Warga melihat foto arsip Bung Karno yang dipajang pada pameran buku Bung Karno di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Rabu (8/6/2022). | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Opini

Bung Karno, Pemuda, dan Islam

Pandangan Bung Karno melihat dan menempatkan Islam sebagai pusat daya juang bagi kemajuan Indonesia.

ARIEF ROSYID, Komisaris Bank Syariah Indonesia dan Ketua Pemuda Masyarakat Ekonomi Syariah

Setahun lalu, tepat 29 Juni 2021, memperingati Bulan Bung Karno, saya termasuk generasi muda yang diundang sebagai narasumber dalam ‘’Sarasehan Nasional Indonesia Muda Membaca Bung Karno’’ oleh Megawati Institute.

Kegiatan dibuka Arif Budimanta, direktur eksekutif Megawati Institute. Hadir menjadi keynote speaker Megawati Soekarnoputri, anak kandung Bung Karno, juga presiden kelima. Ada sembilan pembicara dan satu moderator.

Beruntung bisa di antara nama besar Nadiem Makarim, Putri Tanjung, William Tanuwijaya, Bagus Ade, Alfatih Timur, Cinta Laura, Hanna Keraf, Mevlied Nahla, dan Budi Adiputro.

Saya berkesempatan berbagi pandangan terkait “Bung Karno, Pergerakan Pemuda, & Islam” dengan menjelaskan pertama, bagaimana pandangan Bung Karno melihat dan menempatkan Islam sebagai pusat daya juang bagi kemajuan Indonesia?

Kedua, pengalaman bertemu berbagai kelompok anak muda di Indonesia, sejauh apa Bung Karno hidup sebagai pendiri dan bapak bangsa di kalangan anak muda? Lalu, dilihat dari pemikiran dan jejak langkah, inspirasi apa yang dapat diambil dari Bung Karno, untuk dapat diterapkan anak muda Indonesia saat ini?

Ketiga, bagaimana pemuda berkarya menyongsong perubahan ke depan? Sektor apa saja yang dapat ”disentuh” dalam mewujudkan Indonesia yang dicita-citakan Bung Karno?

Jawaban pertanyaan tersebut, “Islam is progress. Islam itu kemajuan”, tulis Bung Karno dalam salah satu suratnya kepada Ahmad Hassan, ulama terkemuka Persatuan Islam (Persis) pada dekade 1930-an.

 
Progress berarti pembikinan baru, creation baru – bukan mengurangi barang yang dulu, bukan meng-copy barang lama
 
 

Progress berarti pembikinan baru, creation baru – bukan mengurangi barang yang dulu, bukan meng-copy barang lama.” demikian lanjut Bung Karno.

Sejak usia muda, ia percaya Islam "rasional dan berkemajuan" dapat membangunkan rasa perlawanan di hati sanubari rakyat Muslim terhadap imperialisme Barat. Namun menurut Bung Karno, kemajuan umat Islam juga, “Harus mengambil tekniknya kemajuan Barat, dan mempelajari rahasia- rahasianya kekuasaan Barat".

Artinya kemajuan itu berlandaskan perkembangan sains dan teknologi dalam pergaulan antarbangsa. Umat Islam perlu terus meningkatkan kapasitasnya dengan membangun tafsir keagamaan yang berorientasi ke depan dan terbuka terhadap perubahan.

Keyakinan Bung Karno di atas terasa semakin dibutuhkan sekarang. Kerja besar pemerintah menghadirkan Indonesia Maju sulit tercapai tanpa keterlibatan kelompok kebangsaan, terutama organisasi-organisasi Islam progresif.

Sejak awal kemerdekaan, umat Islam anak kandung cita-cita kebangsaan, baik sebagai pelaku maupun sasaran pembangunan nasional.

Sejak usia muda, Bung Karno selalu berupaya mensintesis konsep dan persatuan politik, walaupun saat itu gerakan kemerdekaan terdiri atas kekuatan politik yang beragam. Untuk menciptakan persatuan, Bung Karno mengedepankan persamaan daripada perbedaan.

 
Sejak usia muda, Bung Karno selalu berupaya mensintesis konsep dan persatuan politik
 
 

Menyingkirkan ego kelompok untuk mencapai kepentingan bangsa yang lebih besar. Spirit inilah yang juga kita butuhkan saat ini. Persatuan politik perlu diperkuat untuk mencapai persatuan ekonomi, yaitu kesejahteraan bangsa secara umum.

Kedua, kurikulum SD sampai universitas menempatkan Bung Karno figur terpenting. Berbagai karya pemikiran Bung Karno masih didiskusikan di kalangan aktivis dan akademisi. Di studi klub kampus dan organisasi kemahasiswaan, buku Bung Karno bacaan wajib.

Kalimat "Beri Aku 10 Pemuda..." jutaan kali dikutip di mana-mana. Namun, ajaran Bung Karno di media populer hari ini, harus bersaing dengan pengaruh budaya pop lintas negara. Di antaranya melalui musik, film, dan busana.

Salah satunya karena kurangnya "influencer" atau "key opinion leader" yang mampu menyederhanakan ajaran Bung Karno dan membuat kontennya tetap segar bagi kalangan muda.

Intisari ajaran Bung Karno seperti "berdikari" dan "gotong royong" perlu masuk budaya populer secara fun dan tetap membawa pesan. Jejak hidup dan pemikiran Bung Karno, inspirasi yang tak akan habis digali, disadur, dan diolah jadi karya populer.

Sepanjang hidupnya, Bung Karno sosok altruis yang selalu mengabdi pada kepentingan orang banyak. Bung Karno memiliki keyakinan teguh pada cita-cita dan berjuang mewujudkannya tanpa kenal menyerah.

Bung Karno selalu mencari celah menciptakan persatuan dan percaya itu membawa pada kemajuan. Bung Karno menanamkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang mampu berdaulat, berdikari, membangun kebudayaan nasional yang kuat.

 
Bung Karno menanamkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang mampu berdaulat, berdikari.
 
 

Ketiga, inspirasi dari ajaran Bung Karno, saat ini pembangunan bangsa terus digerakkan anak-anak muda. Salah satunya membangun "imajinasi bersama" tentang Indonesia masa depan yang lebih bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Berbagai inisiatif yang kami coba dorong misalnya MilenialFest, TalentaJuara, ISYEF, Rabu Hijrah, Merial Institute, dan Pemuda Peduli Rumah Ibadah. Semua digerakkan oleh dan untuk anak-anak muda dengan berbagai sektor pemberdayaan.

Seperti, mengurangi kesenjangan digital, membangun kemandirian ekonomi berbasis masjid, memberdayakan warga desa di sektor kemandirian pangan, membangun jejaring profesional ekonomi syariah, dan kajian kebijakan pembangunan pemuda yang partisipatif.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Penanganan PMK Dianggarkan Rp 4,6 Triliun

Anggaran PMK dimasukkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional.

SELENGKAPNYA

ES Kembali Jadi Tersangka Korupsi di Garuda

Penetapan tersangka kelanjutan dari penyidikan kasus yang merugikan negara Rp 8,8 triliun.

SELENGKAPNYA

Pemprov DKI Cabut Izin Seluruh Outlet Holywings

Pemprov DKI mencabut izin usaha seluruh outlet Holywings yang ada di Jakarta.

SELENGKAPNYA