di tengah cuaca yang rata-rata mencapai 40 derajat Celsius. 
 
 

 

“Kesibukan di sini cukup padat karena memang kebanyakan pengendara di sini sulit mengontrol kendaraan,” kata dia saat ditemui tim MCH di Sektor 1, Mahbas Jin, Makkah, Arab Saudi, Jumat (1/7). 

Tugas tim penyeberangan di Sektor 1 terbilang berat. Ada sekitar 17.288 jamaah Indonesia dari yang menginap di enam hotel tersebut. 

Dalam sehari, rata-rata mereka dua kali ke Masjidil Haram. Jika dihitung dengan pulang pergi, Mashuri berasumsi frekuensi penyeberangan bisa mencapai 68 ribu kali dalam sehari. Jumlah ini belum dihitung dengan jamaah mancanegara yang juga menginap di sekitar Mahbas Jin, yakni Yaman, Ghana, Afghanistan, Turki, Irak, dan Iran.

Para petugas harus mengantisipasi kencangnya laju para pengemudi yang datang dari arah terowongan. Beruntung, Mashuri mengaku belum ada peristiwa kecelakaan fatal yang terjadi selama dia bertugas. “Ada sempat nyerempet, tapi untungnya tidak fatal,” ujarnya.

 

 
Para petugas harus mengantisipasi kencangnya laju para pengemudi yang datang dari arah terowongan. 
 
 

 

Di tengah padatnya lalu lintas, para petugas juga harus menyiasati jika polisi lalu lintas Saudi sedang merazia kendaraan. Menurut Mashuri, mereka dilarang menghentikan kendaraan di tengah razia. Aktivitas penyeberangan jalan pun menjadi terganggu. 

Mashuri dan para petugas transportasi harus menahan diri untuk membantu penyeberangan. “Kalau tidak, ya kadang mereka agak emosional dan menegur kami,” kata dia.

Petugas penyeberangan baru tahun ini ditempatkan. Pada musim haji 2019, jamaah yang tinggal di Mahbas Jin bisa menyeberang melalui jalur penyeberangan bawah tanah untuk pejalan kaki yang ada di dekat hotel. Hanya saja, jalur tersebut sekarang masih direnovasi. 

Berdasarkan pantauan Tim MCH, jalur tersebut masih ditutup dengan seng. Meski tidak ada pekerja yang bisa ditemui, tampak sejumlah jejak pengerjaan proyek seperti besi, papan, dan beton yang belum selesai dicor. Ada juga plang putih bertuliskan Pedestrian Tunnel.  

 
Mashuri dan para petugas transportasi harus menahan diri untuk membantu penyeberangan.
 
 

Menurut Kepala Sektor 1 Nurkhamid, belum berfungsinya jalur penyeberangan itu membuat pihaknya menempatkan petugas penyeberangan untuk membantu jamaah. Sebab, jamaah pasti pergi ke Masjidil Haram di antara lima waktu sholat. 

Pada awalnya, petugas penyeberangan hanya dibebankan kepada tim Sektor 1. Seiring bertambahnya kepadatan jamaah, pihak Daker Makkah pun menambah personel petugas menjadi 24 orang.  

Saat ini, ada 24 petugas khusus penyeberangan di Mahbas Jin. Mereka dibagi menjadi tiga sif kerja. Setiap sif berisi delapan orang yang akan bertugas selama delapan jam. “Mudah-mudahan petugas kita tetap sehat karena kita lihat di sini situasinya panas,” kata dia.  

Salah satu jamaah dari Kloter Surabaya (SUB-11) Aqoid Martaq Abid Karim mengapresiasi kerja para petugas penyeberangan yang sudah membantu jamaah. Aqoid yang dalam sehari bisa tiga kali ke Masjidil Haram mengungkapkan, adanya petugas tersebut membantu mereka untuk menyeberang. “Bagus sekali. Sukron katsir,” kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Fokus Istirahat Sebelum Wukuf

Enam kloter terakhir pemberangkatan jamaah haji Indonesia telah tiba di Saudi.

SELENGKAPNYA

Muslim Terbaik

Mari berikhtiar menjadi Muslim terbaik.

SELENGKAPNYA

Pemerintah Tetapkan Status Darurat PMK

Laju vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak masih berjalan relatif lambat.

SELENGKAPNYA