Rafa Tasya Azizah (18) menjadi calhaj termuda asal Kabupaten Indramayu. Dia berangkat bersama ayahnya dan kakak laki-lakinya. | Lilis Sri Handayani/Republika

Jurnal Haji

Ingin Doakan Ibu di Tanah Suci

Calhaj asal Kabupaten Indramayu yang berangkat haji pada tahun ini terbagi ke dalam tiga kloter.

OLEH LILIS SRI HANDAYANI

Dengan mengenakan kerudung putih dan seragam batik haji, Rafa Tasya Azizah duduk dengan tenang di Pendopo Indramayu, Jawa Barat. Kebahagiaan tampak terpancar dari wajah gadis 18 tahun itu

Rafa menjadi jamaah calon haji (calhaj) termuda dari Kabupaten Indramayu. Dia mengikuti mengikuti dengan saksama prosesi pelepasan calhaj yang dilakukan Bupati Indramayu, Nina Agustina. 

Rafa duduk tak jauh dari sang kakak, Miqdad Hakim Dewantara (20) dan ayahnya, Abdul Hakim. Mereka masuk ke dalam rombongan calhaj kloter 40 Kabupaten Indramayu. Total ada 410 orang calhaj dalam rombongan tersebut. 

"Alhamdulillah, bahagia bisa berangkat haji. Apalagi berangkat bersama ayah dan kakak," ujar Rafa kepada Republika, Rabu (29/6).

 
Namun, Rafa mengakui, di balik kebahagiannya, terselip rasa sedih di hati. Dia teringat almarhumah sang ibu, Dasiwen, yang meninggal pada akhir Februari 2022. 
 
 

Namun, Rafa mengakui, di balik kebahagiannya, terselip rasa sedih di hati. Dia teringat almarhumah sang ibu, Dasiwen, yang meninggal pada akhir Februari 2022. Seharusnya, Dasiwen yang berangkat menunaikan ibadah haji bersama suami dan anak laki-lakinya. Namun, takdir Allah SWT berkata lain. 

Dasiwen terlebih dulu dipanggil menghadap-Nya sebelum sempat melaksanakan niat sucinya itu. Rafa pun menggantikan Dasiwen berangkat haji tahun ini. "Suka kepikiran. Seharusnya ibu yang berangkat," kata gadis yang baru saja lulus dari SMKN 1 Indramayu itu. 

Namun, Rafa menerima takdir itu dengan ikhlas. Dia akan mendoakan ibunya di Tanah Suci. "Ya, di sana mau doain ibu," kata Rafa. 

Ayah Rafa, Abdul Hakim, mendaftar haji pada 2012 bersama istri dan anak laki-lakinya, Miqdad Hakim Dewantara. Saat itu, Miqdad masih duduk di kelas lima sekolah dasar (SD). 

 
Semestinya, Abdul bersama istri dan anak laki-lakinya itu berangkat haji pada 2019. Namun, saat itu anaknya masih berumur 17 tahun lewat 10 bulan. Sedangkan syarat berangkat haji minimal umur 18 tahun. 
 
 

"Saya mendaftarkan anak untuk berangkat haji sejak kecil supaya dia mendapat keberkahan," kata pria yang menjabat sebagai Kepala Desa Pamayahan tersebut. 

Semestinya, Abdul bersama istri dan anak laki-lakinya itu berangkat haji pada 2019. Namun, saat itu anaknya masih berumur 17 tahun lewat 10 bulan. Sedangkan syarat berangkat haji minimal umur 18 tahun. 

"Waktu itu umurnya kurang dua bulan," kata dia.

Abdul dan istrinya akhirnya memundurkan pemberangkatan haji mereka pada tahun berikutnya, yakni 2020, agar bisa berangkat bersama anaknya. Namun, pada 2020 dan 2021, pemberangkatan haji ditiadakan akibat pandemi Covid-19. 

 
Meski tak dapat menunaikan haji bersama sang istri, Abdul tetap bersyukur bisa berangkat haji bersama kedua buah hatinya. 
 
 

Meski tak dapat menunaikan haji bersama sang istri, Abdul tetap bersyukur bisa berangkat haji bersama kedua buah hatinya. Menurut dia, berangkat haji tak melulu soal kemampuan materi, namun lebih kepada panggilan dari Allah SWT. "Banyak orang kaya, tapi hatinya belum diketuk Allah untuk berangkat haji," ujarnya.

Calhaj asal Kabupaten Indramayu yang berangkat haji pada tahun ini terbagi ke dalam tiga kloter. Ada kloter 17 yang terdiri atas 410 calhaj dan sudah berangkat pada 14 Juni 2022. Selanjutnya, kloter 40 juga terdiri dari 410 calhajdan berangkat menuju Asrama Haji Bekasi pada hari Rabu (29/6). Mereka akan terbang dari Bandara Soekarno Hatta pada 30 Juni 2022. 

"Terakhir, kloter 42 terdiri atas enam orang calhaj. Mereka akan bergabung dengan calhaj dari daerah lainnya," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu, Wahyudin.

Keenam calhaj itu dijadwalkan berangkat dari Indramayu pada 30 Juni 2022 menuju Asrama Haji Bekasi. Mereka akan terbang dari Bandara Soekarno Hatta pada 1 Juli 2022. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Risiko Reputasi Dalam Pandangan Syariah

Apakah reputasi itu bagian dari risiko yang harus dimitigasi atau tidak?

SELENGKAPNYA

Bus Shalawat Dihentikan Sementara Jelang Armuzna

Potensi permasalahan diprediksi lebih besar karena jamaah sudah terpusat di Makkah.

SELENGKAPNYA

Pencetakan Kode QR Masih Rendah

Pemerintah akan memberikan insentif bagi produsen minyak goreng curah dalam kemasan.

SELENGKAPNYA