Veteriner Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman melakukan vaksinasi penyakit PMK ke ternak warga di Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Selasa (28/6/2022). | Wihdan Hidayat / Republika

Nusantara

Daerah Percepat Vaksinasi PMK

Pusat diharapkan segera mengirim dosis vaksin tahap kedua.

YOGYAKARTA -- Sejumlah daerah terus mengenjot penyuntikan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) kepada hewan ternak agar tidak menyebar lebih luas. Apalagi, sebagian daerah baru mendapatkan kiriman vaksin dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto mengatakan, kasus PMK pada hewan ternak di DIY sudah mencapai lebih dari 7.046 kasus, 68 ekor diantaranya mati dan 65 ekor dipotong paksa. Karena itu, pihaknya bersama pemerintah kabupaten akan terus mempercepat upaya vaksinasi. Saat ini, DIY sudah mendapat alokasi 4.800 dosis vaksin untuk tahap pertama.

"Dimulai pertama di Sleman pada Sabtu (25/6) seremonial vaksin perdana. Tadi pagi diikuti Kulon Progo dan insya Allah (Rabu) besok di Bantul. Untuk Gunungkidul belum ada konfirmasi, yang jelas di pekan ini," kata Sugeng di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (28/6).

photo
Veteriner Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman melakukan vaksinasi penyakit PMK ke ternak warga di Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Selasa (28/6/2022). - (Wihdan Hidayat / Republika)

Sugeng menjelaskan, 4.800 dosis vaksin itu sudah didistribusikan ke beberapa kabupaten di DIY. Vaksin diprioritaskan bagi sapi perah karena menjadi pemasukan sehari-hari bagi peternak.

Kabupaten Sleman mendapatkan alokasi vaksin terbanyak, yakni 3.100 dosis. Hal ini dikarenakan sentra sapi perah di DIY berada di Sleman. "Vaksin stressing-nya di sapi perah dan sentralnya di Cangkringan dan Pakem (Sleman). Karena sapi perah menjadi cash money bagi peternak sehari-hari dan umurnya diharapkan panjang. Beda dengan sapi daging yang tiga atau empat tahun sudah disembelih, makanya diprioritaskan sapi perah diselamatkan terlebih dahulu dari sapi daging," ujarnya.

Kabupaten Gunungkidul mendapatkan sebanyak 300 dosis vaksin. Begitu pun dengan Kabupaten Bantul yang mendapatkan alokasi 300 dosis vaksin. "UGM diberikan 100 dosis dan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) kami 500 dosis. OPD juga mendapatkan alokasi vaksin supaya hewan di lingkungan pemerintah jangan sampai terkena PMK," jelas Sugeng.

Sugeng menyebut, pemerintah pusat akan kembali mendistribusikan vaksin pada Agustus 2022. Menurut dia, DIY telah dijanjikan jumlah vaksin yang lebih banyak. "Kita masih menunggu, apakah semua hewan berkuku belah nantinya diberikan vaksin, kita lihat di Agustus," kata dia. Setidaknya, ada 800 ribu ekor hewan ternak berkuku belah di DIY.

Pemerintah Sumatera Selatan (Sumsel) menargetkan vaksinasi PMK terhadap sapi di 17 kabupaten dan kota rampung pada 2 Juli 2022. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan, pihaknya ingin mempercepat pencegahan penularan PMK yang telah mewabah di Sumsel sejak Mei 2022.

"Pelaksanaan vaksinasi ini harus juga menjadi perhatian pemerintah 17 Kabupaten/kota selama sekitar sepekan ke depan, itu semua alokasi vaksin harus selesai disuntikkan (ke sapi peternak)," kata dia, di Palembang, kemarin.

Menurutnya, Sumsel sudah menerima 12.200 dosis vaksin PMK tahap pertama. Sebanyak 3.000 dosis diantaranya telah didistribusikan pada Jumat (24/6), sisanya sekitar 9.000 dikirimkan Senin (27/6) ke 17 kabupaten/kota. "Dari pendistribusian itu, sapi yang sudah divaksin ada sebanyak 1.341 ekor," kata dia. Per Selasa (28/6), tersisa 147 ekor sapi yang terdiagnosa PMK di Sumsel sehingga membutuhkan optimalisasi pemberian vaksin supaya tidak ada lagi sapi yang tertular.

photo
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung menyiapkan vaksin penyakit mulut kuku (PMK) untuk disuntikkan ke hewan ternak sapi di Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (27/6/2022). - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Sejumlah daerah di Jawa Barat juga tengah menggenjot vaksinasi PMK. Hal itu setelah pekan lalu Pemprov Jabar mendistribusikan 70 ribu dosis vaksin PMK dari pusat. Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang menerima 5.000 dosis vaksin melakukan vaksinasi sejak Senin (27/6).

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Tasikmalaya, Heri Kusdiana, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi dalam dua hari sempat terkendala hujan. "Kami diberikan target tiga hari oleh provinsi untuk menyelesaikan vaksinasi ini. Harapannya bisa terselesaikan, tapi kami kemarin terkendala cuaca," kata dia, Selasa (28/6).

photo
Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung memasang eartag (penanda) untuk hewan ternak sapi yang telah disuntik vaksin penyakit mulut kuku (PMK) di Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (27/6/2022). - (REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Menurut dia, mayoritas sentra sapi di Tasikmalaya berada di wilayah pelosok. Sementara hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat petugas kesulitan mengakses medan yang berat.

"Jadi rekan-rekan di lapangan kesulitan karena posisi ternak kebanyakan di pelosok. Jadi dengan kondisi hujan, hanya sedikit ternak yang bisa divaksin," kata dia.

Sebanyak 437 dosis vaksin telah disuntikkan kepada hewan ternak pada hari pertama pada Senin. Sementara per Selasa belum sempat dilaporkan lantaran petugas masih berada di lapangan. Ia berharap 5.000 dosis vaksin dapat dihabiskan pada Rabu (29/6).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Bung Karno, Pemuda, dan Islam

Pandangan Bung Karno melihat dan menempatkan Islam sebagai pusat daya juang bagi kemajuan Indonesia.

SELENGKAPNYA

Habibie dan Ekonomi RI

Presiden BJ Habibie menorehkan tinta emas perubahan struktural pemerintah saat situasi sulit.

SELENGKAPNYA

Penanganan PMK Dianggarkan Rp 4,6 Triliun

Anggaran PMK dimasukkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional.

SELENGKAPNYA